Dark/Light Mode

MPR Ingatkan Pemerintah Waspadai Ancaman DBD

Jumat, 17 April 2020 12:58 WIB
Lestari Moerdijat (Foto: Dok. MPR)
Lestari Moerdijat (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Selain penanganan Covid-19, Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat meminta pemerintah tidak lengah terhadap kasus demam berdarah. Jangan sampai lojakan kasus penyakit yang disebabkan nyamuk aedes aegypti itu tinggi, sehingga menambah beban pemerintah menyelesaikan persoalan kesehatan di Tanah Air.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) sampai Selasa, 14 April 2020, mencapai 41.883. Angka ini lebih tinggi ketimbang total kasus tahun lalu sebanyak 40.425 orang.

Baca juga : Istana Waspadai Aksi Anarkis dan Kriminalitas

"Saya memahami, pemerintah saat ini memang dihadapkan pada persoalan kesehatan yang rumit dan berat terkait dengan wabah Covid-19. Namun, tren naiknya jumlah kasus DBD juga jangan diabaikan," kata Lestari.

Apalagi, kata politikus Partai Nasdem ini, jumlah orang meninggal akibat DBD yang juga meningkat jika dibandingkan dengan 2019. Berdasarkan data di Kemenkes, jumlah korban meninggal hingga 14 April 2020 mencapai 266 atau hampir mendekati jumlah korban meninggal sepanjang 2019 yang sebanyak 354 orang.

Baca juga : PGN Pastikan Pasokan Gas Rumah Tangga Di Semarang Aman

“Ini perlu menjadi perhatian serius dari pemerintah. Pemerintah perlu kembali mengingatkan masyarakat dan aparat kesehatan di daerah untuk mencegah, mewaspadai, dan menanggulangi DBD ini. Kita tidak ingin rakyat menjadi korban,” tukasnya.

Rerie juga mengingatkan soal keterbatasan daya tampung rumah sakit. Di masa pergantian musim ini, selain wabah Covid-19, potensi peningkatan penyakit lainnya seperti DBD, juga tinggi. Sehingga kondisi rumah sakit saat ini penuh sesak dengan pasien. Akibatnya, bila kondisi pasien dinilai tidak parah sekali, dokter enggan merawat inap pasien non-corona di rumah sakit karena khawatir terpapar Covid-19.

Baca juga : Pemulihan Ekonomi Tergantung Kecepatan Pemerintah Tangani Corona

“Dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19, tetap perlu memperhatikan aspek perlindungan bagi pasien yang bukan Covid-19. Perlu betul-betul dipikirkan. Jangan sampai rumah sakit, baik yang rujukan ataupun non-rujukan, memiliki peran ganda yang membuat masyarakat enggan berobat,” ujarnya. [QAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.