Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Pelatih Persib Dukung Kroasia Gebuk Italia
- Update Haji: Jemaah Wafat 234 Orang, Pulang ke Tanah Air 8.297 Orang
- Thomas Djiwandono: Tidak Ada Gap Sama Sekali Antara Jokowi Dan Prabowo
- Permudah Izin Event, Jokowi Singgung Konser Taylor Swift Di Singapura
- Copa America 2024: Uruguay Bekuk Panama, AS Sikat Bolivia
Kejar Target Jadi Negara Berpenghasilan Tinggi Pada 2045
Pertumbuhan Ekonomi RI Kudu Minimal 6 Persen Per Tahun
Sabtu, 8 Juli 2023 22:22 WIB
![Foto: Ist. Foto: Ist.](https://rm.id/images/img_bg/img-750x390.jpg)
RM.id Rakyat Merdeka - Parlemen menyatakan, keberhasilan pemerintah membawa Indonesia kembali masuk ke dalam kelompok negara berpendapatan menengah ke atas alias upper-middle income countries, pantas mendapat diberikan apresiasi.
Hal itu sesuai dengan keputusan Bank Dunia yang dikeluarkan pada awal Juli. Bank Dunia yang menyebut Indonesia masuk sebagai negara berpenghasilan menengah atas karena pertumbuhan ekonomi Indonesia pasca pandemi mencapai 5,3 persen pada 2022 dengan pendapatan per kapita sebesar 4.580 dolar AS, naik dari tahun 2021 yang sebesar 4.140 dolar AS.
Untuk menuju negara berpenghasilan tinggi, Pemerintah harus terus bekerja keras memacu pertumbuhan ekonomi.
Baca juga : BNI Jadi Salah Satu Episentrum Pertumbuhan Ekonomi Nasional
"Semoga ini menjadi kabar baik dan akan terus meningkat baik kedepannya. Apalagi setelah kita melewati masa sulit pemulihan setelah pandemi Covid-19," kata Anggota Komisi XI DPR Anis Byarwati, kepada RM.id, Jumat (8/7).
Ia menjelaskan, beberapa catatan supaya tidak pemerintah tidak terlena dengan masuknya kita ke dalam kelompok negara berpendapatan menengah ke atas.
Pendapatan per kapita Indonesia 4.580 dolar AS pada 2022 masih rendah, jika dilihat interval pendapatan menengah ke atas/upper middle income yaitu 4.466-13.845 dolar AS.
Baca juga : Mantul, Ekonomi Kita Naik Kelas
"Angka tersebut belum mencerminkan kondisi real di masyarakat karena hanya dihitung dari total output terhadap jumlah penduduk," tuturnya.
Menurutnya, Indonesia belum punya pondasi besar untuk bisa memacu kenaikan Gross National Income (GNI) per kapita Indonesia.
Karena ekonomi sektoral terpuruk, khususnya sektor industri manufaktur dan pertanian yang menjadi penyerap tenaga kerja terbesar.
Baca juga : Jadi Raja Kuliner, Pendapatan Asamoah Rp 333 Miliar Per Tahun
Dalam pandangan, pemerintah memang harus memiliki cita-cita besar menjadi negara berpendapatan tinggi sebelum 2045.
Untuk sampai ke tujuan ini, Indonesia membutuhkan pertumbuhan ekonomi minimal 6 persen per tahun.
"Sampai saat ini, realisasi pertumbuhan ekonomi hanya bergerak di 5 persen. Sulit untuk menjadi negara maju jika tidak memiliki kapasitas ekonomi yang berkualitas," tutupnya.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya