Dark/Light Mode

Kunjungi Monumen Reog Ponorogo, Putu Harap Jokowi Jadikan MRMP Sebagai PSN

Kamis, 24 Agustus 2023 23:01 WIB
Wakil Ketua BKSAP Putu Supadma Rudana naik reog saat berkunjung ke Monumen Reog dan Museum Peradaban (MRMP), di Gunung Gamping, Kecamatan Sampung, Ponorogo, Jawa Timur. (Foto: Istimewa)
Wakil Ketua BKSAP Putu Supadma Rudana naik reog saat berkunjung ke Monumen Reog dan Museum Peradaban (MRMP), di Gunung Gamping, Kecamatan Sampung, Ponorogo, Jawa Timur. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR melakukan kunjungan kerja ke Monumen Reog dan Museum Peradaban (MRMP), di Gunung Gamping, Kecamatan Sampung, Ponorogo, Jawa Timur, Sabtu (19/8). Dalam kunjungan itu, Wakil Ketua BKSAP Putu Supadma Rudana mengapresiasi Bupati Sugiri Sancoko yang mempunyai visi dan gagasan besar menarasikan sejarah dan kemuliaan Reog Ponorogo melalui monumen dan museum.

Menurutnya, monumen dan museum ini merupakan diplomasi untuk memperkuat identitas nasional yang kaya akan warisan budaya. Jadi, bukan hanya tentang fisik setinggi 126 meter, tetapi juga tentang warisan budaya yang harus dijaga, dirawat dan dimuliakan sepanjang masa.

“Saya mengharapkan Presiden Jokowi hadir memberikan afirmasi agar proyek MRMP dapat terwujud di tahun 2024. Kehadiran Presiden Jokowi di Ponorogo tentu akan memberikan semangat bahwa bangsa Indonesia memiliki kekayaan, kemuliaan warisan luhur bangsa, yaitu Reog di Kabupaten Ponorogo. Salah satu caranya adalah dengan menjadikan proyek ini menjadi proyek Strategis Nasional (PSN) dengan salah satunya menghadirkan berbagai BUMN untuk mendukung terselesaikannya proyek ini," ujar Putu, melalui keterangan tertulisnya, Kamis (24/8).

Menurutnya, kawasan MRMP juga dibangun untuk memberikan ruang kepada UMKM. Lalu, ada area pertunjukan komprehensif dan besar, open air dan akan dibangun tempat-tempat yang menjadi supporting atau ikon utama dalam membangun kepariwisataan Kabupaten Ponorogo dari sisi budaya dan pada akhirnya pariwisata Ponorogo bisa tergaung mulia ke seluruh dunia.

Baca juga : Jokowi Ingin Tingkatkan Investasi Blok Mnazi Bay

"Penghargaan dan apresiasi setinggi-tingginya untuk Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, sahabat saya yang begitu luar biasa mencurahkan gagasan, visi, serta pengabdiannya untuk mengimplementasikan dan melestarikan budaya secara khusus menghadirkan monumen dan museum di tengah era globalisasi yang semakin kuat. Proyek ini selain untuk meningkatkan kunjungan wisatawan, tapi juga meningkatkan pertumbuhan ekonomi khususnya di sektor UMKM bagi masyarakat Ponorogo dan Jawa Timur," ujar Putu.

Putu menilai, Indonesia sejatinya diwarisi peradaban masa lalu yang luar biasa dan mulai sebagai negeri berlimpah seni budaya. Namun, banyak pihak kurang memberikan perhatian terhadap warisan budaya yang adiluhung. Ia pun berharap bahwa langkah positif Ponorogo ini bisa menjadi inspirasi bagi daerah-daerah lain di Indonesia.

"Dalam konteks ini, Monumen Reog dan Museum Peradaban di Ponorogo ini bisa menjadi contoh, bagaimana budaya dapat menjadi fundamen, modal dan simbol penting bagi negara kita untuk melestarikan warisan luhur budaya bangsa di era modern saat ini. Saya mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk mendukung dan berdoa bersama agar Reog Ponorogo secepatnya disahkan oleh UNESCO menjadi warisan agung budaya tak benda dunia, agar tidak diklaim oleh negara lain," pungkasnya.

Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mengucapkan terima kasih kepada BKSAP yang telah datang untuk memberikan dukungan dan melihat secara langsung progress pembangunan proyek Museum Reog dan Monumen Ponorogo.

Baca juga : Lepas Kontingen, Hidayat Harap Kempo DKI Jadi Juara Umum Di PON

"Saya merasa bangga dan terharu dengan kedatangan BKSAP yang melihat secara langsung dan memberikan dukungan penuh proses pembangunan proyek MRMP ini. Kami diskusi panjang lebar, dan mereka sangat paham budaya. Seperti Bapak Putu Rudana yang juga Ketua Asosiasi Museum Indonesia. Lalu pak Fadli Zon sebagai ketua umum SNKI, luar biasa sekali," ujarnya

Sugiri menjelaskan, proyek ini ke depan sebagai pelecut pariwisata dan penunjang ekonomi masyarakat Kabupaten Ponorogo dan sekitarnya.

"Hampir 21.000 orang makan dari reog. Jadi kita sangat membutuhkan dukungan yang besar. Ada pengrajin reog, pemain reog, seniman, sanggar jumlahnya sekitar 21.000 orang. Nah artinya, reog menjawab tantangan pengangguran, ini penting. Peradaban yang dulu tambang batu gamping, kami jadikan budaya yang saya pikir tidak bisa dipandang remeh. Karena reog kan memang sedang kami unggulkan,” ucapnya.

Dalam museum ini, pihaknya akan menonjolkan peradaban Ponorogo, mulai dari pendidikan, pesantren, budayanya, karakternya, sampai keseniannya. “Mudah-mudahan dengan cara itu Ponorogo tidak hanya dipandang alamnya saja. Ketika masuk ke dalam museum, orang akan memahami karakternya. Lalu, kami bisa menempatkan Ponorogo menjadi kota wisata yang maju," Ucapnya.

Baca juga : Denny JA: Popularitas Jokowi Kalahkan Isu Perubahan

Museum reog mempunyai tinggi 126 meter. Bisa dibilang beberapa meter jauh lebih tinggi daripada GWK Bali.

"Kami bangun di atas bukit kapur, maka kelihatannya akan agung banget. Kami pasang dekat dengan sarangan, dekat dengan Tawangmangu, karena memang pojok. Artinya, ditempuh dalam waktu 20-30 menit dari kota. Ini akan menjadi penopang wisata Ponorogo dan peradaban budaya yg baik," pungkasnya.

Kunjungan ini hadir juga Anggota Komisi III DPR Gilang Dhielafararez, Anggota Komisi XI DPR Achamad Hafizs Tohir, Anggota Komisi X DPR Vanda Sarundajang, dan Anggota Komisi VIII DPR Hasani Bin Zuber.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.