Dark/Light Mode

Diwawancara Maekyung Media Group

Bamsoet Ajak Investor Korsel Investasi Di IKN Nusantara

Kamis, 4 Mei 2023 18:41 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo (tengah) saat diwawancarai Maekyung Media Group dari Korea Selatan, di Jakarta, Kamis (4/5). (Foto: Dok. MPR)
Ketua MPR Bambang Soesatyo (tengah) saat diwawancarai Maekyung Media Group dari Korea Selatan, di Jakarta, Kamis (4/5). (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR sekaligus Ketua Indonesia-Korea Network untuk Ibu Kota Negara Nusantara (IKN untuk IKN Nusantara) Bambang Soesatyo mengapresiasi dukungan berbagai pihak di Korea Selatan (Korsel) terhadap langkah Indonesia membangun dan memindahkan Ibu Kota Negara (IKN) dari DKI Jakarta ke IKN Nusantara, di Kalimantan Timur. Namun, berbagai media dan publik di dunia internasional, termasuk Korsel, mengungkapkan bahwa mereka akan lebih merasa yakin dan nyaman jika ada aturan hukum yang memastikan progres pembangunan IKN Nusantara bisa tetap berjalan, walaupun Presiden Jokowi tidak lagi menjabat sebagai Presiden Indonesia setelah 2024.

Bamsoet, sapaan akrab Bambang, menerangkan bahwa, jika hanya diatur dalam Undang-Undang (UU), pembangunan IKN Nusantara sangat rawan diganti atau bahkan dihentikan melalui Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu). Karena itu, selain telah memiliki dasar hukum melalui UU Nomor 3/2022 tentang Ibu Kota Negara, pembangunan IKN Nusantara juga akan diperkuat melalui Pokok-Pokok Haluan Negara (PPHN) yang saat ini sedang disiapkan MPR. Sehingga para duta besar, diplomat, investor, dan berbagai pihak lainnya termasuk media tidak perlu khawatir terhadap pembangunan IKN Nusantara.

Baca juga : Ibas Ajak Generasi Z Ojo Rebahan

"Keberadaan PPHN akan memastikan kesinambungan pembangunan IKN Nusantara tidak hanya dilakukan di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo saja. Melainkan juga dilanjutkan berbagai presiden penggantinya. Karena belajar dari berbagai pengalaman negara dunia, setidaknya membutuhkan waktu 10 hingga 20 tahun dalam proses pembangunan dan pemindahan Ibu Kota Negara, atau sekitar 4 kali Pemilu dan pergantian kepemimpinan nasional," ujar Bamsoet, saat diwawancarai Seung-Hwan Chung dari media Korea Selatan, Maekyung Media Group, di Jakarta, Kamis (4/5). Turut hadir antara lain, Penghubung Komunitas Indonesia-Korea Selatan (Korea-Indonesia Association) Ali, serta Direktur Utama PT Tol Jagat Kerthi Bali Tito Sulistio.

Ketua DPR ke-20 ini menjelaskan, Indonesia dan Korea Selatan telah memiliki nota kesepahaman (MoU) tentang kerja sama teknis pemindahan dan pembangunan IKN Nusantara. MoU ini bisa menjadi rujukan bagi berbagai perusahaan Korea Selatan untuk berpartisipasi dan berkontribusi dalam pembangunan IKN Nusantara. Saat ini, pembangunan IKN Nusantara sudah mencapai sekitar 27 persen. Sesuai rencana, sekitar 30 persen dari perkiraan total anggaran sebesar Rp 466 triliun, akan ditanggung dari APBN. Sisanya 70 persen atau sekitar Rp 300 triliun lebih akan diperoleh melalui investor, baik dari dalam maupun luar negeri.

Baca juga : Gubernur Koster Ajak Investor Jepang Investasi Di Bali

Bamsoet bercerita, pada Mei 2022, dia diajak pimpinan National Agency for Administrative City Construction/Kepala Otorita Nasional Pembangunan Kota Sejong, Park Mooik, untuk meninjau perkembangan pembangunan Kota Sejong, Ibu Kota Administratif Korea Selatan, yang dibangun untuk menggantikan Kota Seoul. Pembangunannya ditargetkan selesai pada 2030, atau sekitar 23 tahun sejak dilakukannya groundbreaking pada tahun 2007. "Sangat tepat jika dengan pengalaman yang dimiliki, Korea Selatan menjadi mitra strategis bagi Indonesia yang sedang membangun IKN Nusantara," jelas Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menerangkan, selain investasi di IKN Nusantara, Korea Selatan yang kini menjadi investor terbesar ketiga di Indonesia, juga memiliki banyak kesempatan untuk berinvestasi di berbagai sektor lainnya. Misalnya, di sektor otomotif dengan memproduksi motor listrik di daerah Gunung Putri, Kabupaten Bogor bersama Blackstone Group. Maupun di sektor infrastruktur dengan berinvestasi dalam pembangunan Jalan Tol Jagat Kerthi Toll Road di Bali bersama PT Tol Jagat Kerthi Bali, yang membentang 96,8 Km dari Gilimanuk- Mengwi, menghubungkan Pelabuhan Gilimanuk ke berbagai kawasan metropolitan di Denpasar.

Baca juga : Bamsoet Dukung Pembangunan Kampus UT di IKN Nusantara

Berbagai investasi yang dilakukan Korea Selatan di Indonesia semakin menguatkan hubungan bilateral kedua negara, yang pada tahun ini memasuki usia ke-50 tahun. Perayaan hubungan diplomatik tersebut akan diperingati di Hotel Fairmont, Jakarta, pada 16 Mei 2023. Selain dihadiri pejabat kedua negara, rencananya juga turut mengundang 120 lebih perusahaan asal Korea Selatan yang telah dan akan berinvestasi di Indonesia.

"Sebagai kado terindahnya, Indonesia dan Korea Selatan telah memberlakukan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (Comprehensive Economic Partnership Agreement/CEPA) pada 1 Januari 2023. Total perdagangan kedua negara pada periode Januari-Maret 2022 mencapai 6,09 miliar dolar AS. Ekspor Indonesia ke Korea Selatan sebesar 3,11 miliar dolar AS, impor Indonesia dari Korea Selatan sebesar 2,98 miliar dolar AS. Melalui skema CEPA, kerja sama ekonomi kedua negara diharapkan dapat ditingkatkan sehingga pada tahun 2023 ini neraca perdagangannya bisa berimbang dan surplus dari sisi Indonesia," pungkas Bamsoet.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.