Dark/Light Mode

Syukuran Ultah ke-61, Bamsoet Ingatkan Keberhasilan Diraih dengan Perjuangan

Senin, 11 September 2023 17:38 WIB
Syukuran ulang tahun ke-61 Ketua MPR Bambang Soesatyo. (Foto: Istimewa)
Syukuran ulang tahun ke-61 Ketua MPR Bambang Soesatyo. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) menuturkan, perjalanan hidupnya hingga sampai ini tidaklah mudah dan penuh liku. Terlahir dari keluarga tentara dengan ekonomi yang pas-pasan membuat Bamsoet kecil jauh dari hidup mewah. Sejak SD, SMP, hingga SMA Bamsoet masuk sekolah negeri karena biayanya yang murah.

"Yang saya capai hari ini bukanlah sesuatu yang mudah dan instan. Perjuangan yang saya lalui penuh dengan darah, keringat, dan air mata. Sejak SMP sudah ditinggal wafat ayah saya dan bersama ibu sebagai orang tua tunggal berusaha hidup mandiri dengan lebih banyak cerita dukanya ketimbang cerita sukanya," ujar Bamsoet, saat tasyakuran ulang tahun (ultah) ke-61 dirinya, di Jakarta, Minggu malam (10/9).

Acara tasyakuran ini dihadiri banyak tokoh. Antara lain Wakil Ketua MPR Syarief Hasan dan Ahmad Basarah, Wakil Ketua DPR Lodewijk, Wakil Ketua DPD Nono Sampono, Mahyudin dan Sultan Bachtiar Najamudin, Ketua Fraksi PAN MPR Jon Erizal, Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Syahroni, Pengacara senior Henry Yosodiningrat, Menparekraf Sandiaga Uno, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Wakil Menlu Pahala Mansury, Wakil Menteri BUMN Rosan Roeslani, Ketua BPK Isma Yatun, Ketua BPKP Muhammad Yusuf Ateh, Anggota Wantimpres Sidarto Danusubroto, Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo, Ketua Umum Pemuda Pancasila Japto Soelistyo Soerjosoemarno, Ketua Umum FKPPI Ponco Sutowo, dan mantan Kepala BIN AM Hendropriyono.

Baca juga : Krisis Iklim Pengaruhi Pangan Dan Kemiskinan

Ketua DPR ke-20 ini menjelaskan, saat lulus SMA dia ingin melanjutkan kuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, tetapi gagal. Bamsoet kemudian memilih masuk kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Jayabaya. Biaya masuk ke Universitas Jayabaya diperoleh dengan terlebih dahulu menjual beberapa petak sawah di kampung.

"Saat kuliah saya kos bersama teman-teman kuliah di Jayabaya, seperti mantan Menteri Kehutanan MS Kaban, Bursah Sarnubi, Eggy Sujana, dan lain-lain. Kamar saya hanya seukuran 2x3 meter. Mandi dengan nimba air dari sumur. Pas akhir bulan, datang tagihan bayar kos, kita suka saling main tunjuk-tunjukan siapa yang harus bayar kos," cerita Bamsoet.

Ketua Dewan Pembina Perhimpunan Alumni Doktor Ilmu Hukum UNPAD ini menuturkan, ada pengalaman semasa kuliah yang tidak terlupakan. Salah satunya, saat dirinya bersama rekan-rekan makan nasi goreng di suatu malam. Ketika hendak membayar, ternyata tidak ada satu pun yang membawa uang. Akhirnya, Bamsoet diam-diam mengambil sepatu kets baru milik MS Kaban untuk membayar nasi goreng yang mereka makan.

Baca juga : Dubes RI Di Brunei Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis Bagi Pekerja Migran

"Saat menjadi jurnalis saya juga pernah menjual berbagai kebutuhan pokok. Seperti sayur, bawang merah, dan telur di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta. Karena tidak memiliki modal, saya terpaksa menggadaikan barang-barang yang dimiliki. Termasuk jam tangan kesayangan pemberian almarhum ayah saya," kata Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menambahkan, di usianya yang telah menginjak usia 61, tidak menyurutkan semangatnya untuk tetap menulis, baik artikel di media massa ataupun menulis buku. Setiap harinya Bamsoet merespons isu-isu aktual yang terjadi di tanah air kemudian dikirim ke media massa. Bamsoet pun hingga kini telah menulis sebanyak 31 judul buku.

Akhir Agustus lalu, Bamsoet mendapatkan dua rekor penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Yakni sebagai 'Ketua DPR sekaligus Ketua MPR Penulis Buku Terbanyak dengan total 31 Judul Buku' serta sebagai 'Ketua DPR sekaligus Ketua MPR yang Merespons Masalah Kenegaraan Aktual Setiap Hari Secara Berkesinambungan'.

Baca juga : KTT ASEAN ke-43, Jadikan Momentum Unjuk Keberhasilan di Kancah Internasional

"Saya mempunyai prinsip 'kalau kamu ingin hidup selamanya, maka menulislah'. Jadi itulah yang saya lakukan agar saya tetap hidup. Minimal pikiran-pikiran saya dapat dibaca dapat dipahami dan dapat diketahui oleh generasi penerus yang akan datang," pungkas Bamsoet.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.