Dark/Light Mode

Klaim Orang Nasdem

Infrastruktur Jokowi Antarkan Indonesia Masuk Abad Milenial

Jumat, 8 Maret 2019 10:35 WIB
Sekretaris Fraksi Partai Nasdem DPR Syarif Abdullah Alkadrie (Foto: Istimewa)
Sekretaris Fraksi Partai Nasdem DPR Syarif Abdullah Alkadrie (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Keberhasilan Presiden Jokowi membangun infrastruktur yang merata menandai Indonesia memasuki peradaban baru sebagai negara modern.  Manfaat dari pembangunan itu akan segera dirasakan. Pembangunan itu akan memacu pertumbuhan ekonomi di tahun-tahun berikutnya.

Pernyataan ini disampaikan Anggota Komisi V DPR Syarif Abdullah Alkadrie, di Jakarta, kemarin. Sekretaris Fraksi Nasdem DPR ini menegaskan, hanya di era Jokowi, terasa lonjakan pembangunan infrastruktur. Pembangunan itu juga tidak hanya terkonsentrasi di Jawa. Jokowi membangun jalan tol di Sumatera, membuka jalan di Papua, Sulawesi, dan Kalimantan. Melalui dana desa, Jokowi juga membangun jalan desa sepanjang 191.000 kilometer. 

Di zaman Jokowi juga, Indonesia memasuki revolusi transportasi dengan (Light Rail Transit (LRT) dan Mass Rapid Transit (MRT), demi kelancaran mobilisasi masyarakat. "Tanpa mengurangi penghargaan kita pada pemimpin-pemimpin terdahulu, harus diakui, baru di era Jokowi kita merasakan adanya percepatan pembangunan infrastruktur," kata Syarif Alkadrie.

Untuk para pengkritik Jokowi yang menyebutkan pembangunan infrastruktur tak berguna, Syarif Alkadrie mengajak melihat China sebagai contoh. China bisa mencapai pertumbuhan ekonomi tertinggi di dunia karena ditopang pembangunan infrastruktur yang masif. China gencar membangun infrastruktur, khususnya jalan yang menghubungkan berbagai daerah. Sekarang, mereka menikmati hasilnya sebagai kawasan dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi. Menggeser Amerika Serikat.

Baca juga : Jokowi: Kalau Pencitraan, Saya Bangunnya Di Jawa...

"Kami semakin yakin Jokowi sudah on the right track. Semua pembangunan infrastruktur itu akan memudahkan Indonesia memasuki masa depan sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi," katanya.

Pembangunan infrastruktur itu akan menjadi pijakan loncatan bagi Indonesia memasuki era milenial. Pada lima tahun pertama ini, Jokowi bertekad menyelesaikan semua kebutuhan dasar untuk ‘terbang’. Sehingga pada periode kedua nanti, jika terpilih lagi, akan lebih memudahkan bangsa ini melesat di dunia internasional. "Hanya mereka yang berpikiran sempit, kerdil, serta angkuh tidak mau mengakui kehebatan seorang Jokowi," cetusnya.

Dengan pembangunan infrastruktur yang masif itu, Syarif Alkadrie semakin yakin dengan pernyataan Jokowi bahwa pada  2030 Indonesia akan menjadi bagian dari 10 negara di dunia dengan perekonomian terkuat. Pembangunan infrastruktur akan menjadi kunci utama untuk mencapai cita-cita proklamasi kemerdekaan. Tanpa infrastruktur, semua mimpi indah tentang keadilan sosial tidak akan menjadi kenyataan. 

Dia menambahkan, pembangunan infrastruktur di era Jokowi juga semakin membangkitkan kepercayaan Daerah terhadap Pusat. Kini, daerah-daerah merasa terangkat karena pembangunan semakin menyentuh kawasan pinggir. Pembangunan di daerah-daerah menarik investor datang ke wilayah mereka.

Baca juga : KPK Tetapkan Bupati Mesuji Sebagai Tersangka

"Kini, semuanya terbukti. Daerah-daerah semakin berkembang. Kesenjangan Pusat dan Daerah semakin mengecil. Semangat orang-orang daerah kian terangkat. Ini fakta yang tidak bisa dibantah siapa pun," tegasnya. 

Dengan keberhasilan itu, tambah politisi asal Kalimantan Barat ini, Jokowi selalu dielu-elukan setiap kali berkunjung ke daerah. Kemudian, banyak politisi daerah dari partai oposisi ramai-ramai menyatakan dukungan terhadap Jokowi.

"Mereka itu realistis. Mereka melihat langsung pembangunan di daerahnya oleh Jokowi. Para pemimpin daerah itu sejalan dengan kehendak rakyat di daerahnya. Konyol kalau mereka tidak sejalan dengan warganya," ucapnya. 

Dia juga memastikan, Jokowi tidak antikritik atas pembangunan infrastruktur yang telah dilaksanakan. Jokowi hanya ingin, kritik yang disampaikan didukung data dan fakta, serta ada solusinya. Bukan kritikan yang sekadar melecehkan atau nyinyir. Yang sama sekali nihil data. 

Baca juga : Kurangi Kemiskinan Di Desa, Jokowi Salurkan Rp 257 Triliun

"Jokowi pantas mengabaikan kritik semacam itu (tanpa data). Sebab, Jokowi tidak ingin menghabiskan waktu yang berharga untuk meladeni suara-suara sumbang yang asal bunyi. Lebih baik dia konsentrasi bekerja demi kemajuan bangsa dan negara," tandasnya. [ONI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.