Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Di Hadapan Komisi VII DPR

Bos PLN Sampaikan Progres Proyek Pembangunan Pembangkit 35.000 MW

Selasa, 25 Agustus 2020 14:35 WIB
Dirut PLN Zulkifli Zaini dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) PLN di Komisi VII DPR. (Dok. PLN)
Dirut PLN Zulkifli Zaini dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) PLN di Komisi VII DPR. (Dok. PLN)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT PLN Persero mencatat progress proyek pembangunan pembangkit 35.000 Megawatt (MW) yang telah beroperasi mencapai 8.382 MW.

Sementara, untuk proyek yang telah memasuki tahap konstruksi sebesar 19.067 MW sedang dalam proses konstruksi.

“Sebagian besar sudah dalam tahap konstruksi. Proyek yang sudah terkontrak namun belum mulai proses pembangunan mencapai 6.528 MW,” jelas Direktur Utama PLN, Zulkifli Zaini dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Selasa (25/8).

Sementara yang dalam tahap perencanaan dan pengadaan sebesar 1.563 MW atau sekitar 2 persen. Progress tersebut terdiri dari pembangkit yang dibangun oleh PLN dan Produsen Listrik Swasta (Independent Power Producer/IPP).

Baca juga : DPR: Stop Spekulasi Sabotase

Sedangkan untuk progres pembangkit program 7.000 Megawatt. Total seluruh Indonesia sebesar 7.458 MW sudah dilakukan Commercial Operating Date (COD) / Sertifikat Layak Operasi (SLO)/ Komisioning.

Sementara sebesar 458 MW masih dalam proses konstruksi. "Capaian ini merupakan kinerja nyata seluruh insan PLN dilapangan, dan juga tidak terlepas dari bantuan seluruh stake holder terkait" Imbuh Zulkifli.  

Sesuai dengan RUPTL 2019-2028, akan ada penambahan pembangkit sebesar 56,4 GW di mana porsi PLN adalah 28 persen, IPP murni 43 persen, kerjasama IPP dan AP 17 persen, sisanya adalah Wilayah Usaha dan unallocated.

Sesuai dengan RUPTL 2019-2028, penambahan pembangkit sebesar 56,4 GW tersebut porsi PLTU adalah 48 persen, porsi PLTG/MG/GU adalah sebesar 22 persen, dan total pembangkit EBT sebesar 30 persen.

Baca juga : Nasdem Dorong Revisi UU LLAJ Masuk Prolegnas Prioritas 2020-2021

Program 35.000 MW dan 7.000 MW direncanakan selesai pada tahun 2023.

Dikatakan, PLN juga terus membangun jaringan transmisi dan distribusi guna menyalurkan listrik dari pembangkit ke pelanggan.

"Hingga akhir semester 1 tahun 2020, jaringan transmisi khususnya untuk evakuasi daya pembangkit yang telah beroperasi mengalami peningkatan sepanjang 950,9 kilometer sirkuit (kms), dan penambahan kapasitas Gardu Induk sebesar 2.890 Mega Volt Ampere (MVA)," tambah Zulkifli.

Dalam proses pembangunan transmisi, tantangan terbesar yang dihadapi PLN adalah proses pembebasan lahan.

Baca juga : Presiden Jokowi Diminta Tinggalkan Legacy Di 2024

Selain itu, adanya pandemi Covid-19 juga membuat penyediaan material utama transmisi terhambat.

“Terkait permasalahan lahan kami terus berkoordinasi dengan stakeholder seperti BPN dan Kejaksaan untuk menyelesaikan masalah lahan tersebut,” tutup Zulkifli. [NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.