Dark/Light Mode

Bamsoet Jadi Penguji Sidang Tertutup Promosi Doktor Fakultas Hukum Unpad

Jumat, 28 Juni 2024 14:06 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo (Foto: Dok. MPR)
Ketua MPR Bambang Soesatyo (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR sekaligus Dosen Tetap Pascasarjana S3 Program Studi Ilmu Hukum Universitas Borobudur Bambang Soesatyo (Bamsoet) menjadi menguji sidang tertutup mahasiswa program doktor Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran (Unpad), Junaidi Elvis, secara daring dari Jakarta, Jumat (28/6/2024). Junaidi Elvis meneliti tentang "Politik Hukum Pengelolaan Sumber Daya Minyak dan Gas Bumi Menurut Pasal 33 Undang-Undang Dasar Tahun 1945".

Hadir sebagai penguji antara lain Ketua Sidang Prof Huala Adolf, Ketua Promotor Prof I Gede Pantja Astawa, Anggota Promotor Idris, Oponen Ahli Prof Ahmad M Ramli, Kardaya Warnika, Ali Abdurahman, Imam Mulyana dan Representasi Guru Besar Prof Nia Kurniati.

Dalam kesempatan itu, Bamsoet meminta pemerintah memberikan perhatian khusus terhadap masih tingginya nilai impor minyak Indonesia. Tingginya impor mentah dan hasil minyak Indonesia, salah satunya disebabkan masih rendahnya produksi minyak dalam negeri. Dikhawatirkan tingginya nilai impor minyak Indonesia terus berpengaruh signifikan terhadap defisit neraca perdagangan.

Baca juga : Bamsoet Terima Penyematan Pin Wakil Ketua Dewan Pembina IKA Unpad

Bamsoet juga sepakat bahwa Pemerintah dan DPR harus mengubah politik hukum pengelolaan sumber daya minyak dan gas bumi dengan merevisi Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi. Juga memperbaiki kembali landasan filosofis pembentukan peraturan perundang-undangan dalam pengelolaan minyak dan gas bumi ke depan, dengan berpangkal pada ideologi negara yakni Pancasila, yakni sistem pengelolaan ekonominya lebih mengarah pada demokrasi ekomoni yang dilandasi dengan asas kekeluargaan dan gotongroyong.

"Data Kementerian ESDM mencatat, saat ini produksi minyak nasional rata-rata hanya berkisar di level 600 ribu barel per hari (bph). Di sisi lain, saat ini Indonesia masih mengimpor minyak dari berbagai negara dengan total 840 ribu barel per hari (bph). Terdiri dari minyak mentah sebesar 240 ribu bph dan produk BBM sebesar 600 ribu bph," ujar Bamsoet.

Ketua DPR ke-20 ini menuturkan, konflik di Timur Tengah antara Israel dan Hizbullah Lebanon yang terus meningkat berpengaruh besar terhadap harga minyak dunia. Pada perdagangan hari ini, harga minyak brent naik 0,41 persen ke posisi 86,75 dolar AS per barel. Sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS naik 86 sen, atau 1,06 persen menjadi 81,76 dolar AS.

Baca juga : Pertamina Grand Prix of Indonesia Jadi Ajang Promosi Sportainment Kelas Dunia

"Semua pihak tahu naiknya harga minyak mentah memberi tekanan terhadap APBN. Nilai impor minyak menjadi mahal. Demikian pula subsidi BBM ikut membengkak. Belum lagi menguatnya nilai tukar dolar AS di tengah suku bunga acuan yang tinggi, menyebabkan pengeluaran untuk membayar pokok dan bunga utang luar negeri menjadi lebih besar dari sebelumnya juga menambah beban APBN," kata Bamsoet.

Ketua Dewan Pembina Perkumpulan Alumni Doktor Ilmu Hukum Universitas Padjajaran (Padih Unpad) ini menjelaskan, menghadapi situasi global yang tidak menentu, pemerintah harus berani membuat strategi kebijakan yang bernuansa antisipatif. Langkah penting yang harus diambil adalah merumuskan strategi bersama untuk memperkuat daya beli atau konsumsi masyarakat, menjaga laju inflasi agar tetap terkendali serta mencari strategi yang efektif untuk tidak menaikkan harga BBM bersubsidi dalam jangka dekat ini. Selain itu, pemerintah juga perlu memperbaiki serta meningkatkan pengelolaan sumber daya alam, baik dari aspek permodalan, aspek sumber daya manusia serta aspek teknologi.

"Pengelolaan sumber daya alam tersebut harus ditujukan untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia sebagai bentuk keberpihakan pemerintah kepada kepentingan masyarakat. Sebagaimana diamanatkan dalam pasal 33 Undang-Undang Dasar Tahun 1945 yang menyatakan bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besar untuk kemakmuran rakyat," pungkas Bamsoet.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.