Dark/Light Mode

Resahkan Masyarakat, Kaji Kembali Kedatangan 500 TKA Asal China

Jumat, 29 Mei 2020 17:01 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo (Foto: Dok. MPR)
Ketua MPR Bambang Soesatyo (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Akhir Juni ini atau awal Juli nanti, sebanyak 500 TKA asal China disebut akan tiba di Indonesia. Mereka akan bekerja di proyek pembangunan smelter nikel di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara.

Ketua MPR Bambang Soesatyo angkat bicara mengenai rencana ini. Bamsoet, sapaan akrab Bambang, meminta rencana itu dikaji kembali. Sebab, kedatangan 500 TKA China itu bisa menimbulkan dampak sosial.

Baca juga : Corona Jadi Penghalang Prabowo Naik Tahta Lagi

“Pemerintah Pusat bersama Pemda Sulawesi Tenggara perlu mempertimbangkan dan mengkaji kembali rencana tersebut karena dapat menimbulkan dampak sosial dan keresahan di masyarakat. Mengingat saat ini Pemerintah sedang berfokus pada kebijakan untuk memutus penyebaran Covid-19, salah satunya dengan membatasi akses orang asing masuk ke wilayah Indonesia,” tegas Bamsoet, di Jakarta, Jumat (29/5).

Bamsoet menegaskan, Pemerintah Pusat dan Pemda harus memiliki langkah konkret dan komitmen bersama dalam membatasi pergerakan orang selama masa pandemi Covid-19. Hal itu penting guna memutus rantai penyebaran Covid-19.

Baca juga : Ketua MPR: Terima Kasih ke Masyarakat yang Lebaran di Rumah

Mantan Ketua DPR ini juga mendorong Pemerintah melakukan upaya untuk memberdayakan sumber daya manusia (SDM) dalam negeri di tengah upaya hilirisasi tambang di Indonesia. Termasuk dalam mempercepat pembangunan smelter dengan teknologi Rotary Kiln-Electric Furnace/RKEF dari China. Caranya bisa dilakukan dengan alih teknologi kepada SDM Indonesia. 

“Situasi pandemi saat ini, penanganan dan pencegahannya harus dilakukan secara disiplin, baik dari kalangan pemerintah maupun masyarakat. Oleh karena itu, termasuk untuk mempercepat pembangunan smelter, pemerintah tetap harus memperhatikan situasi dan kondisi, serta mengedepankan keselamatan dan kesehatan masyarakat,” terangnya.

Baca juga : Di Lebanon, Masyarakat Indonesia Berlebaran Seadanya

Dia juga berpesan, ke depan, pemerintah harus berfokus kepada peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga kerja lokal/dalam negeri. “Yaitu dengan memberikan pelatihan keterampilan, sehingga perusahaan tidak bergantung pada TKA,” tutupnya. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.