Dark/Light Mode

Diduga Ada Intervensi Asing, DPR Dukung Bahlil Dialog Dengan Warga Rempang

Minggu, 17 September 2023 17:23 WIB
Bahlil Lahadalia (Foto: Ist)
Bahlil Lahadalia (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kericuhan sebagai buntut berkepanjangan dari penolakan relokasi warga 16 Kampung Tua Pulau Rempang menjadi sorotan dan memunculkan berbagai spekulasi.

Terbaru, pemerintah mengakui ada dugaan kekuatan asing di balik konflik Pulau Rempang, Batam.

Hal itu dikonfirmasi Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (13/9).

Menurut dia, Proyek Barelang (Batam, Rempang, Galang) sudah tercetus sejak Era kepemimpinan BJ Habibie saat menjabat Ketua Otorita Pengembangan Daerah Industri Batam tahun 1990-an.

Merespon hal tersebut, anggota komisi VII DPR RI Abdul Wahid meminta warga yang ada di Pulau Rempang mewaspadai adanya kepentingan asing yang ikut-ikutan dalam pembangunan Rempang Eco City dengan narasi yang bisa menghambat masuknya investasi di Indonesia.

Untuk itu, Abdul Wahid mendukung penuh Menteri Investasi Bahlil Lahadalia untuk menggelar dialog bersama warga Rempang demi mendapat jalan terbaik bagi masyarakat dan sekaligus untuk investasi di Pulau Rempang.

Baca juga : Ganjar Dilepas Dengan Peluk Tangis Rakyat

"Seyogyanya investasi itu memberikan manfaat bagi masyarakat, baik itu manfaat secara materi seperti peningkatan kesejahteraan maupun non-materi seperti ketenangan dan kenyamanan. Apa lagi kekerasan atas nama investasi dengan menggusur warga, saya pikir tidak seperti itu ya, harus melalui dialog,” kata Abdul Wahid saat dihubungi, Minggu (17/9).

Anggota Fraksi PKB dari Dapil Riau itu juga menekankan pentingnya memprioritaskan kesejahteraan masyarakat lokal dalam setiap kegiatan ekonomi.

Hal ini sebagaimana diamanahkan dalam konstitusi, yakni negara menjamin kesejahteraan warganya.

"Kita ingin masyarakat setempat diutamakan setiap kegiatan baik kegiatan ekonomi, karena tujuan negara itu adalah mensejahterakan kehidupan bangsa dan negara, bukan sebaliknya," ujarnya.

Abdul Wahid pun memastikan, pihaknya akan selalu mendukung pemerintah, khususnya Kementerian Investasi dalam meningkatkan ekonomi nasional lewat investasi di Tanah Air.

Namun, diingatkannya,  pemerintah juga harus jeli dalam memberikan izin kepada perusahan, khususnya perusahan yang tidak mendukung kesejahteraan ekonomi masyarakat setempat.

Baca juga : Komisi VII DPR RI Dukung PCJL Maksimalkan Pengembangan Blok Jabung

Pihaknya ingin, masyarakat setempat diutamakan setiap kegiatan baik kegiatan ekonomi.

Sebab, tujuan negara itu adalah mensejahterakan kehidupan bangsa dan negara, bukan sebaliknya.

"Sekali lagi saya setuju, bicarakan baik-baik, yang penting penduduk tempatan tidak boleh dirugikan dan disakiti baik secara fisik maupun psikis,” ucapnya.

“Harapan kita semua tentu mereka merasa bahagia dengan kehadiran investasi. Jika Investasi membuat mereka sengsara dan merasa tidak nyaman, lebih baik dibatalkan, karena tujuan kita bernegara adalah memberikan rasa aman kepada warganya," sambung Abdul Wahid.

Dia mengatakan, pembangunan Rempang Eco City ini sangat bagus jika warga lokal juga dilibatkan dalam investasi tersebut.

Pemerintah harus menyediakan lapangan kerja buat warga lokal.

Baca juga : Terima Audiensi Nelayan, Komisi IV DPR Bahas Larangan Ekspor Benur

"Pemerintah perlu memastikan bahwa dialog terbuka dan transparan dilakukan untuk mencapai kesepakatan yang memperhatikan kepentingan masyarakat lokal dan mematuhi prosedur yang berlaku dalam investasi," pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, Menteri Investasi/ Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan ada dugaan campur tangan asing dalam konflik tersebut.

Mengingat, rencana besar pemerintah dalam membangun proyek strategis nasional (PSN) Rempang Eco-City.

“Tidak semua negara itu senang jika (PSN) ini jalan," kata Bahlil Lahadalia.

"Dulu waktu zaman BP Batam dibuat untuk menjadikan kawasan ini mengimbangi Singapura, apa yang terjadi sekarang? Harusnya kita berpikir ada apa di balik ini semua. Setiap kita mau bangun besar di sana, ada saja," ungkap Bahlil.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.