Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Fakta Forensik: Tak Ada Pemukulan

Sebut Amerika Cs Provokasi Kasus Mahsa Amini, Iran Tidak Tinggal Diam

Kamis, 20 Oktober 2022 07:37 WIB
Ilustrasi unjuk rasa kasus Mahsa Amini (Foto: Getty Images)
Ilustrasi unjuk rasa kasus Mahsa Amini (Foto: Getty Images)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kedutaan Besar (Kedubes) Republik Islam Iran di Jakarta menegaskan, peristiwa meninggalnya Mahsa Amini merupakan hal yang menyedihkan bagi bangsa dan pemerintahnya.

Berbagai pejabat tinggi Republik Islam Iran, mulai dari Pemimpin Agung, Presiden, kepala Mahkamah Agung, Parlemen dan berbagai badan negara menekankan investigasi dan pendalaman secara mandiri terkait insiden ini. Dengan melibatkan tim gabungan kepolisian forensik, serta beberapa dokter senior dan ahli dari berbagai bidang.

7 Oktober lalu, Organisasi Kedokteran Forensik Iran menjelaskan penyebab kematian Mahsa Amini dengan mengeluarkan sebuah pernyataan. Yang intinya menjelaskan bahwa, kematian tersebut tidak disebabkan oleh pukulan di kepala atau organ vital dan anggota tubuh.

Mendiang Mahsa Amini disebut meninggal dunia akibat hipoksia serebral, gangguan irama jantung mendadak, penurunan tekanan darah dan kehilangan kesadaran, serta kekurangan oksigen ke otak.

"Republik Islam Iran menerapkan transparansi dan keadilan sebagai pendekatan utama, dalam menangani insiden Mahsa Amini. Tetapi, negara-negara Barat dan rezim zionis Israel yang telah mengalami kegagalan yang memalukan dalam menghadapi Iran sejak kemenangan Revolusi Islam, berusaha untuk mengimbanginya dengan melakukan berbagai cara," demikian pernyataan resmi Kedutaan Besar Iran untuk Indonesia, yang diterima RM.id, Rabu (19/10).

Baca juga : Terlibat Kasus Narkoba, Irjen Teddy Terancam Dipecat

"Kali ini, melalui kampanye hitam oleh berbagai media mainstream dan robot-robot media sosial. Mencoba menciptakan kerusuhan dan kekacauan di Iran," imbuh rilis itu.

Disebutkan pula, kerusuhan baru-baru ini di Iran dengan memanfaatkan dalih kematian Mahsa Amini, digunakan para musuh untuk mencampuri urusan dalam negeri Iran. Serta memicu lebih banyak kerusuhan.

Dalam kerusuhan baru-baru ini, para pemimpin politik AS, rezim zionis Israel dan sebagian Eropa bersama media mereka, menyalahgunakan insiden tragis yang telah diselidiki, dengan mendukung kerusuhan di Iran.

Padahal jutaan orang Iran muncul di jalan-jalan, untuk mendukung negara mereka dan menentang kekacauan belakangan ini.

Pihak musuh berusaha menjadikan Iran seperti Suriah, Libya, Yaman, Irak dan Afghanistan agar terjun dalam perang.

Baca juga : Pegadaian Buktikan Produknya Sudah Dirancang Dengan Cermat

"Namun, berkat kesiagaan dan kewaspadaan masyarakat negara kami, mereka gagal mencapai tujuan jahatnya," ujar Kedubes Iran

Terkait perkembangan yang terjadi di Iran, kita harus bisa membedakan antara aksi damai, demonstrasi dengan kerusuhan yang menciptakan ketidakamanan di negara.

Undang-Undang Republik Islam Iran mengizinkan berbagai aksi damai dan penyampaian aspirasi, melalui demonstrasi. Berbagai golongan masyarakat, dapat menggunakan hak tersebut.

Tetapi, seperti negara lainnya di dunia, Republik Islam Iran tidak dapat membiarkan kerusuhan dan kekacauan diciptakan oleh segelintir orang, yang diprovokasi Barat dan rezim Zionis Israel.

"Pada pertemuan para pejabat pemerintah dan tamu asing dalam Konferensi Internasional Persatuan Islam ke-36 yang sedang diselenggarakan di negara kami, Presiden Republik Islam Iran menilai, kedengkian musuh terhadap bangsa Iran, disebabkan oleh kemajuan yang menakjubkan dan segala bidang," beber Kedubes Iran.

Baca juga : Bank Diminta Tak Asal Terima Restrukturisasi Perusahaan Tambang

Organisasi Kedokteran Forensik di negara mana pun adalah lembaga yang paling kompeten dan terspesialisasi, untuk mengeluarkan pendapat tentang masalah seperti penyebab kematian.

Sayangnya, beberapa mekanisme hak asasi manusia dan beberapa negara telah berprasangka dan menghakimi sejak awal.

Mereka telah membuat pernyataan tentang pemukulan dan kekerasan pada bagian kepala almarhumah Mahsa Amini. Meski sejak hari-hari pertama kejadian ini, sudah jelas bahwa tidak ada unsur pemukulan atau kekerasan apa pun.

Karena itu, dengan adanya pernyataan dari Organisasi Kedokteran Forensik, mereka sangat diharapkan untuk akan segera memperbaiki kesalahan ini.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.