Dark/Light Mode

Angka Stunting Di Jateng Tinggi, Usulan 5 Miliar Dana Desa Bisa Jadi Solusi

Minggu, 18 Juni 2023 16:20 WIB
Foto: Ist.
Foto: Ist.

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua DPR Abdul Muhaimin Iskandar, mengatakan, berdasarkan data BPS 2022, angka stunting Provinsi Jawa Tengah masih tinggi, yaitu 21,6 persen.

Menurutnya, ini bahaya laten bagi warga desa. Karena itu, Dana Desa harus naik menjadi Rp 5 miliar tiap desa.

"Inilah solusi percepatan penurunan angka stunting di desa," kata Muhaimin, saat Sosialisasi 5 Miliar Dana Desa: Penguatan Posyandu Menurunkan Stunting di Desa, di Desa Rengaspendawa, Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes, Minggu (18/6).

Dalam kegiatan yang digelar Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) ini, ia menambahkan, kasus stunting tertinggi Jawa Tengah terjadi di Kabupaten Brebes, dengan angka sebesar 29,1 persen.

"Ini perlu menjadi perhatian seluruh pemangku kepentingan di Jawa Tengah, khususnya Kabupaten Brebes,” tuturnya. 

Baca juga : Gus Muhaimin Usul Dana Desa Naik Jadi Rp 5 Miliar

Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan, prevalensi balita stunting di Jawa Tengah mencapai 20,8 persen pada tahun 2022.

Ini membuat Jateng menempati peringkat ke-20 tertinggi secara nasional.

Melihat bahaya laten ini, Muhaimin semakin yakin dengan pemikiran peningkatan Rp 5 miliar Dana Desa bagi masing-masing desa akan mempercepat penyelesaian masalah stunting di desa.

Dengan meningkatnya Dana Desa, maka kegiatan Posyandu semakin berkembang, termasuk fasilitas kesehatan desa lainnya untuk

penanganan stunting dan kesehatan masyarakat. Muhaimin menambahkan, dengan meningkatnya dana desa menjadi Rp 5 miliar setiap desa, maka kegiatan posyandu semakin cepat berkembang.

Baca juga : Turunkan Stunting, Dexa Group Gandeng BKKBN Dan Polri

Alokasi dana desa untuk makanan tambahan kepada ibu hamil dan anak dibawah umur 2 tahun semakin besar porsinya. Posyandu juga memberdayakan perempuan.

"Selain itu, lebih desa membangun fasilitas desa yang langsung digunakan untuk penanganan stunting dan kesehatan warga," jelasnya.

Pemanfaatan dana desa untuk posyandu serta kegiatan pendukung stunting selama periode 2015-2022 berupa terbangunnya 42,3 ribu posyandu, pembangunan 1,5 juta unit prasarana air bersih, pembangunan 444 ribu unit MCK, pembangunan 14,4 ribu unit polindes.

Juga telah dibangun 45,8 juta meter drainase. Diselenggarakan pula 66,7 ribu kegiatan PAUD. Dibangun juga 76,6 ribu unit sumur, dan 29 ribu unit sarana olah raga.

Pemanfaatan dana desa itu menunjukkan desa mampu berkontribusi untuk penanganan stunting dari Dana Desa, yang saat ini rata-rata Rp 1 miliar per desa.

Baca juga : Cak Imin Usul Dana Desa Naik Jadi 5 Miliar Tahun Depan

Sebagai tambahan informasi, di Jawa Tengah terdapat 18 kabupaten/kota dengan prevalensi balita stunting di atas rata-rata angka provinsi. Sisanya, 17 kabupaten/kota di bawah angka rata-rata provinsi.

Kabupaten Brebes merupakan wilayah dengan prevalensi balita stunting tertinggi di Jawa Tengah pada SSGI 2022, yakni mencapai 29,1 persen.

Angka tersebut bahkan meningkat 2,8 poin dari hasil SSGI pada tahun sebelumnya sebesar 26,3 persen.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.