Dark/Light Mode

Ketua MPR Dorong Pemerintah Akselerasi Pembangunan SDM 

Selasa, 10 Desember 2019 13:34 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo (Foto: Istimewa)
Ketua MPR Bambang Soesatyo (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR Bambang Soesatyo mendorong pemerintah untuk segera mengakselerasi pembangunan sumber daya manusia (SDM). Untuk kepentingan itu, sejumlah kementerian terkait harus memastikan realisasi program pembangunan dan pengembangan kualitas SDM yang diinisiasi Presiden Jokowi.        

Selain itu, Ketua MPR juga mendorong semua pemerintah daerah untuk proaktif merespons program pembangunan SDM itu. Asumsinya, pemerintah daerah paling tahu kondisi riel di daerahnya, dan apa saja prioritas kebutuhan daerah. "Demi masa depan orang muda di seluruh pelosok tanah air, semua daerah harus tercakup dalam program ini," ujar politisi yang akrab disapa Bamsoet ini, Selasa (10/12).        

Baca juga : Kepala BKPM Happy dengan Pembangunan Menara Syariah

Dorongan kepada pemerintah ini dilandasi keprihatinan Bamsoet setelah menyimak gambaran tentang persoalan yang terkait dengan kualitas pendidikan di dalam negeri, sebagaimana tercermin dari hasil survei Program for International Student Assessment (PISA) per 2018 yang dipublikasi pada awal Desember 2019. Gambaran tentang mutu pendidikan di Indonesia sangat memprihatinkan, karena ada di peringkat 10 besar terbawah dari 79 negara yang disurvei.       

"Tuntutan kualitas pendidikan era terkini mengarahkan anak didik untuk membangun kompetensi agar kompetitif pada bidang keahliannya. Maka, demi daya saing orang muda Indonesia untuk sekarang dan di masa depan, pembaruan di sektor pendidikan memang tak bisa lagi ditunda-tunda," terang Bamsoet.       

Baca juga : Kubu Koalisi Pemerintah Desak Anwar Perjelas Nasib Transisi Dengan Mahathir

Dengan begitu, tambahnya, pembangunan SDM tidak cukup sekadar masuk skala prioritas. Pembangunan dan pengembangan kualitas SDM Indonesia harus diakselerasi melalui terobosan-terobosan yang harus digagas oleh pemerintah.         

"Urgensinya sudah sangat jelas, mengacu pada hasil survei PISA 2018 itu. Penetapan standar kualitas pendidikan nasional tidak lagi hanya cukup melihat ke dalam, tetapi harus juga melihat keluar. Ada standar global yang tak mungkin diingkari anak-anak usia sekolah di Indonesia. Sama halnya dengan ketika Indonesia tidak mungkin menghindar dari perubahan zaman yang ditandai oleh digitalisasi dan otomatisasi di era Industri 4.0 sekarang ini," tandas Bamsoet. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.