Dark/Light Mode

Gobel: Kejahatan Pinjol Bukan Cuma Ngeruk Duit, Tetapi Juga Melemahkan Indonesia

Minggu, 19 Maret 2023 09:32 WIB
Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel saat melakukan sosialisasi tentang bahaya pinjol ilegal di Kabupaten Gorontalo, Sabtu (18/3).
Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel saat melakukan sosialisasi tentang bahaya pinjol ilegal di Kabupaten Gorontalo, Sabtu (18/3).

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua DPR Bidang Korinbang, Rachmat Gobel, menyatakan, kejahatan pinjol, robot trading, dan forex bukan sekadar mengeruk uang dari masyarakat. Tetapi juga untuk merusak dan melemahkan Indonesia.

“Kita harus waspada dan awas terhadap situasi ini. Ini melemahkan sendi-sendi kekuatan nasional, dengan menghancurkan ekonomi rakyat,” kata Gobel, saat melakukan sosialisasi tentang bahaya pinjol ilegal di Kabupaten Gorontalo, Sabtu (18/3).

Acara yang diselenggarakan Koperasi Jaya Usaha Bersama dan Otoritas Jasa Keuangan itu diikuti sekitar 300 mahasiswa dari berbagai kampus di Gorontalo.

Ketua Koperasi Norman Nasaru dan Kepala Bagian Hubungan Kelembagaan OJK Ferddy Rahmadi, hadir dalam pertemuan tersebut.

Gobel mengaku telah 20 kali melakukan sosialisasi tentang bahaya pinjol. Tujuh di antaranya, di Kabupaten Gorontalo.

Baca juga : Palestina Selalu Ada Di Hati Rakyat Indonesia

Di Gorontalo, sudah banyak korban berjatuhan akibat kejahatan pinjol, robot trading, dan investasi foreign exchange.

Dalam paparannya, Ferddy menyampaikan, ada seorang guru di Malang, Jawa Timur, yang awalnya cuma pinjam Rp 2 juta, total hutangnya jadi Rp 280 juta.

“Caranya, gali lubang tutup lubang ke lembaga pinjol ilegal. Total, ada 141 lembaga yang dia pinjami,” beber Ferddy.

Hingga kini, katanya, sudah ada 4.567 lembaga pinjol illegal yang telah ditutup OJK.

“Namun satu ditutup, muncul 10 lagi yang ilegal. Dalam satu hari, bisa hadir satu juta lembaga pinjol illegal. Ini fenomena yang terjadi di negara-negara berkembang di Afrika dan Amerika Latin,” papar Ferddy.

Baca juga : Paduan Suara Anak Muda Papua Siap Meriahkan Peresmian PYCH

Sampai akhir 2022, tercatat Rp 528 triliun dana yang tersalurkan melalui pinjol legal.

Gobel menyebut, maraknya pinjol ilegal dipicu oleh banyak faktor. Pertama, masalah ekonomi. Kedua, kondisi kemiskinan yang tinggi di masyarakat. Ketiga, ada oknum yang memang ingin memperparah kondisi ekonomi dan sosial Indonesia.

“Semuanya cuma mau bikin susah. Masyarakat jangan sampai terjebak. Memang mereka selalu mengiming-imingi dengan berbagai cara, seperti hadiah maupun keuntungan hingga 200 persen. Untung 100 persen saja nggak ada. Jadi pasti itu bohong,” papar Gobel.

"Kalau mau berhasil, ya kita harus bekerja. Harus berkeringat. Tidak ada sukses tanpa berkeringat,” tegasnya.

Untuk memudahkan masyarakat Gorontalo mencari pekerjaan dan mengembangkan usaha, Gobel memutuskan berinvestasi di Gorontalo senilai Rp 1,4 triliun.

Baca juga : Ini 5 Catatan Penting Prof. Tjandra, Soal Tren Berobat Ke Luar Negeri Di Indonesia

“Saya ingin membangun kampung halaman saya, tanah leluhur saya. Gorontalo selalu menjadi provinsi, dengan predikat termiskin kelima di Indonesia. Ini yang menjadi faktor maraknya pinjol ilegal," ungkap Gobel.

Melalui investasi di industri pangan, Gobel berharap mampu menciptakan 300 ribu lapangan pekerjaan. Termasuk di sektor pendukungnya, pertanian dan kelautan.

"Saya tak mau ada pengangguran di Gorontalo,” katanya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.