Dark/Light Mode

Kaji Wacana Legalisasi Ganja Medis, DPR Diwarning

Waspadai Penumpang Gelap

Selasa, 28 Juni 2022 07:50 WIB
Ilustrasi - DPR bakal mengkaji wacana legalisasi ganja untuk kebutuhan medis. (Foto: (AFP/Menahem Kahana)
Ilustrasi - DPR bakal mengkaji wacana legalisasi ganja untuk kebutuhan medis. (Foto: (AFP/Menahem Kahana)

 Sebelumnya 
“Gua mah setuju legalisasi ganja. Yang nggak gua setuju itu penumpang gelap yang mau me­makai ganja seenak jidatnya,” ujar @athoystory.

Menurut @ruliemaulana, mengakomodir ganja dalam dunia medis tinggal mengubah regulasi obat dengan kandungan ganja. Kata dia, tidak ada urusan dengan narkoba dan halal-haram.

“Masalahnya, yang bicara akses obat ini banyak penumpang gelap yang maunya sekalian legalisasi ganja,” katanya.

Baca juga : KPK Dalami Dugaan Keterlibatan Anggota DPR Lasmi Indaryani Dalam Penganggaran Proyek Di Banjarnegara

Akun @Sayalaynagavesi mengungkapkan, ganja untuk medis akan meringankan biaya pengobatan syaraf dan otak. Dengan memasukkan ganja dalam dunia medis, kata dia, akan memutus ketergantung pada obat asing yang sangat mahal. “Saatnya melirik obat dalam negeri yang murah dan mudah,” katanya.

Akun @almostextinc setuju legalisasi ganja untuk kebutuhan medis. Sayangnya, kata dia, banyak aktivis yang selalu teriak legalisasi ganja tidak membutuhkan ganja untuk kesehatan atau medis.

“Memang (mereka) cuma pengen ngisep saja,” tuturnya.

Baca juga : Tinjau Operasi Katarak Gratis, Puan Dorong Percepatan Penanggulangan Kebutaan

Akun @petgoodboy tidak setuju jika ganja dilegalisasi. Menurutnya, penggunaan ganja untuk kebutuhan medis hanya perlu regulasi bukan legalisasi. Yaitu, orang yang sakit dan membutuhkan ganja untuk obat alternatif bisa perbolehkan dengan syarat dalam pengawasan dokter.

“Setuju dengan regulasi bukan legalisasi,” ujar @freshtyfirst. “Iya seharusnya dibuat regulasi khusus saja,” sambung @ListiaManurung.

Bahkan, kata @ListiaManurung, regulasi ganja bukan saja untuk mengatur penggunaannya dalam dunia medis, tetapi untuk budidaya. Makanya, di negara lain, meskipun sudah legal harga ganja juga tetap mahal. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.