Dark/Light Mode

Bamsoet Dorong Peningkatan Pemasukan Cukai Hasil Tembakau

Rabu, 31 Januari 2024 11:55 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo mengunjungi Pabrik Rokok Mitra Sampoerna PT Mitra Karya Tri Utama, di Purbalingga, Jawa Tengah, Rabu (31/1). (Foto: Istimewa)
Ketua MPR Bambang Soesatyo mengunjungi Pabrik Rokok Mitra Sampoerna PT Mitra Karya Tri Utama, di Purbalingga, Jawa Tengah, Rabu (31/1). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) berharap pendapatan negara dari cukai hasil tembakau (CHT) naik di tahun 2024. Pemerintah, seperti tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 76/2023 tentang Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2024, menargetkan pendapatan negara dari CHT senilai Rp 230,4 triliun pada APBN 2024.

"Realisasi penerimaan negara dari CHT di tahun 2023 mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya. Data kementrian keuangan mencatat periode 1 Januari hingga 12 Desember 2023, penerimaan CHT di Indonesia sebesar Rp 188,9 triliun. Jumlah tersebut turun 3,7 persen dibandingkan periode yang sama setahun sebelumnya (year on year)," ujar Bamsoet, saat berkunjung hari ke-14 di Dapil VII Jawa Tengah ke Pabrik Rokok Mitra Sampoerna PT Mitra Karya Tri Utama, di Purbalingga, Jawa Tengah, Rabu (31/1).

Baca juga : Bamsoet Dorong Peningkatan Ekspor Industri Boneka Indonesia

Hadir dari PT Mitra Karya Tri Utama Komisaris Ari Susanti dan Direktur Dimas Setyo Aryo Hutomo, serta perwakilan PT HM Sampoerna Windi Sulis Yulianto.

Ketua DPR ke-20 ini mendorong PT Karya Tri Utama sebagai Mitra Produksi Sigaret dari PT HM Sampoerna, bisa memberikan kontribusi positif bagi penerimaan negara dari CHT. Produk yang dibuat oleh PT Mitra Karya Tri Utama yaitu brand Dji Sam Soe Super Premium dan Sampoerna Kretek dengan pemasaran wilayah Jawa dan Sumatera.

Baca juga : Bamsoet Dorong Peningkatan Kerja Sama UNPERBA-PT Victoria Beauty Industrial

"PT Mitra Karya Tri Utama berdiri tahun 2005 dengan prodak awal brand Sampoerna Kretek. Sesuai dengan perkembangan perusahaan, saat ini PT Mitra Karya Tri Utama memiliki 3 gedung dengan jumlah karyawan 2.171 orang dan jumlah produksi 12.500 box rokok per bulan. Perusahaan ini juga menerapkan sistem padat karya dan menerima karyawan disabilitas sesuai dengan ketentuan undang-undang yang berlaku," kata Bamsoet.

Legislator Dapil VII Jawa Tengah yang meliputi Kabupaten Purbalingga, Banjarnegara, dan Kebumen ini menerangkan, selain dengan PT Mitra Karya Tri Utama, PT HM Sampoerna bermitra dengan 38 Mitra Produksi Sigaret yang tersebar pada 28 kabupaten/kota di Pulau Jawa. Melalui sistem Mitra Produksi Sigaret, PT HM Sampoerna menyerahkan pekerjaan pelintingan rokok kepada pihak ketiga. Mitra Produksi Sigaret ini dimiliki dan dioperasikan pengusaha daerah atau koperasi setempat.

Baca juga : Bamsoet Dorong Peningkatan Pendidikan Pekerja dan Peningkatan Ekspor

"Melalui Mitra Produksi Sigaret kapasitas produksi PT HM Sampoerna bisa ditingkatkan signifikan tanpa investasi baru. Seperti perluasan lahan, membangun pabrik, gudang, perlengkapan kantor, upah, ataupun hak ketenagakerjaan lainnya, karena menjadi tanggung jawab Mitra Produksi Sigaret. PT HM Sampoerna tinggal memasok bahan baku, mesin giling, pengepakan, tenaga ahli, dan membayar cukai," pungkas Bamsoet.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.