Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pimpinan MPR Terima National Defence College UAE

Kamis, 9 Maret 2023 19:01 WIB
Wakil Ketua MPR Syarief Hasan dan Fadel  Muhammad menerima kunjungan Perguruan Tinggi Pertahanan Nasional Uni Emirat Arab National Defence College (NDC) UAE di Ruang Delegasi, Gedung Nusantara V lantai II Komplek MPR DPR dan DPD Kamis (9/3). (Foto: Istimewa)
Wakil Ketua MPR Syarief Hasan dan Fadel Muhammad menerima kunjungan Perguruan Tinggi Pertahanan Nasional Uni Emirat Arab National Defence College (NDC) UAE di Ruang Delegasi, Gedung Nusantara V lantai II Komplek MPR DPR dan DPD Kamis (9/3). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua MPR Syarief Hasan dan Fadel Muhammad menerima kunjungan Perguruan Tinggi Pertahanan Nasional Uni Emirat Arab National Defence College (NDC) UAE.

Pertemuan tersebut berlangsung di Ruang Delegasi, Gedung Nusantara V lantai II Komplek MPR DPR dan DPD RI, Kamis (9/3). Delegasi NDC UAE dipimpin BG Salim Saeed Humaid Binharmal Alshamsi.

Dalam pertemuan tersebut, delegasi NDC UAE antara menanyakan perihal pelaksanaan pembangunan di Indonesia. Perkembangan gerakan reformasi yang pernah terjadi pada 1998. Serta penerapan check and balance di antara Lembaga negara.

Menjawab pertanyaan tamunya, Syarif Hasan mengatakan, Indonesia adalah negara yang luas, mencapai 7,81 juta km2. Dari luas wilayah tersebut, 3,25 juta km2 adalah lautan dan 2,55 juta km2 adalah Zona Ekonomi Eksklusif.

Baca juga : Rupiah Masih Tak Berdaya Hadapi Dolar AS

Sisanya, atau sekitar 2,01 juta km2 berupa daratan. Wilayah Indonesia sendiri terbentang dari Sabang hingga Merauke, dengan 17.499 pulau di dalamnya. Dalam sistem kekuasaan, tidak ada satu pun penguasa di Indonesia yang bersifat absolut, termasuk presiden.

Selain itu, Konstitusi Indonesia membatasi kekuasaan Presiden selama lima tahun. Presiden juga tidak bisa sebebas-bebasnya menentukan pembantunya.

Untuk menunjuk Panglima TNI, Kapolri hingga Duta Besar misalnya, presiden harus mendapat persetujuan dari DPR. DPR juga diberi kewenangan untuk melakukan fit and proper test, terhadap calon Panglima TNI, Kapolri hingga Duta Besar yang akan ditunjuk oleh presiden.

"Presiden dilantik oleh MPR. Masa jabatan presiden selama lima tahun ditentukan melalui pemilihan umum dan setelah itu hanya bisa dipilih kembali untuk satu kali masa jabatan. Selain presiden dan wakil presiden, pemilu juga dilakukan untuk memilih anggota DPR dan DPD," kata Styarief Hasan.

Baca juga : Rupiah Masih Lemas Hadapi Dolar AS

Salah satu tugas MPR, kata Syarif Hasan, adalah mengubah dan menetapkan konstitusi. MPR juga bisa menghentikan Presiden dan wakil Presiden sebelum masa jabatannya berakhir, menurut UUD NRI tahun 1945.

Sedangkan anggota MPR terdiri dari anggota Dewan Perwakila Rakyat dan Dewan Perwakilan Daerah.

"Inilah sebagian dari gerakan reformasi yang dulu pernah menjadi tuntutan rakyat Indonesia. Reformasi juga telah mengubah sistem ketatanegaraan, menjadi berbeda dibanding sebelumnya," pungkasnya.

Sementara itu, Fadel Muhammad menjelaskan seputar pergantian presiden selama 78 tahun kemerdekaan Indonesia. Sejak Indonesia merdeka, ada tujuh presiden yang pernah berkuasa. Yaitu, Ir. Soekarno, Soeharto, BJ. Habibie, KH. Abdurrahman Wahid, Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono, dan Joko Widodo.

Baca juga : Pagi Ini, Rupiah Perkasa Hadapi Dolar AS

Dikatakan, Bung Karno adalah presiden yang berhasil meletakkan dasar dan tujuan kita bernegara. Dia juga mampu meletakkan sistem pemerintahan yang paling cocok dengan bangsa Indonesia. Sedangkan Soeharto adalah presiden yang sangat kuat. Ia berhasil mengatur ormas dan organisasi politik, sehingga semua tunduk dan patuh.

"Sementara SBY merupakan presiden pertama, yang langsung dipilih oleh rakyat, melalui pemilu one man one vote," tambah Fadel. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.