Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

DPR Puji TNI Vonis Seumur Hidup Perwira Pelaku Mutilasi Warga Nduga

Kamis, 26 Januari 2023 10:12 WIB
Anggota Komisi I DPR, Christina Aryani. (Foto: ist)
Anggota Komisi I DPR, Christina Aryani. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Anggota Komisi I DPR, Christina Aryani mengapresiasi, vonis seumur hidup dan pemecatan dari TNI terhadap Mayor Helmanto Fransiskus Dhaki, seorang perwira pelaku pembunuhan berencana dan mutilasi terhadap warga Suku Nduga Papua. Hal ini membuktikan komitmen TNI yang sejak awal memastikan kasus ini diproses secara adil dengan hukuman yang sesuai terhadap pelaku kejahatan.

"Kami mengapresiasi putusan ini apalagi tuntutan yang tadinya cuma 4 tahun putusannya jadi seumur hidup. Ini adalah putusan yang setimpal dengan perbuatan dan memenuhi rasa keadilan terhadap korban," ungkap Christina kepada wartawan di Jakarta, Kamis (26/1).

Baca juga : Survei IAP: Kualitas Pedestrian Di Jakarta Bagus, Warga Puas

Menurut Christina, kasus mutilasi warga Nduga sejak awal menjadi perhatian pemerintah, DPR dan publik secara luas bahkan dunia internasional karena terkait pelanggaran HAM berat. "Langkah majunya, putusan ini memperlihatkan bahwa aspek HAM di Papua yang mungkin selama ini ada yang pesimis sekarang bisa kembali memiliki harapan," lanjut Christina. 

Lebih dari itu apresiasi juga diberikannya pada Panglima TNI Marsekal Yudo Margono yang diyakini Christina memberi perhatian khusus pada kasus ini yang ujung putusannya terhadap orang dengan pangkat perwira sekali pun mendapat hukuman yang setimpal. "Bicara skala kejahatan, perbuatan ini sadis dan biadab. Kami apresiasi Panglima TNI yang telah memonitor kasus ini yang mana pernah kami mintakan komitmen beliau saat fit and proper di DPR beberapa waktu lalu agar penegakan hukum tetap menjadi perhatian. Ini kita apresiasi Pak Yudo juga," kata Christina.

Baca juga : Senator Filep Pertanyakan Pengelolaan DBH Migas Bagi Masyarakat Adat Papua

Christina berharap, kasus mutilasi Nduga bisa menjadi pintu masuk untuk mengembalikan kepercayaan publik pada militer utamanya di Papua. Dia yakin TNI ke depan akan lebih baik, makin profesional, tidak dianggap melindungi anggota jika ada pelanggaran dan kasus mutilasi Nduga ini bisa jadi pelajaran yang amat berharga ke depannya.

“Khususnya juga untuk kembali merebut kepercayaan masyarakat di wilayah Papua," pungkas Christina.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.