Dark/Light Mode

Kejahatan Perbankan Makin Ngeri

Sekali Klik, Tabungan Bisa Langsung Lenyap

Selasa, 7 Februari 2023 07:30 WIB
Ilustrasi. (Foto: Pexels/Tima Miroshnichenko).
Ilustrasi. (Foto: Pexels/Tima Miroshnichenko).

RM.id  Rakyat Merdeka - Keamanan cyber perbankan harus diperkuat. Sebab, kini bermunculan modus kejahatan baru. Bahkan, di antaranya, pelaku bisa dengan mudahnya menyedot tabungan nasabah. Hanya salah klik, dana langsung lenyap.

Modus pembobolan mobile banking (m-banking) terbaru melalui aplikasi (format Apk)surat undangan pernikahan pal­su. Ini modus baru yang mesti diwaspadai masyarakat.

Executive Director Indone­sia ICT Institute Heru Sutadi mengatakan, modus permintaan mengunduh surat undangan pernikahan di media sosial, telah menyebabkan pengunduh kehilangan dana di tabungan.

Baca juga : PSI DKI Minta Pemprov Pastikan Anak Gratis Bersekolah Dan Bisa Makan Layak

Kasus sejenis juga terjadi dalam bentuk permintaan mengunduh foto kiriman paket, cek tagihan PLN, cek premi asuransi dan cek BPJS (Badan Penye­lenggara Jaminan Sosial).

“Jika kita lihat, semuanya memiliki kesamaan, yaitu me­minta mengklik sesuatu. Setelah link di-klik, si penipu bisa mengambil semua data yang ada di handphone penerima, termasuk data perbankan,” kata Heru ke­pada Rakyat Merdeka, kemarin.

Jika melihat dengan lebih jeli, lanjut Heru, objek yang diarah­kan tersebut sama-sama berbun­tut tulisan jenis file Apk. Karena itu, dia mengimbau masyarakat jangan membuka file undangan digital pernikahan dari nomor yang tidak dikenal.

Baca juga : Mega Hadiri Pelantikan Mbak Ita Jadi Wali Kota Semarang

Sebab, sambung Heru, file un­dangan pernikahan digital yang asli lazimnya tidak berbentuk Apk. Dan hanya dikirimkan oleh orang-orang terdekat.

Menurutnya, keamanan cy­ber harus lebih ditingkatkan. Karena dalam beberapa tahun be­lakangan, kian banyak perbankan yang dibobol penjahat cyber.

Untuk itu, ia mengimbau kepada lembaga keuangan agar keamanan data harus dilakukan secara ketat. Setidaknya mendapatkan ISO27001, kemudian memasang fire­wall, berkala melakukan penetration test dengan menyewa para hacker, dan melakukan pa­troli keamanan jaringan 24/7.

Baca juga : Kejagung Kedepankan Asas Pencegahan, Tapi Bukan Berarti Tidak Menindak

“Dengan penetration test, yang berlubang (celah) bisa ditutup, yang bocor bisa ditambal. Penga­wasan selama 24 jam ini membuat upaya keamanan lebih optimal. Jika ada upaya masuk ke sistem segera bisa diusir atau dihalau. Kalaupun ada data yang diambil, bisa diminimalisir,” ujar Heru.

Dijelaskan pakar keamanan cyber dan forensik digital dari Vaksincom Alfons Tanujaya menambahkan, surat undangan yang menyedot dana tabungan itu mengandung Apk. Yakni, berkas paket aplikasi Android yang digunakan untuk mendis­tribusikan dan memasang soft­ware maupun middleware ke ponsel dari luar Play Store.

“Jika diinstal akan mencuri kredensial One Time Pass­word (OTP) dari perangkat korbannya,” ujar dia lewat keterangan resmi, Kamis (2/2).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.