Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Bamsoet Apresiasi Kiprah Politik Yusril Ihza Mahendra

Senin, 6 Februari 2023 14:05 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo (kanan) bersama pakar hukum tata negara Prof. Yusril Ihza Mahendra (Foto: Dok. MPR)
Ketua MPR Bambang Soesatyo (kanan) bersama pakar hukum tata negara Prof. Yusril Ihza Mahendra (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mengapresiasi perjalanan hidup pakar hukum tata negara Prof. Yusril Ihza Mahendra yang memasuki usia 67 tahun. Selama perjalanan kariernya, Yusril telah banyak memberikan sumbangsih bagi bangsa, khususnya dalam perkembangan hukum tata negara.

Mengawali perjalanan karirnya di Istana Negara sebagai penulis pidato Presiden Soeharto dan Presiden BJ Habibie, Yusril kemudian menjadi bagian penting dalam perjalanan politik bangsa. 

Baca juga : Tenang Hadapi Kritik, Bergurulah Ke Ma'ruf

“Beliu pernah menjabat sebagai Menteri Hukum dan Perundang-undangan Indonesia ke-22 pada pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia ke-22 pada masa pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri, serta Menteri Sekretaris Negara ke-13 pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono," ujar Bamsoet, sapaan akrab Bambang, usai menghadiri syukuran hari lahir Yusril, di Jakarta, Minggu sore (5/2).

Acara ini turut dihadiri Ketua DPD La Nyalla Mahmud Mattalitti, Wakil Ketua DPD Sultan Bachtiar Najamudin, Staf Khusus Presiden Diaz Hendropriyono, Menteri Perdagangan ke-31 Enggartiasto Lukita, dan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.

Baca juga : Anas Tak Kapok Berpolitik

Ketua DPR ke-20 ini menjelaskan, Yusril juga turut menjadi bagian penting dalam perjalanan reformasi Indonesia. Salah satunya dengan menjadi inisiator pendiri Partai Bulan Bintang (PBB). Sebagai partai Islam yang mengambil inspirasi dari Masyumi, PBB melandaskan perjuangan pada ajaran-ajaran Islam yang universal dan bersifat rahmatan lil alamin, yaitu rahmat bagi seluruh alam. Yusril juga mempelopori amandemen konstitusi pasca reformasi di tengah tuntutan federalisme dari berbagai tokoh reformasi ketika itu.

"Pada Pemilu 1999, Partai Bulan Bintang mampu meraih 2.050.000 suara atau sekitar 2 persen dan meraih 13 kursi DPR. Prof. Yusril sebagai Ketua Umum PBB sempat menjadi satu-satunya calon presiden Indonesia yang melengkapi syarat administratif pasca reformasi. Namun demi kepentingan yang jauh lebih besar, yaitu persatuan dan kesatuan bangsa, beliau dengan lapang dada mengundurkan diri dan memberikan jalan kepada KH Abdurrahman Wahid juga sebagai pelunasan hutang Masyumi kepada NU pada masa lampau," jelas Bamsoet.

Baca juga : Cak Imin: PKB Siap Fasilitasi Hak Politik Disabilitas

Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini menerangkan, selain aktif di dalam negeri, Prof. Yusril juga aktif dalam berbagai kegiatan di tingkat internasional, seperti ASEAN, AALCO dan Organisasi Kerjasama Islam (OKI). Beliau juga pernah menjadi Ketua Panitia Penyelenggara Konferensi Internasional tentang Tsunami dan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Afrika II di Jakarta.

"Beliau juga memimpin delegasi Republik Indonesia ke persidangan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk membahas dan mengesahkan berbagai Konvensi Internasional, antara lain UN Convention on Transnational Organized Crime di Palermo, Italia, dan UN Convention Against Corruption di Markas PBB di New York. Yusril juga pernah menjadi Presiden dari Asian-African Legal Consultative Organization (AALCO) yang bermarkas di New Delhi, India," pungkas Bamsoet.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.