Dark/Light Mode

Format Sidang Tahunan MPR 2020: Presiden Pidato Sekali, Anggota yang Hadir Dibatasi

Kamis, 16 Juli 2020 20:31 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo (kiri) bersama Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah dalam Rapat Gabungan Pimpinan MPR dengan Pimpinan Fraksi MPR dan Kelompok DPD, di MPR, Jakarta, Kamis (16/7). (Foto: Dok. MPR)
Ketua MPR Bambang Soesatyo (kiri) bersama Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah dalam Rapat Gabungan Pimpinan MPR dengan Pimpinan Fraksi MPR dan Kelompok DPD, di MPR, Jakarta, Kamis (16/7). (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Format Sidang Tahunan MPR pada Agustus nanti sudah ditentukan. Jika situasi pandemi Covid-19 masih mengkhawatirkan, pelaksanaan Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR dan DPD yang pada tahun sebelumnya dilakukan secara terpisah, tahun ini akan digabung menjadi satu kesatuan. Nantinya, sidang akan dipimpin Ketua MPR, Ketua DPR, dan Ketua DPD. Dengan demikian, penyelenggaraan sidang akan lebih singkat, sekaligus menyesuaikan dengan protokol kesehatan penanganan Covid-19.

Ketua MPR Bambang Soesatyo menerangkan, sebenarnya ada keinginan kuat agar pelaksanaan Pasal 152 ayat (2) Tata Tertib MPR dilaksanakan dengan mendengarkan para pimpinan lembaga negara menyampaikan laporan kinerja lembaganya langsung kepada rakyat melalui Sidang Tahunan MPR tanpa diwakilkan oleh Presiden. Namun, karena suasana pandemi Covid-19 masih mengkhawatirkan, maka untuk sementara rapat gabungan Pimpinan MPR dengan pimpinan fraksi-fraksi dan kelompok DPD menyepakati format sidang disederhanakan. 

"Sidang akan dibuka oleh Ketua MPR dan ditutup oleh Ketua DPR. Presiden Joko Widodo cukup satu kali pidato dan tak perlu naik turun podium seperti tahun-tahun sebelumnya. Pidato Presiden akan langsung mengupas tentang laporan tahunan lembaga negara dan kepresidenan sekaligus penyampaian progres pembangunan daerah dan pidato dalam rangka HUT ke-75 Kemerdekaan Indonesia. Kita buat singkat," ujar Bamsoet, sapaan akrab Bambang, usai memimpin Rapat Gabungan Pimpinan MPR dengan Pimpinan Fraksi MPR dan Kelompok DPD, di MPR, Jakarta, Kamis (16/7).

Baca juga : Perkuat Kerukunan, Pendekatan Dialog Harus Lebih Masif

Turut hadir para Waki Ketua MPR antara lain Ahmad Basarah, Arsul Sani, dan Fadel Muhammad. Sedangkan para Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat, Hidayat Nur Wahid, dan Syarief Hasan hadir secara virtual. Hadir pula pimpinan Fraksi MPR antara lain TB Hasanudin (PDI Perjuangan), Idris Laena (Golkar), Soepriyatno (Gerindra), Neng Eem Marhamah (PKB), Taufik Basari (Nasdem), Benny K Harman (Demokrat), Tifatul Sembiring (PKS), Ali Taher (PAN), Moh. Iqbal (PPP), dan Intsiawati Ayus (Kelompok DPD).

Mantan Ketua DPR ini memaparkan, mengingat situasi masih pandemi Covid-19, Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD akan membatasi kehadiran fisik anggota MPR, DPR, dan DPD, maupun para undangan. Bagi yang tak hadir secara fisik bisa hadir secara virtual.

"Kehadiran fisik dibatasi hanya untuk Pimpinan MPR, DPR, DPD, Fraksi MPR, Fraksi DPR, perwakilan provinsi DPD, BPK, MA, MK, KY, Presiden dan Wakil Presiden, Menteri Koordinator, Panglima TNI dan Kapolri, serta mantan Presiden dan mantan Wakil Presiden serta ketua partai politik. Sehingga ruang Sidang di Gedung Nusantara yang biasa diisi ribuan orang, hanya akan terisi sekitar tiga ratus orang dengan saling menjaga jarak," papar Bamsoet.

Baca juga : Cara Berpakaian Presiden Di Indonesia, Soekarno Paling Stylish

Kepala Badan Bela Negara FKPPI dan Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini menjelaskan, MPR juga akan tetap memberlakukan protokol kesehatan dalam peringatan Hari Konstitusi pada 18 Agustus 2020 di Gedung Nusantara IV MPR. Jumlah undangan dibatasi tak sampai seratus orang, dari sebelumnya mencapai ribuan orang. "Undangan hanya untuk Ketua Lembaga Negara, pimpinan Fraksi/Kelompok DPD, Pimpinan Badan/Komisi, Menteri, Ketua BPIP, Panglima TNI, Kapolri, Pimpinan Partai Politik dan Ormas Lintas Agama," jelas Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia ini menambahkan, dalam Rapat Gabungan Pimpinan MPR dengan Pimpinan Fraksi MPR dan Kelompok DPD juga memutuskan peringatan HUT MPR ke-75 pada 29 Agustus 2020 akan dilakukan secara sederhana. Jika di tahun sebelumnya ada acara Jalan Sehat dan puncaknya kegiatan MPR Berdo’a Bersama di lapangan terbuka halaman gedung Parlemen, tahun ini ditiadakan mengingat pandemi Covid-19.

"Sebagai gantinya, MPR mengadakan Seminar Internasional yang bisa diikuti secara virtual oleh siapapun dari manapun, membahas tentang pembentukan Majelis Syuro Parlemen Dunia yang digagas MPR. Sebagai bentuk menguatkan diplomasi internasional Indonesia di kancah dunia. MPR akan menghimpun parlemen dengan sistem yang sama dari berbagai negara untuk saling meningkatkan kerja sama," pungkas Bamsoet. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.