Dark/Light Mode

Bamsoet Terima Gelar Kehormatan Dharma Padma Negara

Selasa, 19 Juli 2022 08:31 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo (tengah) menerima gelar kehormatan Dharma Padma Negara dari Puri Ageng Blahbatu Gianyar Bali, Senin malam (18/7). (Foto: Dok. MPR)
Ketua MPR Bambang Soesatyo (tengah) menerima gelar kehormatan Dharma Padma Negara dari Puri Ageng Blahbatu Gianyar Bali, Senin malam (18/7). (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR Bambang Soesatyo menerima gelar kehormatan Dharma Padma Negara dari Puri Ageng Blahbatu Gianyar Bali, Senin malam (18/7). Dharma Padma Negara mengandung makna sebagai pengabdian, seorang pemimpin dalam melindungi rakyat, pengayom, dan ujung tombak dalam melawan kemiskinan, kebodohan, dan ketidakadilan, serta pelopor dan pelindung negari.

Penganugerahaan ini dihadiri antara lain Kepala Dinas Potensi Maritim Angkatan Laut Laksma TNI Suradi Agung Slamet, Penglisir Puri Ageng Blahbatuh Anak Agung Ngurah Alit Kakarsana, dan para Penglisir Puri se-Bali.

Penglisir Ida Pendeta Puri Ageng Blahbatuh menegaskan, penganugerahan Dharma Padma Negara kepada Bamsoet, sapaan akrab Bambang, telah melalui hasil musyawarah dan penilaian dari para tokoh Puri Ageng Blahbatuh, Gianyar. "Dari hasil penilaian kami, bahwa Ketua MPR layak diberikan anugerah Dharma Padma Negara karena beliau sebagai pimpinan dari lembaga tinggi negara yang memiliki nilai ketakwaan tinggi kepada Tuhan Yang Maha Esa," ungkapnya, seperti keterangan yang diterima redaksi, Selasa (19/7).

Baca juga : Data Terbaru Korban Truk Pertamina: 10 Orang Tewas, 5 Luka-luka

Ingatkan Literasi Kebudayaan
Bamsoet amat berterima kasih dengan penganugerahan itu. Bagi Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini, penganugerahan gelar tersebut merupakan suatu kehormatan bagi dirinya selaku Ketua MPR yang juga merupakan bagian dari keluarga besar dari masyarakat di Bali.

Bamsoet mengingatkan, mempertahankan benteng kedaulatan budaya bangsa bukan persoalan mudah. Di tengah hiruk pikuk modernisasi dan derasnya arus globalisasi, upaya untuk merawat kebudayaan akan dihadapkan pada berbagai tantangan yang semakin kompleks. Bahkan, jika anak bangsa lalai dan abai, bisa jadi warisan budaya bangsa justru dibanggakan dan diklaim oleh negara lain.

"Karenanya, saya mengapresiasi keberadaan puri-puri di Bali sebagai warisan budaya bangsa tetap terpelihara, di tengah laju modernitas zaman dan derasnya arus globalisasi. Terlebih, Pulau Bali sebagai ikon pariwisata nasional yang mendunia, menjadikan masyarakat Bali harus sering berinteraksi dengan beragam budaya global," ujar Bamsoet.

Baca juga : Dukcapil Terbitkan 16 Akta Kematian Jemaah Haji Secara Cepat dan Mudah

Ketua DPR ke-20 ini menuturkan, hadirnya nilai-nilai budaya yang berasal dari negara lain dapat memperluas dan memperkaya wawasan bangsa. Interaksi sosial secara intens dengan komunitas global, tentunya dapat mendorong tumbuhnya sikap saling menghargai perbedaan dan saling menghormati keberagaman.

"Namun, di sisi lain ada tanggung jawab kita untuk menjaga dan mempertahankan nilai-nilai kearifan lokal agar tidak terpinggirkan, atau bahkan terhanyut oleh pusaran peradaban. Nasib kelestarian budaya yang kita miliki akan sangat tergantung pada seberapa kuat komitmen kita untuk menjaga, merawat dan melindunginya dari dinamika zaman," kata Bamsoet.

Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan Kadin Indonesia ini menegaskan pentingnya membangun literasi kebudayaan. Budaya bangsa menjadi legasi kesejarahan yang diwariskan, khususnya kepada generasi muda. Tentunya, semua pihak tidak ingin generasi muda Indonesia menjadi generasi yang tercerabut dari akar budayanya sendiri, karena minimnya literasi budaya.

Baca juga : Sambut HUT Ke-12, BNPT Gelar Donor Darah

"Adalah suatu paradoks, misalnya, ketika banyak orang asing antusias belajar memainkan gamelan, generasi muda kita justru menganggap gamelan sebagai sesuatu yang kuno dan ketinggalan zaman. Jika fenomena tersebut tidak kita sikapi dengan hati-hati, bisa jadi pada beberapa generasi mendatang, kita yang harus belajar memainkan gamelan dari orang asing. Hal ini jelas tidak boleh terjadi," pungkas Bamsoet.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.