Dark/Light Mode

Terima Kabais TNI

Bamsoet Dukung Penerbitan Buku Studi Intelijen Strategis Perang Rusia Vs Ukraina

Selasa, 18 Juli 2023 20:16 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo (kanan) menerima Kabais TNI Letjen Rudianto, di Jakarta, Selasa (18/7). (Foto: Dok. MPR)
Ketua MPR Bambang Soesatyo (kanan) menerima Kabais TNI Letjen Rudianto, di Jakarta, Selasa (18/7). (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) mendukung rencana peluncuran buku "Perang Rusia Vs Ukraina: Studi Intelijen Strategis Menelaah Perang" sebagai salah satu kajian yang diinisiasi Kepala Badan Intelijen Strategis TNI (Kabais TNI) Letjen Rudianto. Bamsoet menerangkan, perang Rusia-Ukraina tidak sesederhana yang tampak di permukaan. Propaganda kedua belah pihak membuat banyak pihak dan kalangan tidak memahami secara utuh masalah sebenarnya dalam konflik ini.

Melalui buku ini, publik bisa mengetahui secara tuntas tentang perang Rusia-Ukraina dan faktor-faktor penyebabnya. Termasuk menjawab pertanyaan mengapa Rusia harus melakukan operasi militer khusus terhadap Ukraina, serta mengapa Ukraina sampai sekarang masih bisa bertahan.

Baca juga : Bamsoet Ajak Badan Kajian Strategis HIPMI Kembangkan UMKM

Salah satu hal menarik yang dibahas dalam buku ini yakni bagaimana dunia intelijen telah berkembang dengan sangat pesat. Peran intelijen bahkan sudah mengalahkan perang siber maupun perang militer.

"Tidak berlebihan jika buku ini digunakan sebagai bahan masukan oleh para pemimpin nasional dari mulai Lembaga Kepresidenan, TNI, Kementerian Pertahanan, hingga Komisi I DPR yang membidangi Pertahanan, Luar Negeri, Komunikasi dan Informatika, serta Intelijen. Termasuk juga oleh para praktisi dan akademisi di dunia intelijen, militer, dan pertahanan," ujar Bamsoet, usai menerima Kabais TNI Letjen Rudianto, di Jakarta, Selasa (18/7).

Baca juga : Pemerintah Pusat, Daerah, Pemangku Kepentingan Berperan Strategis Wujudkan PPDB Yang Berkeadilan

Ketua DPR ke-20 ini menjelaskan, selain melalui front militer dan intelijen, konflik antara Rusia dan Ukraina juga terjadi di beberapa front lainnya. Seperti melalui serangan siber, front diplomasi, sanksi ekonomi, dan front informasi. Sama seperti front militer yang terbentuk sejak penggulingan Presiden Yanukovich di Februari 2014, 'pertempuran' di front-front lain juga sudah terjadi sejak saat itu.

"Selain membahas front militer secara detail dari hari ke hari, buku ini juga membahas pertempuran di front-front lain serta kemajuan teknologi yang digunakan kedua belah pihak dalam perang ini. Buku ini ditutup dengan beberapa prediksi skenario yang mungkin terjadi pada perang yang berlarut-larut hingga hari ini," jelas Bamsoet.

Baca juga : Terima Mokhammad Najih, Bamsoet Dorong Penguatan Posisi Ombudsman

Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menerangkan, salah satu hal menarik yang bisa dijadikan pelajaran dalam menghadapi pertempuran dengan Rusia, Ukraina menjalankan strategi people defence yang melibatkan seluruh warga negaranya. Hal ini mirip dengan Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata), merupakan sistem pertahanan yang dianut Indonesia dalam menjaga kedaulatan negara dari berbagai ancaman.

"Buku ini menjadi kontribusi positif TNI yang digagas Kabais TNI dalam mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pengetahuan tentang perang. Sehingga dapat dijadikan sebagai media pembelajaran sepanjang hayat yang reflektif dan transformatif agar bangsa kita senantiasa memiliki keunggulan utama dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara. Khususnya dalam menjaga pertahanan dan kedaulatan," pungkas Bamsoet.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.