Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Ketua MPR Apresiasi Pagelaran Wayang Orang 'Pandowo Boyong' Panglima TNI-Kapolri

Minggu, 15 Januari 2023 23:42 WIB
Pagelaran Wayang Orang Pandowo Boyong, di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Minggu malam (15/1). (Foto: Istimewa)
Pagelaran Wayang Orang Pandowo Boyong, di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Minggu malam (15/1). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mengapresiasi inisiasi Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menyelenggarakan Wayang Orang 'Pandowo Boyong', di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Minggu malam (15/1). Pagelaran ini dalam rangka memperingati Hari Dharma Samudera TNI AL. Pagelaran diselenggarakan Mabes TNI AL berkolaborasi dengan Laskar Indonesia Pusaka (LIP) yang didirikan Jaya Suprana dan grup wayang orang Bharata.

"Pemeran utamanya antara lain Panglima TNI Laksamana Yudo Margono yang berperan sebagai tokoh Bima Sena dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai Prabu Puntadewa. Pagelaran ini juga menjadi bukti soliditas dan sinergitas TNI-Polri, tidak hanya dalam menjaga kedaulatan, pertahanan, dan keamanan bangsa, melainkan juga dalam memajukan seni dan budaya bangsa," ujar Bamsoet, sapaan akrab Bambang, usai menyaksikan Wayang Orang 'Pandowo Boyong' itu.

Baca juga : Pengamat: Presiden Diminta Siapkan Calon Panglima TNI Baru

Ketua DPR ke-20 ini menjelaskan, para pemeran wayang orang tersebut melibatkan para pejabat utama TNI AL, TNI AD, TNI AU, serta 450 prajurit TNI AL. Antara lain, KSAL Laksamana Muhammad Ali sebagai Batara Baruna, KSAD Jenderal Dudung Abdurachman sebagai Batara Brama, KSAU Marsekal Fadjar Prasetyo sebagai Eyang, dan Ketua Umum Dharma Pertiwi Vero Yudo Margono sebagai Dewi Nagagini.

"Wayang orang ini menceritakan tentang lakon Pandawa Boyong, yang ketika lima orang ksatria bersaudara boyongan (pindah) dari Alengka yang dikuasai Kurawa ke Astinapura untuk memerdekakan diri dari kekuasaan Kurawa. Mereka kemudian harus berperang melawan Kurawa yang jumlahnya jauh lebih besar dan memiliki persenjataan lebih banyak. Namun berkat kesungguhan yang didasarkan niat baik, Pandawa dapat memenangkan perang," jelas Bamsoet.

Baca juga : Ketua MPR Apresiasi Peluncuran Buku Karya Prof Ahmad M Ramli

Wakil Ketua Umum FKPPI ini menerangkan, pagelaran wayang orang ini juga mengandung pesan moral untuk mengajak masyarakat agar lebih memahami, menghayati dan mengamalkan Pancasila. Bahkan sosok dalam Pandawa Lima pun relevan dengan semangat dan nilai-nilai Pancasila.

"Pagelaran wayang orang ini menjadi salah satu wujud konkret dalam merawat dan mentransformasikan ideologi Pancasila dari rumusan ideal abstrak menjadi praktik kolektif kenegaraan, kebangsaan, dan kemasyarakatan. Mengingat Pancasila sebagai sistem nilai dan ideologi negara bukan sekadar bahan untuk dihafal atau dimengerti saja. Melainkan perlu diterima dan dihayati, serta dipraktekkan sebagai kebiasaan. Salah satunya bisa melalui pagelaran seni dan budaya," pungkas Bamsoet.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.