Dark/Light Mode

Tekstil Ilegal Serbu Pasar Indonesia

Industri Lokal Terancam Usahanya Bakal Bangkrut

Minggu, 3 Desember 2023 07:20 WIB
Anggota Komisi VI DPR Darmadi Durianto. (Foto: Dok. DPR RI)
Anggota Komisi VI DPR Darmadi Durianto. (Foto: Dok. DPR RI)

RM.id  Rakyat Merdeka - Senayan mendesak Kementerian Perdagangan (Kemendag) segera mengambil kebijakan yang dapat menyelamatkan pelaku usaha tekstil dalam negeri dari serbuan produk impor ilegal. Tekstil ilegal ini diperkirakan mencapai 29 ribu kontainer per tahun.

Anggota Komisi VI DPR Darmadi Durianto mengatakan, para pengusaha tekstil lokal saat ini tengah menderita, usahanya terancam gulung tikar karena serbuan produk luar negeri terutama dari China. Ironinya, saat mereka terancam bangkrut, Pemerintah sama sekali tidak memiliki kebijakan yang dapat menyelamatkan usaha mereka.

Baca juga : Pelatih Prancis Ramal Deul Lawan Jerman Bakal Sangat Ketat

“Kemarin itu saya didatangi, selain pengusaha minyak goreng, juga didatangi pengusaha tekstil. Ini mereka semua (pengusaha tekstil) sudah mau bangkrut. Tidak ada solusi,” kata Darmadi di Jakarta, kemarin.

Darmadi kemudian membe­berkan sejumlah fakta terkait merajalelanya produk ilegal masuk ke Indonesia. Pertama, impor tekstil yang sama sekali tidak mendapat pengenaan pajak masuk. Dijelaskannya, saat ini terjadi penurunan harga yang sangat signifikan untuk sewa kontainer.

Baca juga : Perdana Dalam 40 Tahun, Pupuk Indonesia Bangun Kawasan Industri Di Papua Barat

“Sekarang itu kalau ditangani sama clearance, satu kontainer tinggal Rp 200 juta. Dulu ketika masih ada Setgab, (sewa kon­tainer) itu sempat naik ke Rp 600 juta. Tapi karena sekarang (set­gab) dicabut, masuknya barang (sewa kontainer) itu tinggal Rp 200 juta,” ungkapnya.

Dampaknya, harga barang tekstil impor menjadi sangat murah. Sebab harga sewa tu­run hingga Rp 400 juta per kontainer. “Dan itu mengurus sampai keluar. Kemudian nggak bayar pajak dan diduga ada 29 ribu kontainer per tahun. Besar sekali,” sebutnya.

Baca juga : Good News, Dokter Indonesia Di Jerman Bisa Gampang Balik Ke RI

Ascociate profesor bidang hukum ini mengatakan, data impor tersebut dapat dilihat dari trademap atau peta perdagangan ekspor China ke Indonesia. Dari data tersebut, diperoleh ekspor China ke Indonesia sebe­sar 6,5 juta dollar AS. Namun yang tercatat hanya sebesar 3,5 juta dolar AS. “Berarti kan ada selisih 3 yang ilegalnya, yang tidak tercatat ini,” ungkapnya lagi.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.