Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Teror Bom Di Mapolsek Astanaanyar

DPR: Napiter Kok Tak Berkurang Radikalnya

Minggu, 11 Desember 2022 07:50 WIB
Suasana saat peristiwa bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/12/2022). (Foto: Istimewa)
Suasana saat peristiwa bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/12/2022). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Senayan menyoroti peristiwa bom bunuh diri di Mapolsek Astanaanyar, Kota Bandung. Teror dilakukan eks narapidana terorisme (napiter). Kenapa napiter ini tidak berkurang radikalismenya.

Karena itu, Komisi III DPR bakal memanggil Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) sesudah masa sidang berikutnya (Januari 2023). BNPT patut ditanyakan perihal program pembinaan deradikalisasi yang dijalankan.

“Termasuk koordinasi inteli­jen institusi tersebut terhadap jaringan terorisme. Kenapa terjadi lagi? Itu kan dia pernah ketangkap kasus yang sama, tapi kok keluar penjara masih ini (melakukan tindakan teror),” ujar Anggota Komisi III DPR Nazaruddin Dek Gam dalam keterangannya, kemarin.

Baca juga : PDI Perjuangan Kutuk Bom Bunuh Diri di Mapolsek Astana Anyar Bandung

Politikus PAN ini menyebut, BNPT telah kebobolan karena bom bunuh diri di Mapolsek Astanaanyar dilakukan oleh eks napiter. Apalagi pelakunya pernah tertangkap di kasus yang sama.

“Kecuali pendatang baru, berarti mereka (BNPT) kebobo­lan,” tudingnya.

Nazaruddin meminta BNPT mempertajam intelijen di institusinya terhadap pergerakan jaringan terorisme agar peristiwa bom bunuh diri di Mapolsek Astanaanyar tidak terulang kem­bali. Dia juga meminta Kapolri lebih meningkatkan pengamanan jelang Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.

Baca juga : Komisi III DPR: Aparat Tidak Kecolongan, Tapi Kurang Waspada

“Saya minta Kapolri lebih menguatkan pengamanan di gereja, tempat keramaian. Termasuk juga pengamanan di jalur lalu lintas padat,” pinta dia.

Anggota Komisi III Santoso menilai, program deradikalisasi para narapidana terorisme oleh BNPT kurang tepat. Sebab, orang yang sudah dibina tetap melakukan tindakan terorisme. Hal ini terjadi dalam kasus bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar, Bandung yang pelakunya sebagai mantan narapidana terorisme.

“Program pembinaan para narapidana terorisme harus di­evaluasi agar mereka tak memi­liki dendam kepada negara,” ujar Politikus Demokrat ini dalam keterangannya, kemarin.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.