Dark/Light Mode

Agar Tepat Sasaran, PDIP Dorong Pembentukan Panja Penyaluran Bansos

Rabu, 3 Januari 2024 16:11 WIB
Anggota DPR dari fraksi PDIP, Darmadi Durianto. (Foto: Ist)
Anggota DPR dari fraksi PDIP, Darmadi Durianto. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Program Bantuan Sosial (Bansos) menjadi instrumen penting dalam menopang keberlangsungan masyarakat kelas bawah. Meskipun dalam penyalurannya masih ada kekurangan bukan berarti program tersebut harus ditiadakan, yang ada harusnya dibenahi.

Demikian hal tersebut disampaikan Anggota DPR dari fraksi PDIP, Darmadi Durianto saat menanggapi efektivitas penyaluran bansos kepada masyarakat bawah.

"Bansos adalah amanah UUD 45. Negara punya kewajiban memastikan rakyatnya tidak ada yang kekurangan dalam hal bahan pokok termasuk rakyat kecil. Saya kira kalau dihapus program itu bukan pilihan yang bijak. Justru hanya akan menambah beban baru bagi negara nantinya," ujar Politikus PDIP itu.

Baca juga : Wapres: Kinerja Pasar Modal Topang Pertumbuhan Ekonomi

Darmadi menegaskan, agar penyaluran bansos tepat sasaran diperlukan mekanisme pengawasan yang kuat dari legislatif. Salah satunya dengan dibentuk Panja Efektifitas Penyaluran Bansos

“Panja ini diperlukan dalam rangka fungsi pengawasan DPR. Jadi penyaluran bansos ke depannya perlu dibarengi dengan sistem pengawasan yang ketat. Jangan sampai program itu hanya dijadikan alat untuk kepentingan politik tertentu," tandas Anggota Komisi VI DPR itu.

Darmadi juga memastikan, pihaknya di DPR berencana menginisiasi pembentukan panja sebagai wujud tanggung jawab kepada rakyat.

Baca juga : Debat Cawapres 2024, Gibran Dorong Pendampingan UMKM Hingga Mendapat Offtaker

"Bansos kan gunakan uang rakyat jadi sudah jadi tanggung jawab kami selaku wakil rakyat untuk memastikan bahwa program tersebut benar-benar tepat sasaran. Oleh karenanya kami di Komisi 6 berencana membentuk panja efektifitas penyaluran bansos sesegera mungkin," ungkap Bendahara Megawati Institute itu.

Darmadi menilai, dengan adanya instrumen panja diharapkan mekanisme penyaluran Bansos yang dilakukan oleh 3 perusahaan yang ditunjuk Bulog  untuk mendistribusikan kepada 22 juta Penerima Bantuan Pangan (PBP) di seluruh Indonesia yaitu PT Pos Indonesia (BUMN) sebanyak 49 persen, PT JPL (Anak Usaha Bulog) sebanyak 10 persen dan PT Yasa Artha Manunggal sebanyak 41 persen (Swasta) bisa lebih mudah dikontrolnya.

"Komisi VI DPR berharap lewat Panja akan dengan mudah mengawasi distribusi bantuan pangan dari nilai Total 4 Bantuan Bansos  senilai Rp400 T tersebut. Jangan sampai di tengah gegap gempita pemilu ini, bantuan untuk rakyat yang membutuhkan banyak diselewengkan, ini harus kita jaga dan antisipasi," tandasnya.

Baca juga : Prabowo-Gibran Dorong Perlindungan Hak Perempuan Dan Penyandang Disabilitas

Terakhir, Darmadi menegaskan, PDIP memiliki komitmen yang kuat jika sudah menyangkut kepentingan wong cilik. "Bagi kami kepentingan wong cilik adalah skala prioritas yang mesti diperjuangkan secara totalitas termasuk soal program Bansos ini. Negara ini bukanlah negara yang menganut paham kapitalisme di mana rakyat yang tak berdaya dibiarkan berjuang sendirian. Bagi PDIP, bansos adalah program yang memiliki spirit dan nilai-nilai kegotongroyongan sebagaimana menjadi ciri khas bangsa ini yaitu saling bahu membahu dalam kondisi apapun," tutupnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.