Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Penempatan ABK di Kapal-kapal Asing Harus Dievaluasi

Minggu, 10 Mei 2020 15:18 WIB
Rudianto Tjen (Foto: Istimewa)
Rudianto Tjen (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Anggota Komisi I DPR Rudianto Tjen mendesak pemerintah, dalam hal ini Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), mencari data yang lengkap atas kematian dan pelarungan jenazah Anak Buah Kapal Warga Negara Indonesia (ABK WNI) di Kapal Long Xing 629 milik China. Data tersebut penting untuk mengetahui secara pasti status ABK WNI itu. 

"Apakah ABK ini resmi atau ilegal, apakah selama ini ABK ini terlindungi oleh pemerintah atau tidak. Ini harus menjadi bahan evaluasi untuk penempatan ABK-ABK kita di kapal-kapal asing," ujar Rudianto dalam keterangannya, Minggu (10/5).

Baca juga : Pemberian Label Miskin Menyakiti Hati Rakyat

Menurut Rudianto, sesuai SOP, kematian di tengah laut memang biasanya di larung ke laut. "Yang perlu dipelajari adalah, apakah prosedur administrasinya sudah berjalan sesuai peraturan yang berlaku atau belum?" tanya politikus PDIP ini.

Untuk itu, kata Rudianto, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) dan Kemenlu harus membicarakannya dengan pihak China agar selanjutnya tenaga-tenaga ABK Indonesia diperlakukan sesuai aturan yang berlaku.

Baca juga : Komisi VI DPR Dorong Konsorsium Riset Wujudkan Kemandirian Bangsa Jangka Panjang

"Jadi pemerintah Indonesia harus mendesak pemerintah China untuk menerapkan standar perlindungan pekerja dan perlindungan HAM sesuai standar universal," tandasnya.

Terkait usulan moratorium TKI ke China, Rudianto meminta semua pihak tidak mudah terprovokasi dan sebaiknya dipelajari terlebih dahulu secara mendalam.

Baca juga : Segera Terbitkan Aturan Pelaksanaan Perppu Corona

"Sehingga diharapkan, Menlu bisa mendapatkan informasi yang lengkap dari pihak China, kalau memang ada perlakuan yang kurang baik bisa di bahas secara baik-baik antar dua negara," pungkasnya. [TIF]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.