Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Berdayakan Perusahaan Digital Lokal
Senayan: Sangat Janggal Kemendikbud Gaet Netflix
Minggu, 28 Juni 2020 07:21 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Kalangan Senayan menyoroti kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menggandeng Netflix dalam pengadaan film dokumenter untuk program belajar dari rumah.
Anggota Komisi I DPR Muhammad Iqbal menilai, keputusan Kemendikbud tersebut sangat janggal. Pasalnya, kehadiran Netflix di Tanah Air sejak awal sampai saat ini belum ada kontribusinya ke negara.
“Seharusnya, Kemendikbud menggandeng perusahaan digital dalam negeri dan saya yakin banyak perusahaan digital anak bangsa yang mampu melakukannya tanpa harus menggandeng perusahaan asing,” katanya.
Baca juga : Puan Serukan Gotong Royong ASEAN-AIPA untuk Tangani Covid-19
Hal senada diungkapkan Ketua Komisi X Syaiful Huda. Dia menilai, film dokumenter yang diputar melalui TVRI itu dinilai tidak akan memberikan ruang bagi tumbuhnya kreativitas anak bangsa.
Huda menyebutkan, selama proses belajar dari rumah, siswa memang membutuhkan hiburan-hiburan berkualitas yang memuat unsur pendidikan. Namun demikian, seharusnya kebutuhan tersebut diberikan kepada talent maupun rumah produksi lokal.
“Kami merasa banyak anak bangsa yang lebih kreatif untuk membuat film dokumenter, film pendek, hingga panduan belajar bagi peserta didik se lama masa belajar dari rumah,” ujar Huda.
Baca juga : Peringati Hari Anti Narkotika, Puan: Jangan Lengah Lawan Peredaran Narkoba
Sementara, Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) juga mempertanyakan kebijakan Kemendikbud itu. “Yang dibutuhkan anak (siswa) dan guru selama pembelajaran jarak jauh adalah listrik dan Internet gratis,” ujar Wakil Sekretaris Jenderal FSGI Satriwan Salim.
Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat Yuliandre Darwis berharap, ada rasa keber pihakan terhadap industri dalam negeri. Dia mengatakan peme rintah seharusnya bisa menggunakan aset dalam negerinya, hal tersebut akan membantu industri dalam negeri.
Yuliandre memaparkan, bila kerja sama tersebut untuk tujuan edukasi, sebenarnya Indonesia memiliki anak-anak bangsa yang karyanya tak kalah bagus dengan produk impor. terlebih, tujuan akhirnya juga bermuara pada menumbuhkan industri domestik, sehingga hal itu patut mendapatkan dukungan dari pemerintah.
Baca juga : RUU HIP Tumpang Tindih Dengan Sistem Ketatanegaraan
Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengatakan, kerja sama Kemendikbud dan Netflix dalam pengadaan film dokumenter untuk program belajar dari rumah, tidak menggunakan anggaran alias gratis.
“Mengenai Netflix 100 persen gratis dan bertujuan dalam Ke-Bhinekaan global terutama untuk planet kita dan pengetahuan global sains. Dan itu secara fundamental suatu knowledge global,” kata Nadiem dalam raker dengan Komisi X secara virtual, Senin (22/6). [KAL]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya