Dark/Light Mode

Beri Kuliah Umum Di Seskoal

Bamsoet Ingatkan Urgensi PPHN Untuk Hadapi Perubahan Geopolitik Dunia

Rabu, 10 Mei 2023 17:17 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo (tengah) saat memberikan kuliah umum, kepada Pasis Dikreg Seskoal Angkatan ke-61 Tahun 2023, di Kelas A, Gedung RE Martadinata, Seskoal, Jakarta, Rabu (10/5). (Foto: Dok. MPR)
Ketua MPR Bambang Soesatyo (tengah) saat memberikan kuliah umum, kepada Pasis Dikreg Seskoal Angkatan ke-61 Tahun 2023, di Kelas A, Gedung RE Martadinata, Seskoal, Jakarta, Rabu (10/5). (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mengingatkan pentingnya Pokok-Pokok Haluan Negara (PPHN) untuk menjamin kesinambungan pembangunan nasional, melanjutkan karakter kepemimpinan nasional yang kuat, sekaligus menghadapi geopolitik dunia yang sedang tidak baik-baik saja. Dalam konteks pembangunan nasional, misalnya, seluruh Presiden Indonesia sejak era Soekarno, Soeharto, BJ Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY, hingga Jokowi, memiliki perspektif yang sama, bahwa pembangunan adalah proses yang bergerak progresif dan tidak boleh berhenti pada satu titik terminal periodisasi pemerintahan.

"Sebagaimana terlihat dari visi pembangunan dan pemindahan Ibu Kota Negara. Pada masa pemerintahan Soekarno, wacananya telah mengemuka sejak 1957, ditandai pencanangan Tugu Sukarno di jantung kota Palangkaraya. Selain untuk mengurangi beban Jakarta, pemindahan Ibu Kota juga dimaksudkan untuk menampilkan wajah baru Indonesia, bahwa Indonesia bukan hanya Jakarta dan Jawa," ujar Bamsoet, sapaan akrab Bambang, saat memberikan kuliah umum kepada Pasis Dikreg Seskoal Angkatan ke-61 Tahun 2023, di Kelas A, Gedung RE Martadinata, Seskoal, Jakarta, Rabu (10/5).

Turut hadir jajaran Seskoal antara lain Komandan Laksda TNI Yoos Suryono Hadi, Kapusjianmar Laksma TNI Fauzi, Seklem Kolonel Laut (KH) Bambang Suharjo, Dirjianbangdik Kolonel (Mar) Tedy, serta Dirbin Kolonel Laut (T) Iwan Indrawan.

Baca juga : Bamsoet: Semua Presiden RI Miliki Karakter Kepemimpinan Kuat

Pasis Dikreg Seskoal Angkatan ke-61 Tahun 2023 diikuti 118 peserta perwira menengah (Pamen). Rinciannya, 101 Pamen TNI AL, 2 Pamen TNI AD, 2 Pamen TNI AU, 5 Pamen Polri, serta 8 Pamen dari militer mancanegara, yang terdiri dari Arab Saudi, Australia, India, Malaysia, Pakistan, Philipina, Singapura, Srilanka, dan Amerika Serikat.

Ketua DPR ke-20 ini menjelaskan, pada era pemerintahan Presiden Soeharto, wacana pemindahan Ibu Kota Negara telah diinisiasi dengan terbitnya Keputusan Presiden Nomor 1 Tahun 1997 tanggal 15 Januari 1997 tentang Koordinasi Pengembangan Kawasan Jonggol sebagai Kota Mandiri. Keppres ini dipercaya sebagai embrio untuk mempersiapkan Jonggol sebagai Ibu Kota Negara.

Di era reformasi, wacana pemindahan Ibu Kota juga pernah dikemukakan Presiden SBY. Beberapa kajian telah dilakukan untuk memindahkan pusat pemerintahan ke kawasan Jawa Barat. Kemampuan daya dukung Jakarta dalam menanggung beban sebagai Ibu Kota Negara. dinilai sudah tidak memadai.

Baca juga : Beri Kuliah Umum Di Seskoal, Bamsoet Ingatkan Ancaman Geopolitik Global

"Saat ini, di masa pemerintahan Presiden Jokowi, pembangunan Ibu Kota baru yang telah diwacanakan sejak era Presiden Soekarno, menapaki babak baru untuk direalisasikan. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara menjadi dasar legalitas pembangunan Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur. Saat ini pembangunan IKN sudah mencapai sekitar 27 persen dari total anggaran yang diperkirakan mencapai Rp 466 triliun," jelas Bamsoet.

Ketua Umum Pengurus Besar Keluarga Olahraga Tarung Derajat (PB KODRAT) ini menerangkan, selain diatur dalam UU, pembangunan dan pemindahan IKN rencananya juga akan diatur dalam PPHN. Mengingat, jika hanya diatur dalam UU, sangat rawan diganti atau bahkan dihentikan melalui Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu).

Keberadaan PPHN akan memastikan kesinambungan pembangunan IKN Nusantara tidak hanya dilakukan di masa pemerintahan Presiden Jokowi saja, melainkan juga dilanjutkan berbagai presiden penggantinya. Belajar dari berbagai pengalaman negara dunia, setidaknya membutuhkan waktu 10 hingga 20 tahun dalam proses pembangunan dan pemindahan Ibu Kota Negara, atau sekitar 4 kali Pemilu dan pergantian kepemimpinan nasional.

Baca juga : Terima Danseskoal, Bamsoet Ingatkan Ancaman Peperangan Siber

"Keberadaan PPHN juga akan menjawab megatrend dunia yang meliputi kemajuan teknologi, dinamika geopolitik dan geoekonomi global, demografi dunia, urbanisasi global, perdagangan internasional, keuangan global, persaingan sumber daya alam dan perubahan iklim, yang semuanya akan berpengaruh pada pembangunan Indonesia," pungkas Bamsoet.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.