Dark/Light Mode

Bicara Ekonomi, Jokowi Optimis Menatap 2024

Sabtu, 23 Desember 2023 09:53 WIB
Presiden Jokowi (Foto: Setpres)
Presiden Jokowi (Foto: Setpres)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketidakpastian global masih akan terus berlanjut di 2024. Meski begitu, Presiden Jokowi tetap optimis. Jokowi yakin, ekonomi Indonesia bisa tetap kinclong di tahun depan.

Hal tersebut disampaikan Jokowi dalam Seminar Nasional Perekonomian Outlook Indonesia 2024, di St Regis Hotel, Jakarta Selatan, Jumat (22/12/2023). Kepala Negara mengakui, situasi geopolitik masih akan sulit sehingga menyebabkan ketidakpastian. Namun, kondisi itu bisa dihadapi dengan konsistensi kebijakan yang berkelanjutan. Sinergi Pemerintah dan swasta juga diyakini dapat mempertahankan tren pertumbuhan ekonomi yang baik.

"Tidak ada alasan untuk pesimis memasuki 2024. Saya masih optimis, pertumbuhan ekonomi kita akan berada di kisaran 5 persen," ucap Jokowi.

Meski demikian, kata Jokowi, optimisme itu jangan sampai membuat lengah. "Kalau orang Jawa bilang, tetap eling lan waspodo. Harus ingat, hati-hati, dan waspada. Ketidakpastian global berlanjut, konflik Timur Tengah yang memicu kenaikan harga minyak global masih ada," ucap Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menekankan, situasi geopolitik dunia, terutama di Timur Tengah, harus diperhatikan. Bukan hanya oleh pemerintah saat ini, tetapi juga oleh pemerintahan hasil Pilpres 2024.

Baca juga : Dicaci Maki, Direndahkan, Jokowi Merasa Biasa Saja

Yang tak kalah penting untuk diperhatikan, kata Jokowi, adalah inflasi. Pergerakan harga-harga di dalam negeri harus dikerjakan baik-baik. Sebab, produksi pangan Indonesia diprediksi masih belum mencukupi untuk kebutuhan nasional.

"Saya sedikit khawatir urusan komoditas pangan, karena kemarin super El Nino produksi kita turun sedikit. Di 2024, perkiraan juga tak akan kembali ke normal," ucapnya.

Jokowi mengaku dapat bisikan dari Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenai harga minyak dunia tahun depan yang tidak akan bergejolak tajam meski tensi di Timur Tengah masih tinggi. "Ini perlu disyukuri," imbuhnya.

Menurut Jokowi, tanda-tanda harga minyak dunia yang stabil ini berdampak positif, terutama untuk menjaga arus kas negara untuk penggunaan subsidi energi yang telah membengkak sejak pandemi Covid-19 menghantam.

Tak bedanya dengan Jokowi, optimisme juga disampaikan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. Meski diakuinya, tantangan yang dihadapi dunia tahun depan tidak mudah. Seperti halnya harga komoditas yang masih berfluktuasi, tensi geopolitik yang belum menurun, hingga ancaman higher for longer. Suku bunga negara maju diperkirakan bertahan pada jangka waktu yang lebih lama sehingga memberikan risiko pada aliran modal masuk ke negara berkembang, termasuk Indonesia.

Baca juga : Beri Dukungan, Loyalis Jokowi Optimistis Prabowo Pemimpin Berintegritas

"Dalam jangka pendek, kami optimis tahun 2023 ekonomi Indonesia mampu tumbuh di atas 5 persen dan tahun 2024 tumbuh 5,2 persen di tengah berbagai downside risks yang dihadapi," tutur Airlangga.

Di samping berbagai tantangan tersebut, Airlangga juga menyampaikan perekonomian China, yang merupakan salah satu negara mitra dagang terbesar Indonesia, mengalami pelemahan, di bawah perkiraan sebelumnya. Hal ini akan turut memengaruhi kinerja perekonomian domestik.

Namun, Airlangga optimistis, perekonomian Indonesia berhasil tumbuh kuat di kisaran 5 persen. Hal ini juga tercermin dari proyeksi Bank Dunia bahwa ekonomi Indonesia akan terjaga pada level 5 persen hingga 2026. "Kita di atas rata-rata pertumbuhan, baik negara maju maupun negara berkembang," tuturnya.

Inflasi di dalam negeri juga berhasil dikendalikan pada tingkat yang rendah. Indonesia bahkan merupakan salah satu yang berhasil mengembalikan inflasi ke target sasaran 2-4 persen.

Oleh sebab itu, Airlangga menekankan, Indonesia harus memaksimalkan motor penggerak ekonomi. Motor penggerak tersebut adalah mesin ekonomi konvensional, mesin ekonomi baru, dan mesin ekonomi Pancasila.

Baca juga : Bersama Gibran, Prabowo Pede Menang di Pilpres 2024

"Kami percaya jika ketiga mesin ini berjalan dengan optimal, kapal Merah Putih Indonesia akan mampu terus berlayar membawa kita menjadi negara yang sejahtera sebagaimana yang kita cita-citakan bersama," ucap Airlangga.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia masih bisa dijaga di level 5 persen pada 2024. Optimistis ini datang dari kondisi global yang membaik, salah satunya dari perekonomian Amerika Serikat yang membaik. (Pertumbuhan 5 persen), Insya Allah bisa," katanya.

Untuk mencapai itu, kata Sri Mulyani, semua pihak harus tetap waspada terhadap ketidakpastian global. Permintaan domestik juga harus dijaga. "Makanya, kata Pak Presiden, isu pangan itu jadi penting," terangnya.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menjelaskan, dampak kenaikan harga pangan sangat regresif ke kelompok menengah bawah. Sebab itu, Sri Mulyani menuturkan perlu perbaikan dari sisi inflasi dan harga pangan.

Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka, edisi Sabtu (23/12), dengan judul "Bicara Ekonomi, Jokowi Optimis Menatap 2024".

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.