Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Ketua MUI Baros Beri Pesan Sejuk Di Sosialisasi PNM Mekaar
- Dipolisikan Nurul Ghufron, Ketua Dewas: Kami Sama Sekali Nggak Takut!
- KPK Lelang 2 Mobil Jeep Cherokee Milik Eks Walkot Bekasi Rahmat Effendi
- Gempa Terkini Magnitudo 5,3 Guncang Papua, Getaran Terasa Hingga Mamberamo Raya
- TPPU SYL, KPK Sita Mobil Mercy Sprinter Dan New Jimny
Hadapi Tantangan Ekonomi Global, Optimisme Tak Boleh Surut
Kamis, 11 Januari 2024 11:10 WIB
Sebelumnya
Juru Bicara Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Yustinus Prastowo mengungkapkan sejumlah indikator penerimaan negara cukup baik.
Menurut Yustinus, tata kelola keuangan yang kredibel menghasilkan keseimbangan primer yang positif. Diakui dia, proyeksi pertumbuhan PDB cukup bagus di angka 5,2 persen.
Geliat sektor riil, ujar Yustinus, mulai terasa dengan mulai meningkatnya belanja bahan baku dan belanja modal. Strategi pemerintah dalam menghadapi tantangan di masa transisi tahun ini, ujar Yustinus, antara lain mengendalikan inflasi, menekan angka stunting dan terus berupaya mendorong peningkatan investasi.
Baca juga : Mardiono Optimis Raih Target Perolehan Kursi
Sedangkan dalam jangka menengah dan panjang, menurut dia, pemerintah akan berupaya mengatasi human capital gap, infrastruktur gap dan institusional gap yang terjadi.
Menurut Yustinus dengan sejumlah langkah itu pemerintah berharap Indonesia keluar dari potensi jebakan kelas menengah.
Pendiri INDEF, Didik J. Rachbini berpendapat dunia politik dan ekonomi itu sama-sama berdasarkan kontrak. Proses kontrak yang baik, menurut Didik, berdasarkan demokrasi, karena persyaratan kontrak yang bagus itu harus transparan dan seimbang.
Baca juga : Bicara Ekonomi, Jokowi Optimis Menatap 2024
Diakui Didik, pada praktik demokrasi kita selama lima tahun ini proses check and ballances nya mati dalam pengambilan sejumlah keputusan.
Menurut dia, janji presiden dalam bidang ekonomi pada 2019 hanya satu indikator yang terealisasi yaitu inflasi yang terkendali.
Menurut Didik, di masa pandemi Covid-19 justru terjadi penyimpangan dari rencana keuangan dan sejak itulah pemerintah menarik utang dengan nilai di atas Rp1.000 triliun setiap tahun yang menjadi beban APBN.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya