Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

BPOM Tarik Produk Kopi Sachet Kadaluarsa

Robert Kardinal Minta Pelaku Importir Ditindak Tegas

Rabu, 4 Januari 2023 17:43 WIB
Anggota Komisi X DPR Robert Joppy Kardinal (RJK). (Foto: Istimewa)
Anggota Komisi X DPR Robert Joppy Kardinal (RJK). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Anggota Komisi X DPR Robert Joppy Kardinal (RJK) memberikan apresiasi atas kesiagaan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang langsung melakukan penarikan terhadap produk pangan ilegal dan kadaluarsa yang berasal dari luar negeri.

Salah satu produk yang ikut ditarik dalam Operasi BPOM ini adalah produk kopi sachet yang merupakan hasil impor dari Turki.

RJK meminta kepada para pelaku usaha minuman yang tak memiliki izin edar diberi sanksi tegas.

"Jadi, bukan cuma produk (ilegal)-nya yang ditarik tapi harus diberi sanksi tegas," tegas Robert di Jakarta, Rabu (4/1).

Bekas Ketua Fraksi Golkar ini menegaskan, masalah produk minuman ilegal dan kadaluarsa ini tidak bisa dipandang remeh sebab menyangkut kesehatan masyarakat banyak. Menurutnya, prilaku para importir makanan dan minuman impor ilegal ini tidak bisa hanya diberi teguran saja.

Baca juga : Bank Mandiri Perkuat Kewirausahaan PMI Di Timur Tengah

"Kalau di negara lain ini langsung ditutup semua. Ini kan minuman franchise dari luar negeri, masukkan barang impor tapi ada yang tidak memiliki izin edar, bahkan mungkin ada yang kadaluarsa. Ini merupakan pelanggaran berat," sambung politisi senior Fraksi Golkar ini.

RJK berharap, dengan pemberian sanksi tegas berupa penutupan hingga ancaman pidana ini, dapat memberikan efek jera kepada para pelaku usaha untuk lebih memperhatikan produk pangan yang diimpornya masuk ke Indonesia.

"Apa harus menunggu ada yang mati dulu baru diproses. Kasus obat sirup anak yang menyebabkan ratusan anak sudah cukup menjadi pelajaran pentingnya memperhatikan aspek keamanan setiap produk yang disebar ke masyarakat," tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut, politisi beringin daerah pemilihan Papua Barat ini juga mengajak para pelaku usaha untuk lebih memprioritaskan produk pangan dari dalam negeri utamanya kopi. Apalagi Indonesia ini merupakan salah satu negara produsen kopi terbesar di dunia.

"Jangan aampai karena barangnya lebih murah dan mau ambil untung besar, kesehatan masyarakat diabaikan," tegasnya.

Baca juga : Pemprov Jabar Dan Jatim Minta Pemerintah Tak Impor Beras

Terakhir, RJK berharap ada koordinasi dan kebijakan yang lebih berarti dalam mengontrol produk pangan tak berizin dan kadaluarsa masuk ke Indonesia.

"Jangan sampai negara kita ini jadi tempat sampah negara-negara lain untuk barang-barang yang sudah kadaluarsa," tambah dia.

Sebelumnya, Kepala BPOM Penny K. Lukito menyampaikan hasil temuan pihaknya terhadap berbagai produk pangan yang menyalahi aturan sehingga harus ditarik dari pasaran. Nah, salah satu produk yang ditarik produk kopi sachet yang diimpor dari Turki lantaran tak memiliki izin edar.

Penny menuturkan, tugas BPOM sedari awal melakukan pengawasan pangan yang masuk ke Indonesia.

Karena itu, sejak awal produk yang masuk ke Indonesia lebih dulu harus dilakukan proses registrasi.

Baca juga : Dwimitra Pasifik Internasional Gandeng PT Pindad

Hasilnya, sebagai bentuk pengawasan rutin yang dilakukan BPOM khususnya menjelang Natal dan Tahun Baru, pihaknya mendapati peningkatan signifikan temuan pengawasan produk pangan olahan, baik yang dilakukan melalui pengawasan langsung, maupun patroli siber.

Penarikan pun dilakukan terhadap setiap produk yang terindikasi memiliki kandungan berbahaya.

"Jika keamanan pangan tidak terjaga maka kesehatan masyarakat dan ketahanan pangan akan sulit terwujud bahkan perdagangan dan ekonomi juga akan terganggu," ujar Penny. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.