Dark/Light Mode

Serahkan Trofi Juara

Bamsoet Ajak Puteri Otonomi Indonesia Masifkan Vaksinasi Ideologi 4 Pilar MPR

Sabtu, 24 Juni 2023 06:19 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo menyerahkan trofi kepada pemenang pemilihan Puteri Otonomi Indonesia 2023, di Kebumen, Jawa Tengah, Jumat malam (23/6). (Foto: Dok. MPR)
Ketua MPR Bambang Soesatyo menyerahkan trofi kepada pemenang pemilihan Puteri Otonomi Indonesia 2023, di Kebumen, Jawa Tengah, Jumat malam (23/6). (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengapresiasi terpilihnya Elisha Gabriell dari Kabupaten Minahasa Utara sebagai Puteri Otonomi Indonesia 2023. Pemilihan Puteri Otonomi Indonesia merupakan kegiatan tahunan yang digelar Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi). Sebanyak 15 finalis dari berbagai daerah tampil dalam Grand Final Pemilihan Puteri Otonomi Indonesia 2023.

"Selamat kepada para pemenang Puteri Otonomi Indonesia 2023. Saya mengapresiasi penyelenggaraan acara Pemilihan Puteri Otonomi Indonesia yang diadakan oleh Apkasi. Baik dalam kerangka meningkatkan pemahaman generasi muda bangsa memaknai peran otonomi daerah, menjaring talenta generasi muda yang akan menjadi role model dan kontributor pembangunan daerah, maupun mewadahi promosi potensi dan produk unggulan daerah," ujar Bamsoet, usai menyerahkan trofi Puteri Otonomi Indonesia 2023 kepada Elisha Gabriell di Kebumen, Jumat malam (23/6).

Ketua DPR ke-20 ini menjelaskan, otonomi daerah adalah amanat reformasi yang menegaskan urgensi desentralisasi dan hubungan yang lebih adil antara pusat dan daerah. Setidaknya, otonomi daerah diselenggarakan dengan mengedepankan tiga prinsip. Pertama, kewenangan seluas-luasnya untuk menjalankan pemerintahan dan memajukan daerah dengan tetap merujuk pada ketentuan perundang-undangan. Kedua, implementasi otonomi daerah harus berdampak nyata dan memberi dampak yang dapat dirasakan masyarakat. Ketiga, implementasi otonomi daerah melekat tanggung jawab dan harus bermuara pada kesejahteraan rakyat.

Baca juga : Survei Parameter Politik Indonesia: Gibran-Dico Duet Ideal Pimpin Jateng

MPR dalam kapasitasnya sebagai rumah kebangsaan, merespons aspirasi tersebut dengan membuat Ketetapan MPR Nomor XV/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Otonomi Daerah, Pengaturan, Pembagian, dan Pemanfaatan Sumberdaya Nasional yang Berkeadilan serta Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. MPR juga memberikan dasar pijakan yang lebih fundamental melalui amendemen Konstitusi pasal 18 UUD NRI 1945.

"Agar tujuan otonomi daerah mencapai hasil yang optimal, tentu harus ada dorongan dari segenap pemangku kepentingan. Optimalisasi peran otonomi daerah harus menjadi gagasan yang senantiasa hadir dalam berbagai aspek dan dimensi. Termasuk di kalangan generasi muda bangsa, khususnya seluruh peserta pemilihan Puteri Otonomi Indonesia yang telah ditunjuk wilayahnya masing-masing sebagai duta otonomi daerah," kata Bamsoet.

Ketua Dewan Pembina Depinas SOKSI ini mengajak para finalis Puteri Otonomi Indonesia menjadi Duta Empat Pilar MPR. Bersama MPR, para Puteri Otonomi Indonesia akan memasifkan vaksin ideologi Empat Pilar MPR yang terdiri dari Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika kepada masyarakat, khususnya generasi muda.

Baca juga : Beri Pembekalan, Bamsoet Ajak HIPMI Manfaatkan Bonus Demografi

"Kualitas para finalis Puteri Otonomi Indonesia sangatlah bagus. Tidak hanya mengandalkan kecantikan fisik, tetapi juga mempunyai kecerdasan, kesantunan dan perilaku yang baik. Karenanya, mereka sangat layak untuk menjadi Duta Empat Pilar MPR. Membantu mensosialisasikan Empat Pilar MPR guna menangkal masuknya ideologi lain seperti radikalisme, ekstrimisme, hingga intoleransi yang bisa memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa," papar Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menambahkan, para finalis Puteri Otonomi Indonesia harus mampu menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Semangat nilai-nilai Pancasila terbukti mampu mengharmoniskan dan mempersatukan masyarakat Indonesia yang terdiri dari 1.340 suku bangsa, 733 bahasa, menganut 6 agama serta puluhan aliran kepercayaan.

"Walaupun Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, terdiri dari 17.504 pulau, 38 provinsi, 7.277 kecamatan, 514 kota/kabupaten dan 83.763 desa/kelurahan dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia, namun tidak terjadi perpecahan ataupun perang saudara seperti di beberapa negara lain. Karena apa? Sebab kita memiliki Pancasila yang bisa menyatukan segala perbedaan yang ada," pungkas Bamsoet.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.