Dark/Light Mode

Banyak Mafia Permainkan Harga Ayam

Rabu, 6 Maret 2019 07:18 WIB
Anggota Komisi IV DPR Andi Akmal Pasluddin (Foto: Istimewa)
Anggota Komisi IV DPR Andi Akmal Pasluddin (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Anggota Komisi IV DPR Andi Akmal Pasluddin mensinyalir naik turunnya harga ayam karena dikendalikan pengusaha nakal. Pengusaha ini menguasai seluruh aspek, dari hulu sampai hilir. Kelakuan pengusaha ini membuat banyak peternak ayam bangkrut.

“Ada yang nakal di tingkat tata niaganya. Ada mafia. Sekarang kan peternakan ayam kasihan, karena dikuasai koorporasi dari hulu sampai hilir. Mafia ini bermain mulai dari pakan hingga yang lain-lain,” tutur politisi PKS ini, kemarin.

Informasi adanya mafia ayam ini diperoleh Andi saat kunjungan kerja menemui para peternak kecil di lapangan. Mayoritas peternak rakyat mengeluhkan harga ayam yang tak pernah stabil. Di suatu waktu, bisa anjlok. Kemudian, dalam seketika, harganya bisa melambung tinggi.

Baca juga : Baleg: Pemerintah Males Datang Rapat

Para mafia ini, tambah Andi, terus memaikan harga demi mendapat keuntungan besar. “Saat mereka menentukan harga turun, bangkrutlah para peternak kecil ini," katanya.

Lalu, siapa mafia itu? Andi belum bersedia membeberkannya. Dia justru melempar masalah itu ke Pemerintah. Dia ingin Pemerintah hadir di tengah-tengah peternak untuk memberikan jaminan pakan dan kepastian harga.

“Pemerintah harus tegas dong dalam melindungi peternak kecil. Apakah caranya dengan menekan harga, supaya tidak dipermainkan. Atau cara-cara lain dengan mekanisme lain. Kalau perlu, suatu saat menetapkan ada seperti HPP-nya,” usalnya. HPP yang dimaksud adalah Harga Pembelian Pemerintah.

Baca juga : Kiai Ma’ruf Minta Doa Warga Banten

Di tempat terpisah, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan) I Ketut Diarmita memastikan, pihaknya akan terus berupaya meningkatkan kesejahteraan petani dan peternak. Termasuk di dalamnya petani jagung dan peternak ayam petelur (layer). Dalam menghadapi panen raya jagung, pihaknya terus mensinergikan kerja sama antara petani jagung dan peternak ayam petelur.

“Petani jagung dan peternak ayam itu ibaratnya memiliki hubungan simbiosis mutualisme. Satu sama lain saling membutuhkan. Pemerintah selaku fasilitator akan terus menjembatani petani dan peternak untuk bekerja sama dan saling mendapatkan keuntungan,” kata I Ketut saat menghadiri panen raya jagung, di Desa Tulungrejo, Kecamatan Wates, Blitar, Jawa Timur, kemarin.

Saat ini, Blitar sedang panen raya jagung. Di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Blitar menunjukkan, luas lahan panen di Kecamatan Wates saja mencapai 3.033 hektare. Dengan luas ini, diperkirakan menghasilkan jagung sebanyak 15.000-18.000 ton. Untuk Desa Tulungrejo, luas panen mencapai 452 hektare dan hasilnya diperkirakan sebanyak 2.200-2.700 ton.

Baca juga : BRI Promosikan Wisata Mandeh

“Tujuan kami datang ke sini untuk menjembatani kebutuhan petani dan peternak. Sehingga petani bisa untung dan peternak bisa tersenyum,” kata I Ketut.

Di hadapan petani dan peternak, I Ketut menjelaskan, jagung tidak hanya bisa dimanfaatkan untuk konsumsi langsung. Jagung juga bisa dimanfaatkan oleh industri pakan, para peternak ayam petelur, serta industri benih.

Atas dasar itu, Menteri Pertanian Amran Sulaiman menugaskan dirinya hadir dalam acara panen jagung tersebut. “Saya mengajak Bapak/Ibu sekalian untuk meningkatkan produksi jagung dan meningkatkan populasi ternak,” tuturnya. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.