Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Data Kemiskinan Tak Sinkron
Puluhan Juta Warga Miskin Tidak Tersentuh Bantuan
Sabtu, 22 Oktober 2022 07:50 WIB

RM.id Rakyat Merdeka - Anggota Komisi V DPR Mulyadi menyoroti upaya Pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan di tanah air. Pasalnya, Pemerintah tak terus terang soal angka kemiskinan. Akibatnya, puluhan juta penduduk miskin di Indonesia tak tersentuh program pengentasan kemiskinan.
“Hingga saat ini Pemerintah melalui Badan Pusat Statistik (BPS) masih bersikukuh menyatakan jumlah penduduk miskin Indonesia hanya 24 juta orang,” ujar Mulyadi dalam keterangannya, kemarin.
Berita Terkait : Bantu Stabilkan Perekonomian, Sahabat Sandi Borong Puluhan Warung Nasi Di Tangerang
Padahal, kata Mulyadi, jumlah penduduk miskin yang sebenarnya bisa dua atau tiga kali lipat dari data yang disampaikan BPS. Bank Dunia memaparkan jumlah penduduk miskin di Indonesia dengan standar purchasing power parities (PPP) atau kemampuan belanja tahun 2011 berkisar 54 juta jiwa.
Jika mengacu pada standar PPP Bank Dunia, jumlah penduduk miskin akan meningkat menjadi 67 juta jiwa. Karenanya, politikus Partai Gerindra meminta Pemerintah mendefinisi ulang standar kemiskinan guna mendata kembali jumlah penduduk miskin di Indonesia.
Berita Terkait : Sebut Amerika Cs Provokasi Kasus Mahsa Amini, Iran Tidak Tinggal Diam
Mulyadi menjelaskan, bulan Maret 2022 standar kemiskinan Pemerintah sebesar Rp 504 ribu perbulan atau kurang dari Rp 17 ribu per kapita per hari. Sedangkan jika mengacu pada kurs dolar saat ini Rp 15.577, maka standar kemiskinan Indonesia hanya 1 dolar AS lebih sedikit. Padahal, Bank Dunia sudah merevisi standar kemiskinan ekstrim menjadi 2,15 dolar AS atau Rp 32.750.
Mulyadi menegaskan, data riil penduduk miskin sangat penting agar kebijakan yang dibuat tepat sasaran, salah satunya kebijakan di sektor anggaran. Badan Anggaran (Banggar) DPR pun bisa menyusun anggaran yang memadai untuk pengentasan kemiskinan.
Berita Terkait : Puan Dan Airlangga Sepakat Bangun Bangsa Bersama, Tapi Belum Tentu Bersanding
“Agar konstituen yang kirim SMS karena sudah berhari-hari tak punya uang buat beli beras bisa tertangani,” desak dia.
Selanjutnya
Tags :
Berita Lainnya