Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

HNW Minta Organisasi Wanita Islam Maksimalkan Potensi

Selasa, 4 Oktober 2022 12:38 WIB
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) saat menerima pengurus BMIWI di Ruang Kerja Wakil Ketua MPR, Gedung Nusantara III Lantai 9, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (3/10). (Foto: Istimewa)
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) saat menerima pengurus BMIWI di Ruang Kerja Wakil Ketua MPR, Gedung Nusantara III Lantai 9, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (3/10). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) mengharapkan Badan Musyawarah Islam Wanita Indonesia (BMIWI) untuk memaksimalkan potensi yang ada dan memberikan kontribusi yang lebih konkrit dan solutif untuk kemaslahatan bangsa dan negara khususnya untuk kaum perempuannya.

BMIWI juga harus menguatkan kolaborasi dan kerjasama dengan semua pihak, terutama dengan organisasi-organisasi perempuan yang sudah mapan sehingga bisa memaksimalkan potensi umat keseluruhan menjadi barisan yang besar dengan kontribusi yang maksimal.

Di era Reformasi ini, ruang bagi Ormas Islam Perempuan untuk memberikan kontribusi bagi kemajuan bangsa dan negara, makin terbuka lebar. Apalagi di era ini tidak ada barrier (hambatan) untuk memaksimalkan ruang Indonesia ini untuk kemaslahatan keumatan dan kebangsaan.

"Kita berada di era reformasi, di mana ruang ini dibuka sangat luas. Maka sudah sangat sewajarnya bila Badan Musyawarah Islam Wanita Indonesia mengisi ruang itu dengan memaksimalkan potensi dan jaringannya untuk memberikan kontribusi yang lebih konkrit dan solutif," kata Hidayat Nur Wahid dalam pertemuan dengan Pengurus BMIWI di Ruang Kerja Wakil Ketua MPR, Gedung Nusantara III Lantai 9, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (3/10).

Baca juga : Antara Politik Islam Dan Islam Politik

Pengurus BMIWI yang hadir dipimpin Ketua Presidium Dr. Hartini Salama, M.M, didampingi para pengurus lainnya, dari beragam Organisasi Wanita Perempuan tingkat Nasional.

Menurut HNW, realitas saat ini dan ke depan, dalam konteks kehidupan bernegara, memang sangat dipentingkan hadirnya kontribusi yang lebih konkrit dan solutif termasuk oleh ormas perempuan muslimah. Di era reformasi ini, ruang untuk berperan serta terbuka sangat luas.

"Semua pihak boleh berperanserta dan memberikan kontribusi. Maka BMIWI juga bisa memaksimalkan ruang keterbukaan itu untuk berperanserta dan memberikan kontribusi, jangan malah dimubadzirkan," katanya.

Wakil Ketua MPR dari Fraksi PKS ini mendorong BMIWI untuk memaksimalkan potensi dengan tidak mubazirkan dan membiarkan ruang keterbukaan ini. Ruang terbuka itu di antaranya ruang pemberdayaan SDM termasuk untuk kaum milenial, media sosial, pemberdayaan ekonomi, ruang berpartisipasi di dunia publik termasuk dakwah, juga ruang di dunia politik.

Baca juga : Vietnam Open 2022, Ana/Tiwi Maksimalkan Setiap Kesempatan

Dalam konteks politik, misalnya, tidak ada hambatan bagi muslimin dan muslimat untuk menduduki posisi yang tinggi di pemerintahan. Juga tidak ada hambatan untuk berkontribusi menghadirkan regulasi atau mengkoreksi regulasi untuk kemaslahatan umat dan bangsa.

"Semua posisi dan kontribusi dimungkinkan untuk dicapai. Mestinya BMIWI dengan segala jaringan dan potensinya, dapat mengisi dan memaksimalkan ruang keterbukaan ini," tuturnya.

Apalagi, lanjut HNW, ketika umat mendapatkan kekuasaan, pastilah orientasinya bukanlah untuk melakukan kedhaliman dan kejahatan seperti yang dipahami dari ungkapan yang populer power tend to corrupt, absolutely power absolutely corrupt”, atau kekuasaan yang cenderung melanggar hukum dan korup, melainkan dalam visi umat, kekuasaan untuk berkhidmat, melayani, dan peduli.

"Semakin kewenangan dan kekuasaan didapat, maka semakin banyak yang kita pedulikan, bantu dan selamatkan. Orientasinya seperti itu," katanya.

Baca juga : Fraksi PKS Ajak Ormas Islam Kolaborasi Bahas Prolegnas 2023

Namun HNW mengingatkan, di satu pihak ada keterbukaan, namun di sisi lain harus waspada dan hati-hati karena adanya kecenderungan pihak-pihak yang mengisi ruang keterbukaan dengan hal-hal yang tidak sesuai dengan Pancasila, seperti LGBT, komunisme, atheism, separatisme, mengadudomba sesama anak bangsa, mengeksploitasi SDA dan merusak lingkungan.

Untuk itu, HNW mengusulkan agar BMIWI mempunyai lembaga think tank yang menganalisa dan mempersiapkan kajian-kajian yang memberi jawaban, alternatif, dan arahan, sehingga kegiatan BMIWI akan betul-betul menjadi solusi, memberikan kontribusi, dan menyelesaikan masalah ke depan.

"Bahkan mengarahkan umat untuk berada di arah yang benar ke depan di tengah semakin tajamnya persaingan ideologi dan globalisasi yang mengubah banyak hal dalam kehidupan," imbuhnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.