Dark/Light Mode

Tangani Corona, Waktunya Kepala Daerah Tunjukkan Kemampuan Memimpin

Sabtu, 21 Maret 2020 18:54 WIB
Deddy Yevri Sitorus (Foto: Istimewa)
Deddy Yevri Sitorus (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Anggota Komisi VI DPR, Deddy Yevri Sitorus meminta seluruh kepala daerah, khususnya gubernur, untuk tetap berada di daerahnya guna memimpin penanganan penyebaran Virus Corona (Covid-19). Deddy juga meminta pemerintah pusat mengawasi kinerja kepala daerah dalam menangani penyebaran wabah tersebut.       

"Inilah saatnya peran gubernur sebagai perpanjangan tangan pemerintah pusat sangat diperlukan. Jangan mau enaknya saja," kata Deddy, Sabtu (21/3).      

Baca juga : Tangani Pasien Corona, RSPI Sulianti Saroso Butuh Tambahan Tenaga Medis

Deddy melanjutkan, kewajiban gubernur mengurangi perjalanan dinas dan ke luar negeri sesuai arahan Presiden dan Menteri Dalam Negeri. Gubernur harus memiliki rencana mitigasi yang kongkret untuk mencegah meluasnya penyebaran virus corona dan dampaknya terhadap dimensi kesehatan maupun dimensi ekonomi. "Meski perjalanan dalam negeri tidak dilarang pemerintah pusat, kepala daerah sebaiknya lebih fokus di daerah masing-masing," ujar politikus PDI Perjuangan tersebut.      

Sebagai wakil rakyat dari daerah pemilihan Kalimantan Utara (Kaltara), secara khusus dia meminta kepala daerah di dapilnya lebih serius mengantisipasi dan menyiapkan rencana penanganan penyebaran virus corona. Pasalnya, Kaltara termasuk daerah rentan penyebaran virus corona karena perbatasan darat dan lautnya terlalu banyak dan sulit diawasi. Terlebih negara di sekililingnya seperti Sabah, Filipina, Taiwan, China, sudah diserang pandemi sehingga ada kemungkinan terjadi eksodus WNI dan TKI yang kembali ke dalam negeri.       

Baca juga : Dampak Corona, Bank Mandiri Beri Keringanan Kredit Bagi UMKM

"Tangani corona, waktunya bekerja konkret dan menunjukkan kemampuan memimpin. Jangan sampai justru lemimpin tertinggi di daerah malah tiduran di Jakarta. Realokasi APBD sudah dimungkinkan untuk memperkuat tenaga medis dan sarana kesehatan yang sangat terbatas di Kaltara," ungkap Deddy.        

Deddy menegaskan, Kaltara harus punya modelling system untuk mengantisipasi kondisi kedaruratan. "Perlu dihitung kesiapan peralatan kesehatan pendukung, para medis, obat-obatan, jumlah fasilitas isolasi hingga penanganan fase kritis. Apakah Kaltara sudah siap," tutup Deddy. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.