Dark/Light Mode

Bamsoet Dukung Kerja Sama Perkuat Industri Pertahanan RI-Korea Selatan

Senin, 25 Juli 2022 20:26 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo (kedua kanan) menerima jajaran LIG Nex1 Asia and Oceania Office, di Jakarta, Senin (25/7). (Foto: Dok. MPR)
Ketua MPR Bambang Soesatyo (kedua kanan) menerima jajaran LIG Nex1 Asia and Oceania Office, di Jakarta, Senin (25/7). (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR Bambang Soesatyo mendukung upaya LIG Nex1 sebagai salah satu industri pertahanan Korea untuk meningkatkan kerja sama dengan berbagai pihak di Indonesia guna memperkuat kemajuan industri pertahanan Asia. Sehingga berbagai negara di kawasan Asia tak perlu terlalu bergantung kepada industri pertahanan dari kawasan lainnya.

LIG Next1 telah membangun kerja sama dengan berbagai pihak di Indonesia. Antara lain kerja sama dengan Polri sejak 2006 untuk memperkuat sistem komunikasi Bhabinkamtibmas melalui penyediaan radio PRC-999KE. Lalu, kerja sama dengan TNI AU sejak 2014 untuk memperkuat Chiron (Short Range Missile).

Baca juga : Beringin Jatim Jadikan Survei Sebagai Lecutan

"Industri pertahanan Indonesia saat ini terus menggeliat, baik dari sisi pelaku usaha swasta maupun dari sisi Pemerintah. Terlebih dengan telah diresmikannya Defend ID sebagai holding BUMN Industri Pertahanan. Indonesia dan Korea bisa menjadi mitra strategis yang kuat dalam memajukan kawasan Asia sebagai pusat industri pertahanan dunia," ujar Bamsoet, sapaan akrab Bambang, usai menerima jajaran LIG Nex1 Asia and Oceania Office, di Jakarta, Senin (25/7).

Jajaran LIG Nex1 Asia and Oceania Office yang hadir antara lain Chairman Koo Bonsang, Director Han Gilsu, General Manager Lee Osung, Senior Manager Hong Jungki, serta LIG Nex1 Marketing Manager Windya.

Baca juga : Bamsoet Dorong PT DI Rampungkan Produksi Pesawat N-219 Nurtanio

Ketua DPR ke-20 ini menjelaskan, proyeksi pasar industri pertahanan kawasan Asia sangat besar. Untuk kawasan Asia Tenggara, diproyeksikan bisa mencapai 35 miliar dolar AS atau sekitar Rp 490 triliun. Sementara untuk kawasan Asia Pasifik, diperkirakan mencapai 533 miliar dolar AS atau lebih dari Rp 6.000 ribu triliun. Potensi tersebut tidak boleh hanya dinikmati pelaku industri pertahanan dari luar Asia. Melainkan harus turut dinikmati industri pertahanan Asia.

"Indonesia dan Korea telah sukses membangun kerja sama dalam memproduksi pesawat tempur generasi 4,5 KF-21 Boramae. Proyek yang dibangun sejak 6,5 tahun lalu ini telah sukses melaksanakan uji coba terbang pertamanya beberapa hari lalu di Bandar Udara Sacheon, Korea. Keberhasilan tersebut menjadi penanda bahwa antara Indonesia dengan Korea telah memiliki visi dan misi yang sama dalam hal memperkuat industri pertahanan nasionalnya masing-masing," jelas Bamsoet.

Baca juga : Jepang Tak Izinkan Putin Hadiri Pemakaman Kenegaraan Shinzo Abe

Wakil Ketua Umum Partai Golkar menerangkan, berbagai produk kedirgantaraan yang dikembangkan LIG Nex1 antara lain sistem elektronik presisi canggih, termasuk rudal, sistem senjata bawah air, radar, peperangan elektronik, avionik, sistem komunikasi taktis, sistem kendali tembakan, sistem tempur angkatan laut, dan elektro-optik. LIG Nex1 juga menjadi salah satu pemasok utama sistem senjata untuk Angkatan Bersenjata Republik Korea, serta pengekspor sistem senjata internasional.

"Selain membangun kerjasama memproduksi berbagai kebutuhan militer dan kedirgantaraan, Indonesia dan Korea melalui LIG Nex1 juga bisa membangun kerjasama alih transfer teknologi. Sehingga industri pertahanan Korea dan Indonesia bisa saling menguatkan satu sama lain," pungkas Bamsoet.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.