Dark/Light Mode

Hasil Kunjungan Putu Rudana

Papua Nugini Berharap Banyak Pada Indonesia

Kamis, 15 Juni 2023 15:16 WIB
Ketua GKSB DPR/Wakil Ketua BKSAP DPR Putu Supadma Rudana (tengah) berbincang dengan Penjabat Ketua Parlemen Papua Nugini Hon Johnson Wapunai (kiri) dan Dubes yang ditunjuk Papua Nugini untuk Indonesia Simon Namis. (Foto: Istimewa)
Ketua GKSB DPR/Wakil Ketua BKSAP DPR Putu Supadma Rudana (tengah) berbincang dengan Penjabat Ketua Parlemen Papua Nugini Hon Johnson Wapunai (kiri) dan Dubes yang ditunjuk Papua Nugini untuk Indonesia Simon Namis. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Papua Nugini berharap banyak pada Indonesia. Papua Nugini ingin, hubungan yang terjalin dengan Indonesia tidak sebatas urusan perbatasan kedua negara, tapi juga menyangkut ekonomi, budaya, pendidikan, dan lainnya.

Hal ini terungkap dari kunjungan Ketua Delegasi Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) DPR yang juga Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR Putu Supadma Rudana ke Papua Nugini, yang dilakukan sejak awal pekan lalu. Dalam kunjungannya itu, Putu Rudana diterima langsung Perdana Menteri Papua Nugini James Marape dan Penjabat Ketua Parlemen Papua Nugini Koni Iguan.

Dalam pertemuan bilateral yang dilakukan, James Marape menyampaikan ke Putu Rudana bahwa hubungan Indonesia-Papua Nugini sudah terjalin sejak lama. Marape lalu menitipkan pesan, Papua Nugini berharap banyak kepada Indonesia sebagai negara tetangga.

Baca juga : Muzani: Prabowo, The New Soekarno Bagi Indonesia

“Mereka berharap banyak adanya peningkatan kerja sama dari sektor ekonomi, sosial budaya, pendidikan, perguruan tinggi, dan investasi,” terang Putu, dalam keterangannya, Kamis (15/6).

Legislator asal Bali ini melanjutkan, Papua Nugini sangat berharap agar Indonesia tidak hanya fokus pembahasan tentang perbatasan, tetapi lebih fokus pada hubungan kerja sama di berbagai sektor.

“Jadi, mereka menyadari bahwa mereka negaranya masih terus belajar. Mereka sangat berharap agar adanya kerja sama dengan kita dari berbagai sektor, seperti peningkatan ekonomi, peningkatan investasi, peningkatan kerja sama people to people, pariwisata, direct flight, dan lainnya,” jelas Putu.

Baca juga : Haifaa Younis Bicara Kesehatan Spiritual kepada 700 Perempuan Indonesia

Oleh karenanya, lanjut Putu, rencana kunjungan kenegaraan Presiden Jokowi ke Papua Nugini yang diagendakan pada 6-7 Juli nanti, harus menjadi momentum kunjungan yang komprehensif. Kunjungan tersebut jangan hanya biasa-biasa saja.

“Jadikan kunjungan ini sebagai momentum untuk menunjukkan komitmen Indonesia yang betul-betul ingin mendukung, membantu, dan membina hubungan yang lebih maksimal dengan Papua Nugini, baik bidang perdagangan, people to people, investasi, capacity building dan bidang-bidang lainnya,” ucapnya.

Putu menyarankan, Jokowi perlu mengajak lebih banyak menteri Kabinet Indonesia Maju ke Papua Nugini, termasuk Menteri BUMN, Menteri Pertahanan, Menteri Perdagangan, dan Menteri Investasi. Dia ingin, Indonesia hadir dalam membantu pembangunan Papua Nugini.

Baca juga : Tajir Banget! Ini Lho 6 Youtuber Dengan Penghasilan Terbanyak di Indonesia

“Sekarang yang hadir Malaysia, Korea, dan negara lainnya. Perusahaan kita belum hadir di sana. Kita negara tetangga, kita berbatasan langsung dengan Papua Nugini. Masa bicaranya perbatasan terus. Seharus lebih jauh, harus memberi manfaat kepada mereka dan kedua negara. Papua Nugini butuh itu dan membutuhkan dukungan Indonesia dalam peningkatan segala bidang,” ungkapnya.

Putu melanjutkan, apabila Indonesia ingin dihargai dan dihormati teritorial integrity-nya, tentu salah satunya melalui kerja sama budaya. Yaitu menghargai dan menghormati seni budaya negara tetangga serta mengapresiasinya dalam bentuk pertukaran budaya.

“Kalau kita abai, mereka pun akan mengubah sikap politik mereka. Mungkin mereka akan mendukung gerakan separatis, mungkin mereka akan memfasilitasi gerakan Papua Merdeka di negara mereka. Sekarang mereka tidak mengakomodasi gerakan separatis, mereka menolak. Ini yang harus kita jaga, jangan kita abai. Karena kalau dia sikapnya berubah, tentu akan menjadi tantangan dalam meneguhkan NKRI. Ini situasi yang sangat penting dan urgent,” pungkasnya.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.