Dark/Light Mode

Ahmad Basarah: Ganti Pancasila Hancurkan NKRI

Minggu, 23 Agustus 2020 20:04 WIB
Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah.
Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah.

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah menilai, sejumlah elemen dalam masyarakat yang gemar menyebar propaganda mengganti ideologi Pancasila dan bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan ideologi dan bentuk negara lain bertujuan ingin memecah belah bangsa Indonesia dan menghancurkan NKRI.

Hal itu diungkapkan Ahmad Basarah saat memberikan ceramah 4 Pilar MPR RI hasil kerja sama dengan 200 orang peserta dari Komunitas Penggemar Mobil Klasik di Gedung MPR, Minggu (23/8).

Hadir dalam acara tersebut Ketua MPR Bambang Soesatyo, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid dan Lestari Murdijat, Pembina Penggemar Mobil Klasik Komjen Pol (Purn) Nanan Sukarna dan Founder ESQ 165 Ary Ginanjar.

Basarah mengatakan, kemerdekaan bangsa Indonesia yang memasuki usia 75 tahun bukanlah sesuatu yang tiba-tiba jatuh dari langit, tetapi lebih merupakan hasil dari kristalisasi perjuangan para pahlawan dan syuhada bangsa. Selain merebut dan mempersembahkan negara Indonesia merdeka, para pahlawan bangsa itu juga memikirkan dan mewatriskan sebuah dasar dan ideologi negara yang sesuai dengan kepribadian bangsa dan dapat mempersatukan bangsa Indonesia yang beragam suku, agama, etnis dan bahasa.

Baca juga : Al-Qaeda Masuki Utara, Militer Mali Lancarkan Kudeta

"Dasar dan ideologi maha karya pendiri bangsa yang diwariskan kepada kita sejak Indonesia merdeka hingga saat ini adalah Pancasila. Ini adalah ideologi negara yang harus kita rawat, kita jaga, dan kita amalkan, " imbuh Basarah.

Ketua Dewan Pertimbangan Pusat GM-FKPPI itu mengingatkan hancurnya negara-negara lain akibat gagal mengelola perbedaan. Dan, gagal menjemput perkembangan zaman kini karena sibuk mengurusi konflik di antara mereka sendiri. Beberapa negara di antaranya sudah bubar alias tinggal nama dalam peta dunia akibat dua hal itu.

"Agar tidak mengalami kehancuran akibat perang saudara seperti terjadi di negara-negara lain, bangsa Indonesia harus kokoh berpedoman kepada nilai-nilai Pancasila. Hanya Pancasilalah dasar dan ideologi yang cocok dan memperaatukan bagi bangsa Indonesia yang beragam suku, agama, dan golongan ini," urai  Basarah yang juga Dosen Paska Sarjana Universitas Jember itu.

Ketua DPP PDI Perjuangan ini menjelaskan bahwa di antara negara-negara di dunia dapat menjadi bangsa lebih karena mereka berpegang teguh pada falsafah bangsa mereka sendiri. Karena itu, bangsa Indonesia juga dapat menjadi bangsa yang besar jika kita mau berpedoman pada falsafah bangsa Indonesia sendiri yakni Pancasila, bukan menjiplak serta menerapkan falsafah bangsa lain.

Baca juga : Perluas Pasar, Sharp Indonesia Luncurkan Produk Notebook

Di akhir uraiannya, Basarah memberikan ilustrasi melalui produsen mobil yang bangkrut. Banyak produsen mobil bangkrut karena mereka tersebut tidak mampu membaca tanda-tanda zaman, tidak memahami sejarah masa lalunya dan ke depan serta gagal mengelola managemen perusahaannya. Mengelola negara juga demikian, setiap bangsa yang mengabaikan sejarah bangsanya sendiri dan tidak mampu menyiapkan masa depannya dengan baik akan berujung pada kehancuran.

"Negara yang gagal mengelola dengan baik perbedaan masyarakatnya akan tercabik,-cabil dalam perang saudara dan banyak yang akhirnya tinggal nama dalam peta dunia", tegas Ahmad Basarah bersemangat.

Senada dengan Ahmad Basarah, di dalam kata sambutannya, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mempertontonkan video singkat berisi gambar-gambar peperangan di negara Suriah, Irak, dan negara-negara Timur Tengah lainnya.

‘’Film ini sengaja saya pertontonkan kepada kawan-kawan komunitas mobil antik agar menjadi pelajaran penting buat kita bersama bahwa Indonesia tidak boleh menjadi seperti bangsa Suriah, seperti Irak, seperti Libanon yang pecah perang saudara. Kita harus bersatu selamanya sebagai bangsa Indonesia. Untuk itulah empat pilar harus disosialisasikan dan ditanamkan serta diamalkan kepada dan oleh semua elemen bangsa,’’ tandasnya.

Baca juga : Ratusan Burung dan Reptil Sitaan Dipulangkan Ke Maluku

Di bagian akhir, saat hendak memimpin pembacaan doa, motivatior Ary Ginanjar memuji Bambang Soesatyo yang dinilai cerdas cara membumikan Pancasila dengan melibatlan banyak komunitas masyarakat termasuk komunitas Penggemar Mobil Klasik.

‘’Saya melihat kecerdasan luar biasa dari seorang ketua MPR RI yang merangkul orang-orang yang biasa berada di jalanan, penggemar mobil biasa di jalanan, dan diajak masuk ke gedung MPR untuk dibekali nilai-nilai 4 Pilar MPR RI. Saya optimis Indonesia Emas dan Hebat akan tercapai di tahun 2045 jika sosialisasi dan pengamalan 4 Pilar dilaksanakan dengan cara-cara yang efektif dan bernas seperti ini,’’ tandas Ary Ginanjar. (QAR/TIM)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.