Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

PKS Protes Kebijakan Impor

Yang Masalah Itu Distribusi, Bukan Sisi Produksi Jagung

Senin, 12 November 2018 13:03 WIB
Anggota Komisi IV DPR Andi Akmal Pasluddin  (Foto; FB @Dr.H.Andi Pasludin, SP,M.M)
Anggota Komisi IV DPR Andi Akmal Pasluddin (Foto; FB @Dr.H.Andi Pasludin, SP,M.M)

RM.id  Rakyat Merdeka - Anggota Komisi IV DPR Andi Akmal Pasluddin menyayangkan keluarnya kebijakan impor jagung sebesar 100 ribu ton di akhir tahun ini. Pasalnya, dia melihat produksi jagung nasional melimpah. Politisi PKS ini mengakui, di beberapa daerah memang terjadi kelangkaan jagung. Harganya juga tinggi. Namun, yang jadi masalah saat ini bukanlah sisi produksi. Produksi dari petani lokal sangat baik. Bahkan, berdasarkan data di tangannya, produksi jagung nasional surplus sebanyak 12 juta ton.

Masalahnya ada di sisi tata niaga dan distribusi. Untuk mengatasi itu, bukan dengan cara impor. Melainkan dengan membenahi tata niaga.“Kita tidak anti impor. Tapi, kalau kita impor padahal ada surplus 12 juta ton lebih, itu kan aneh juga,” ucapnya, kemarin. Dia menduga, naiknya harga jagung di beberapa daerah adalah permainan pedagang dan mafia. Mereka melihat saat ini ada permintaan tinggi. Meski jagung dari petani ada, mereka tahan. Untuk mengatasi kelangkaan jagung, mafia ini harus ditindak.

Mengenai naiknya permintaan jagung, Akmal menyebut, hal itu terjadi karena para pabrik pakan ternak beralih bahan baku. Awalnya mereka menggunakan gandum dan bungkil kedelai yang didapat melalui impor. Naiknya nilai tukar dolar AS beberapa bulan terakhir membuat harga gandum dan kedelai melambung. Para pabrik pakan ini kemudian beralih ke jagung lokal. 

Baca juga : OSO Dan Bamsoet Sabet Best Communicators 2018

“Ini membuat permintaan jagung menjadi tinggi. Jagung ini kemudian dikuasai pengusaha bermodal besar. Akibatnya, peternak kecil, yang sejak awal memang memakai jagung, jadi kesulitan. Akhirnya mereka berteriak,” paparnya. 

Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) Suwandi memastikan bahwa pasokan jagung nasional aman. Wilayah sentra jagung, seperti Mojokerto dan Kediri, siap memasok kebutuhan jagung bagi peternak. Akhir pekan kemarin, Suwandi datang ke Kediri, Jawa Timur, untuk melakukan panen jagung. Dalam panen itu terlihat bahwa produksi jagung melimpah. Dia juga menyaksikan para petani yang begitu semangat menanam jagung.

 “Petani di Kediri tiada henti olah tanah, tanam, dan panen jagung. Musim hujan sudah mulai, dua minggu habis panen langsung tanam. Jarak tanam dirapatkan dari 32 ribu batang per hektar menjadi 60 ribu batang. Produksinya bisa mencapai 11 ton per hektar. Jadi, ke depan, stok jagung melimpah. Kebutuhan dalam negeri bisa kita penuhi sendiri,” tuturnya.

Baca juga : Kejaksaan Agung Diminta Tidak Hamburkan Duit

Suwandi kemudian menekankan pentingnya melakukan pembenahan aspek hilir. Agar jagung hasil produksi petani bisa sampai ke para peternak dengan harga yang baik. Dengan begitu, akan memacu peningkatan produksi dan kesejahteraan petani terus meningkat. Dari sisi produksi, Suwandi memastikan bahwa Kementan akan senantiasa membantu petani. Tidak hanya memberi bantuan benih dan pupuk, tetapi juga berupa bantuan alat mesin pertanian.

Di tempat yang sama, Bupati Kediri Haryanti Sutrisno menegaskan bahwa produksi jagung di wilayahnya melimpah. Produksi itu tidak cuma cukup untuk memenuhi kebutuhan peternak di daerah sekitar, tapi juga dapat juga diekspor. Panen di November ini seluas 4,9 ribu hektar. Hasilnya mencapai 31,8 ribu ton. Harga jagung di tingkat petani sudah stabil Rp 5.050 per kilogram, sehingga tidak lagi menyebabkan harga pakan mahal.

 “Sebelumnya di harga Rp 5.500 per kilogram, peternak menangis. Kita telusuri mahalnya harga jagung karena yang dihasilkan di Kediri ini dibawa keluar oleh pengusaha besar sehingga terjadi kelangkaan untuk pakan. Tapi, sekarang, karena harga sudah normal dan kami tahu permasalahan, peternak sudah mudah mendapatkan jagung untuk pakan,” papar Haryanti.

Baca juga : Inflasi Terkendali Karena Kerja Sektor Pertanian Oke

Dalam kesempatan lain, Bupati Blitar Rijanto memberikan apresiasi tinggi ke Kementan atas respons cepat dalam memastikan kebutuhan jagung bagi peternak di wilayahnya. “Terima kasih Pak Menteri Pertanian. Kami senang satu per satu masalah bisa terurai. Saya berterima kasih atas nama peternak ayam di Blitar,” ujarnya.  Kementan telah menyiapkan jagung sebanyak 400 ton untuk para peternak di Blitar. Dengan pasokan ini, diharapkan para peternak dapat memanfaatkan jagung dengan sebaik-baiknya sehingga produksi dan harga telur bisa kembali normal. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.