Dark/Light Mode

17 WNI Hilang Saat Kapal China Tenggelam Di Samudera Hindia, DPR Prihatin

Senin, 22 Mei 2023 13:17 WIB
Anggota Komisi I DPR Christina Aryani (Foto: Istimewa)
Anggota Komisi I DPR Christina Aryani (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Anggota Komisi I DPR Christina Aryani menyampaikan simpati dan keprihatinan mendalam atas tenggelamnya kapal penangkap ikan China, Lu Peng Yuan Yu 028, yang terbalik di Samudra Hindia, Selasa (16/5). Di antara korban kapal tersebut terdapat 17 ABK Warga Negara Indonesia (WNI) yang hingga kini masih dinyatakan hilang. 

Christina meminta Kementerian Luar Negeri (Kemlu) untuk terus memantau upaya pencarian korban WNI hilang, mencari tahu sebab tenggelamnya kapal, dan memastikan pemenuhan hak-hak ketenagakerjaan para ABK.

Baca juga : Kondisi Kapal China Tenggelam Bawa 17 WNI

"Update sementara yang kami peroleh, baru dua korban yang ditemukan meninggal dunia dan sedang dipastikan identitasnya. Sementara, yang lain masih dinyatakan hilang. Kami sangat prihatin atas kejadian ini dan berharap yang terbaik agar korban ABK WNI kita bisa segera ditemukan," ungkap Christina, di Jakarta, Senin (22/5).

Sembari memastikan upaya pencarian korban, Christina mendorong Kemlu untuk terus berkoordinasi dengan otoritas China untuk memastikan pemenuhan tanggung jawab perusahaan pemilik kapal. "Harus dipastikan korban mendapatkan pemenuhan semua hak-haknya, Kemlu harus memfasilitasi ini," tegas politisi Partai Golkar ini.

Baca juga : Tim SAR Cari Satu Wisatawan Tenggelam Di Situ Datar Pangalengan

Christina memahami, pihak keluarga para ABK WNI yang menjadi korban tengah menunggu kepastian nasib keluarga mereka. Karena itu, Kemlu perlu membuka komunikasi seluas-luasnya terhadap keluarga untuk memberikan update setiap perkembangan yang ada.

"Ini bentuk tanggung jawab negara, termasuk memikirkan skenario untuk memulangkan mereka ke tengah keluarga jika berhasil ditemukan. Jika dinyatakan hilang, perlu diperjuangkan kompensasi yang bisa diberikan oleh perusahaan kapal. Kami akan terus mengawal ini," pungkas Christina.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.