Dark/Light Mode

Jaring Aspirasi Soal Wacana Amandemen UUD, MPR Bakal Kunjungi Semua Parpol

Rabu, 13 November 2019 12:39 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo (ketiga kanan depan) saat memimpin silaturahmi MPR dengan PAN di Kantor DPP PAN, Selasa (12/11). (Foto: Istimewa)
Ketua MPR Bambang Soesatyo (ketiga kanan depan) saat memimpin silaturahmi MPR dengan PAN di Kantor DPP PAN, Selasa (12/11). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR Bambang Soesatyo menggelar Silaturahim Kebangsaan antara Pimpinan MPR dengan pimpinan partai-partai politik. Lawatan Silaturahim Kebangsaan pertama dilakukan dengan mengunjungi Kantor DPP PAN.

"Setelah beberapa waktu lalu pimpinan MPR menyambangi Presiden dan Wapres periode 2014-2019, Presiden dan Wapres terpilih 2019-2024, para mantan presiden dan kontestan Pilpres 2019, kini kami melakukan Silaturahim Kebangsaan dengan mendatangi para pimpinan partai politik dan tokoh-tokoh masyarakat. Silaturahmi Kebangsaan ini muncul dan sudah kami gelorakan sejak sebelum pelantikan Presiden beberapa waktu lalu," ujar Bamsoet, sapaan Bambang Soesatyo, usai bertemu dengan Pimpinan PAN, Selasa (12/11).

Turut hadir dalam pertemuan tersebut Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah, Arsul Sani, Lestari Moerdijat, dan Syariefuddin Hasan. Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menyambut dengan hangat.

Baca juga : Disengat Masinton Soal Pengadaan Prasana Intelijen, Kejagung Buka-bukaan

Bamsoet menjelaskan, Silaturahim Kebangsaan dilakukan dalam rangka menjaring aspirasi masyarakat atas kebutuhan konstitusi bangsa. Salah satunya, terkait amandemen terbatas dan keinginan memunculkan GBHN dalam sistem konstitusi Indonesia.

"Hal tersebut sangat penting buat MPR.  Sebab, kami menerima 'warisan' dari MPR periode lalu berupa rekomendasi tentang amandemen terbatas. Sehingga, untuk menyikapi hal penting tersebut, kami rasa perlu melakukan silaturahim dengan pimpinan parpol dan tokoh masyarakat," tutur Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini menjelaskan, PAN secara tegas menyatakan mendorong dilakukannya amandemen terbatas. Begitu pula dengan perlunya dihadirkan kembali GBHN dalam sistem konstitusi Indonesia.

Baca juga : Tinggal Finalisasi, Para Wamen Bakal Segera Dilantik

"Tentunya nanti dalam agenda silaturahim selanjutnya akan muncul masukan dan pendapat-pendapat lain. Intinya, MPR RI membuka ruang seluas-luasnya kepada masyarakat, untuk menyampaikan kepada kami, kira-kira arah konstitusi negara kita mau dibawa kemana kedepannya," kata Bamsoet.

Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini menegaskan, MPR RI tidak akan gegabah dalam mengambil keputusan terkait amandemen terbatas dan menghidupkan kembali GBHN. Semua keputusan akan diambil sangat hati-hati dengan memperhatikan semua aspirasi masyarakat yang ada. 

"Sekarang kita lempar dan kita buka seluas-luasnya kepada publik, kira-kira arah konstitusi kita kedepan akan dibawa kemana. MPR RI tidak akan gegabah dan akan sangat cermat betul, karena kami tahu dampaknya apabila keputusan ini salah ambil," pungkas Bamsoet. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.