Dark/Light Mode

Bamsoet Bersama DEMFASNA Akan Gelar Sekolah Kepemimpinan Pancasila

Jumat, 4 Agustus 2023 23:03 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo (tengah) menerima pengurus DEMFASNA, di Jakarta, Jumat (4/8). (Foto: Dok. MPR)
Ketua MPR Bambang Soesatyo (tengah) menerima pengurus DEMFASNA, di Jakarta, Jumat (4/8). (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) bersama Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum se-Indonesia (DEMFASNA) yang terdiri dari sekitar 70 kampus UIN dam IAIN dari berbagai daerah, akan berkerja sama menyelenggarakan Sekolah Kepemimpinan Pancasila pada September 2023 di Gedung Nusantara IV MPR. Hal ini dilakukan sebagai upaya melahirkan pemimpin muda, beda, dan berkarya yang berkarakter Indonesia dan berhati Pancasila.

"Kegiatan ini sekaligus berkontribusi dalam menguatkan pondasi kebangsaan sekaligus pembangunan karakter dan jati diri bangsa Indonesia agar semakin kokoh. Sehingga sumber daya manusia akan semakin kompeten, kapabel, berkarakter dan bermental luhur," ujar Bamsoet, usai menerima pengurus DEMFASNA, di Jakarta, Jumat (4/8).

Baca juga : Bane Raja Manalu Begerak Bersama Seniman Wujudkan Merdeka Keuangan

Pengurus DEMFASNA yang hadir antara lain, Wakil Ketua 1 Ayat Fazrul, Wakil Ketua 2 Diha Almas, Bendahara Wilayah 1 Muhammad Al Ghiffary, Ketua Departemen Riset Umniyah Wahidah.

Ketua DPR ke-20 ini menjelaskan, generasi muda bangsa dan Pancasila adalah dwitunggal yang tidak boleh dipisahkan. Pemuda adalah generator dan dinamisator pembangunan yang akan menentukan nasib bangsa di masa depan. Pancasila adalah ideologi, pandangan hidup dan dasar negara yang akan menjadi rujukan dan panduan bagi generasi muda untuk mewujudkan tujuan dan cita-cita nasional sebagaimana diamanatkan konstitusi.

Baca juga : Gardu Ganjar Bersama Warga Gelar Kemuning Bersholawat Di Kabupaten Tangerang

"Seiring masifnya teknologi informasi melalui media sosial, generasi muda juga memiliki tugas berat untuk menghalau gelombang baru terorisme, radikalisme, ekstrimisme, dan intoleransi, yang kini sudah menyasar ruang media siber. Laporan Global Terrorism Index 2022 menekankan bahwa salah satu penyebabnya adalah pandemi Covid-19. Kondisi sosio-kultural yang serba terbatas di seluruh dunia membuat masyarakat menghabiskan waktu lebih banyak di dunia maya," jelas Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menerangkan, tantangan menghadapi terorisme dan radikalisme di Indonesia bukanlah persoalan gampang. Tekanan dan beban kehidupan yang dirasakan semakin sulit dan berat, terutama akibat pandemi Covid-19, berpotensi mendorong tumbuh suburnya terorisme dan radikalisme sebagai solusi instan dan pelarian dari berbagai himpitan persoalan.

Baca juga : Bamsoet Tegaskan Perlunya MPR Kembali Miliki Kewenangan Subjektif Superlatif

Di samping itu, fakta sosiologis bahwa bangsa Indonesia ditakdirkan menjadi sebuah bangsa dengan tingkat heterogenitas yang tinggi, menjadikan bangsa Indonesia berada dalam posisi rentan dari ancaman potensi konflik.

"Secara geografis, kita adalah negara kepulauan yang terpisah oleh lautan. Secara sosio-kultural, bangsa kita terdiri dari beragam suku, budaya, adat istiadat, agama dan kepercayaan. Ditambah potensi kekayaan sumber daya alam kita yang berlimpah dan posisi geografis kita yang strategis dalam lalu lintas kemaritiman, telah menempatkan kita sebagai magnet bagi berbagai kepentingan global," pungkas Bamsoet.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.