Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Jokowi-Sekjen PUIC Dukung Konferensi MPR Dunia, Bamsoet Happy

Selasa, 25 Oktober 2022 20:02 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo (berdasi merah) dalam pembukaan Konferensi Internasional Majelis Permusyawaratan Rakyat, Majelis Syuro, atau nama sejenis lainnya, di Gedung Merdeka Bandung, Jawa Barat, Selasa (25/10). (Foto: Dok. MPR)
Ketua MPR Bambang Soesatyo (berdasi merah) dalam pembukaan Konferensi Internasional Majelis Permusyawaratan Rakyat, Majelis Syuro, atau nama sejenis lainnya, di Gedung Merdeka Bandung, Jawa Barat, Selasa (25/10). (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR Bambang Soesatyo mengapresiasi dukungan Presiden Jokowi sebagaimana disampaikan Menko Polhukam Mahfud MD atas menyelenggarakan Konferensi Internasional Majelis Permusyawaratan Rakyat, Majelis Syuro, atau nama sejenis lainnya dari masing-masing parlemen negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), untuk membentuk World Consultative Assembly Forum, di Gedung Merdeka, Bandung.

Apresiasi serupa juga disampaikan Bamsoet, sapaan akrab Bambang, kepada Sekjen Parliamentary Union of the OIC Members States/PUIC (Uni Parlemen Negara Anggota Organisasi Kerja Sama Islam/OKI) Mouhamed Khourchi dan Supervisor Liga Muslim Sedunia untuk Asia dan Australia serta Direktur Liga Muslim Dunia di Indonesia Abdurrahman Muhammad Amin Al Khayyat.

Pada tahap awal, terdapat dua organisasi internasional yakni Parliamentary Union of the OIC Members States/PUIC (Uni Parlemen Negara Anggota Organisasi Kerja Sama Islam/OKI) dan Muslim World League (Liga Muslim Dunia), serta 15 parlemen negara OKI yang ikut dalam konferensi, dan akan menjadi deklarator pembentukan World Consultative Assembly Forum alias Forum MPR Dunia.

Baca juga : Bamsoet Dan Mahfud Buka Konferensi Internasional MPR Dunia

Bamsoet menerangkang, keanggotaan World Consultative Assembly Forum bersifat inklusif. Ke depannya dapat merangkul lebih banyak parlemen negara dunia. Tidak hanya negara Islam saja, tetapi negara lain yang memiliki populasi penduduk muslim. Semisal, India dengan sekitar 195 juta Muslim, China dengan 26 juta Muslim, Uni Eropa dengan 20 juta Muslim dan Amerika Serikat dengan 4 juta Muslim, hingga Australia dengan lebih dari 476 ribu Muslim.

"Inklusivitas sangat penting, mengingat menurut laporan Mastercard dan Crescentrating, pada 2022 populasi umat Islam sudah mencapai 2 miliar jiwa, dan tersebar di sekitar 200 negara. Hampir setara dengan 25 persen dari populasi global," ujar Bamsoet, dalam pembukaan Konferensi Internasional Majelis Permusyawaratan Rakyat, Majelis Syuro, atau nama sejenis lainnya, di Gedung Merdeka Bandung, Jawa Barat, Selasa (25/10).

Ketua DPR ke-20 ini menjelaskan, World Consultative Assembly Forum akan menjadi wadah bagi berbagai parlemen negara dunia untuk meningkatkan perannya dalam menghadapi berbagai permasalahan dunia. Misalnya ancaman krisis global yang sudah berada di depan mata. Mengingat saat ini saja sekitar 320 juta penduduk dunia berada dalam kondisi kelaparan akut. Bahkan menurut IMF dan Bank Dunia, perekonomian 66 negara diprediksi akan bangkrut dan ambruk. Perlambatan dan kontraksi pertumbuhan ekonomi global, semakin diperburuk oleh tingginya kenaikan inflasi.

Baca juga : Bamsoet Harap Lahir Deklarasi Untuk Kembangkan Demokrasi Global

"Selain itu, Konvensi Kerangka kerja PBB untuk Perubahan Iklim (United Nations Framework Convention on Climate Change/UNFCCC) pada 2019 menyebutkan bahwa kenaikan suhu global harus ditahan di kisaran 1,5 derajat celcius untuk mencegah tragedi terburuk pada ekosistem dan memastikan ketahanan peradaban manusia. Krisis iklim bukan semata menyangkut kemampuan masing-masing negara untuk mengubah konsumsi energi serta mengelola limbah produksinya, tetapi juga menyangkut usaha kolektif termasuk parlemen untuk menyelamatkan hajat hidup umat manusia dengan mempertahankan potensi ekosistem alam yang menyangga penghidupan berkelanjutan bagi semua umat manusia," jelas Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini menerangkan, oleh karena itu diperlukan kerjasama internasional untuk menjalankan misi bersama dalam penyelamatan ekosistem global. Di sinilah pentingnya menghadirkan World Consultative Assembly Forum, sehingga parlemen dari berbagai negara dunia bisa duduk bersama merumuskan pemikiran, komitmen, serta rencana strategis dan kontribusi kolektif dalam merespon perubahan iklim global. Selain itu, dunia juga tengah dihadapkan pada pilihan transisi untuk memasuki arena green economy yang mensyaratkan produksi berbasis rendah emisi, disertai komitmen dalam arena perdagangan karbon.

"MPR percaya melalui kolaborasi dalam pengembangan usaha bersama untuk mempertahankan ekosistem hutan dan laut, mengelola sampah dan limbah, serta mencegah dampak paling ekstrim dari perubahan iklim seperti banjir, kekeringan, kebakaran hutan, dan sebagainya, yang juga dibarengi upaya bersama membangun industri hijau, akan mampu membawa kemajuan signifikan dalam pencegahan krisis iklim tanpa mengorbankan peluang pertumbuhan ekonomi. World Consultative Assembly Forum dapat memainkan peran penting dalam menggalang inisiatif kolektif untuk menunjukan peran kepemimpinan dalam Green and Sustainable Economy," pungkas Bamsoet.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.