Dark/Light Mode

Luhut Ingatkan Kolaborasi Dan Aksi Konkret

Krisis Iklim Pengaruhi Pangan Dan Kemiskinan

Jumat, 8 September 2023 06:45 WIB
Men­teri Koordinator (Menko) Bi­dang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan saat pembukaan Indonesia Sustainability Forum (ISF) 2023 di Jakarta, kemarin. (Foto: Tangkapan Layar)
Men­teri Koordinator (Menko) Bi­dang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan saat pembukaan Indonesia Sustainability Forum (ISF) 2023 di Jakarta, kemarin. (Foto: Tangkapan Layar)

RM.id  Rakyat Merdeka - Indonesia membuka pintu kolaborasi dan siap bekerja sama dengan sejumlah negara mengatasi tantangan keberlanjutan global. Kolaborasi internasional yang konkret dengan kecepatan dan skala besar, sangat dibutuhkan.

Seruan ini disampaikan Men­teri Koordinator (Menko) Bi­dang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam pembukaan Indonesia Sustainability Forum (ISF) 2023 di Jakarta, kemarin.

“Secara global, telah banyak janji-janji atau komitmen dalam me­nangani dampak perubahan iklim. Untuk itu, perlu segera diambil langkah konkret,” tegasnya.

Baca juga : Srikandi Ganjar Gelar Pelatihan Merias Penari Di Kediri

Dia mengajak, agar setiap orang bisa ikut ambil bagian dalam tindakan menyelamatkan masa depan dari perubahan iklim.

Luhut juga mengungkap­kan, besarnya kerugian dunia akibat krisis iklim. Angkanya diprediksi mencapai 23 triliun dolar AS pada tahun 2050, dengan sekitar 3 juta kematian setiap tahunnya.

Sebab itu, dia memandang kri­sis iklim menjadi masalah utama bagi generasi saat ini. Bumi kini semakin terancam dengan bencana yang merusak.

Baca juga : Kolaborasi Petani Dengan Pabrik AQUA Sukses Atasi Masalah Pengairan Sawah

Eks Menko Polhukam itu mencontohkan, pada Juli 2023 terjadi suhu rata-rata global tertinggi dalam sejarah, dengan 1,5 derajat celcius lebih hangat dibandingkan rata-rata pada masa pra-industri.

“Sebagai pengganda ancaman, krisis iklim berdampak pada ke­tahanan pangan, pembangunan daerah pedesaan dan kemiski­nan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Luhut menyam­paikan, saat ini menjadi titik penting dalam sejarah. Tindakan atau kelambanan kita akan me­nentukan kesejahteraan generasi mendatang.

Baca juga : HIPMI Sampaikan 5 Rekomendasi Peningkatan Ekonomi Sektor Kelautan Dan Perikanan

Luhut mengatakan, Indone­sia telah mempelopori beberapa proyek dan komitmen dekarbonisasi terbesar. Pemerintah Indonesia serius mengatasi krisis iklim.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.