Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Turun Rp 11.000, Harga Emas Dibanderol Rp 1.343.000 Per Gram
- Akhir Pekan, Rupiah Melemah Ke Rp 15.985 Per Dolar AS
- Indra Karya Jempolin Manfaat Bendungan Multifungsi Ameroro Di Sulteng
- Pertamina EP Pertahankan Kinerja Positif Keuangan Tahun Buku 2023
- PGN Saka Kantongi Perpanjangan Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas
Kaji Wacana Legalisasi Ganja Medis, DPR Diwarning
Waspadai Penumpang Gelap
Selasa, 28 Juni 2022 07:50 WIB
Sebelumnya
“Gua mah setuju legalisasi ganja. Yang nggak gua setuju itu penumpang gelap yang mau memakai ganja seenak jidatnya,” ujar @athoystory.
Menurut @ruliemaulana, mengakomodir ganja dalam dunia medis tinggal mengubah regulasi obat dengan kandungan ganja. Kata dia, tidak ada urusan dengan narkoba dan halal-haram.
“Masalahnya, yang bicara akses obat ini banyak penumpang gelap yang maunya sekalian legalisasi ganja,” katanya.
Akun @Sayalaynagavesi mengungkapkan, ganja untuk medis akan meringankan biaya pengobatan syaraf dan otak. Dengan memasukkan ganja dalam dunia medis, kata dia, akan memutus ketergantung pada obat asing yang sangat mahal. “Saatnya melirik obat dalam negeri yang murah dan mudah,” katanya.
Akun @almostextinc setuju legalisasi ganja untuk kebutuhan medis. Sayangnya, kata dia, banyak aktivis yang selalu teriak legalisasi ganja tidak membutuhkan ganja untuk kesehatan atau medis.
“Memang (mereka) cuma pengen ngisep saja,” tuturnya.
Baca juga : Tinjau Operasi Katarak Gratis, Puan Dorong Percepatan Penanggulangan Kebutaan
Akun @petgoodboy tidak setuju jika ganja dilegalisasi. Menurutnya, penggunaan ganja untuk kebutuhan medis hanya perlu regulasi bukan legalisasi. Yaitu, orang yang sakit dan membutuhkan ganja untuk obat alternatif bisa perbolehkan dengan syarat dalam pengawasan dokter.
“Setuju dengan regulasi bukan legalisasi,” ujar @freshtyfirst. “Iya seharusnya dibuat regulasi khusus saja,” sambung @ListiaManurung.
Bahkan, kata @ListiaManurung, regulasi ganja bukan saja untuk mengatur penggunaannya dalam dunia medis, tetapi untuk budidaya. Makanya, di negara lain, meskipun sudah legal harga ganja juga tetap mahal. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya