Dark/Light Mode

Bamsoet Puji Sosialisasi 4 Pilar MPR di Festival Indonesia Raya HUT Salatiga

Sabtu, 26 Agustus 2023 20:14 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo (Foto: Dok. MPR)
Ketua MPR Bambang Soesatyo (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengapresiasi penyelenggaraan eventFestival Indonesia Raya” yang dikolaborasikan dengan Sosialisasi Empat Pilar MPR dalam rangkaian peringatan HUT ke-1.273 Kota Salatiga. Berdasarkan Prasasti Plumpungan, Salatiga didirikan pada 24 Juli 750. Di lingkup wilayah, Salatiga adalah kota tertua di Pulau Jawa. Sedangkan di lingkup nasional, Salatiga menjadi kota tertua nomor dua setelah Palembang.

"Kota Salatiga menjadi istimewa bukan hanya karena kematangan usianya dan keramahtamahan penduduknya, melainkan juga karena untuk kesekian kalinya dinobatkan sebagai salah satu kota paling toleran di Indonesia. Berdasarkan laporan Indeks Kota Toleran Tahun 2022 yang dirilis Setara Institute, Kota Salatiga menempati urutan kedua kota paling toleran se Indonesia, setelah Singkawang, Kalimantan Barat," ujar Bamsoet, saat memberikan Sosialisasi Empat Pilar MPR dalam rangka Festival Indonesia Raya, secara virtual dari Jakarta, Sabtu (26/8).

Baca juga : Bamsoet Pastikan Indonesia Siap Gelar MotoGP 2023 di Mandalika

Ketua DPR ke-20 ini menjelaskan, predikat sebagai kota toleran tidak terlepas dari fakta bahwa di Salatiga, sikap saling menghormati dan menghargai antar pemeluk agama sudah begitu membumi. Antara lain termanifestasi pada keberadaan rumah ibadah beda agama yang dapat berdiri berdampingan.

"Salatiga juga menjadi kota yang inklusif, membuka diri pada para pendatang, utamanya para mahasiswa dari daerah lain yang ingin menuntut ilmu di Universitas Kristen Satya Wacana. Sikap inklusivitas ini menjadikan Salatiga dikenal sebagai 'Indonesia mini', sebuah kota multi-kultural yang ditempati oleh sekitar 39 suku dengan masing-masing adat budayanya," jelas Bamsoet.

Baca juga : Bantu Sesama, Menpora Dito Banggakan Festival Kasih Putih

Ketua Dewan Pembina Depinas SOKSI ini menerangkan, menyikapi dinamika kebangsaan yang semakin kompleks dan terus berkembang, penting untuk mengangkat kembali kesadaran wawasan kebangsaan dari segenap elemen bangsa. Khususnya generasi muda dan kelompok usia produktif yang saat ini mendominasi komposisi demografi di Indonesia.

"Terlebih setelah 25 tahun menjalani reformasi, kita juga perlu melakukan evaluasi perjalanan kehidupan kebangsaan. Terutama mengenai wawasan kebangsaan yang harus senantiasa dimasifkan sebagai cara pandang yang bersifat holistik. Sehingga kita bisa selalu memaknai kemajemukan suku, adat budaya, agama, dan berbagai keberagaman yang kita miliki, sebagai kekayaan dan kekuatan sumberdaya yang harus kita rawat bersama," terang Bamsoet.

Baca juga : Bamsoet Apresiasi Komitmen Jokowi Subsidi Kendaraan Listrik di Indonesia

Wakil Ketua Umum Pemuda Partai Golkar ini menambahkan, selain memasifkan Empat Pilar, MPR juga terus mengembangkan forum komunikasi dan kajian strategis “Implementasi dan Tantangan Konstitusi Menuju Indonesia Maju 2045”, sebagai proyeksi tindak lanjut agenda reformasi. Antara lain terkait dengan tatanan kehidupan yang berbasis keberagaman dan keberagamaan serta perlindungan dan pemenuhan hak asasi manusia dan hak konstitusional warga negara.

"Ditambah pengembangan wawasan kebangsaan dan penerapan desentralisasi yang bernafaskan persatuan serta pelembagaan demokrasi yang berbasis kerakyatan serta tata kelola pemerintahan yang baik. Serta perwujudan keadilan sosial melalui pelaksanaan negara kesejahteraan Indonesia," pungkas Bamsoet.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.