Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Disepakati Malam-malam

RUU Cipta Kerja Semoga Tidak Ciptakan Petaka

Senin, 5 Oktober 2020 06:42 WIB
Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR dan perwakilan Pemerintah berswafoto usai pengambilan keputusan RUU Cipta Kerja atau Omnibus Law, di Kompleks Parlemen, Senayan, Sabtu (3/10) malam. (Foto: Twitter @Lini_ZQ)
Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR dan perwakilan Pemerintah berswafoto usai pengambilan keputusan RUU Cipta Kerja atau Omnibus Law, di Kompleks Parlemen, Senayan, Sabtu (3/10) malam. (Foto: Twitter @Lini_ZQ)

 Sebelumnya 
Sementara itu, Menko Perekonomian Airlangga menyampaikan apresiasi kepada DPR yang sudah bekerja keras menuntaskan RUU tersebut. "Kerjanya tidak mengingat waktu. Hari Sabtu kerja, Minggu kerja. Bahkan kadang-kadang sampai padam listrik," puji Airlangga, kemarin.

Tak lupa, Ketum Partai Golkar ini pun mengucapkan terima kasih terhadap partai yang sudah memberikan dukungan. "Bagi yang belum mendukung dari Fraksi Demokrat dan PKS, catatannya juga kami catat. Sebetulnya kalau mau dialog bisa kami buka, masih ada waktu dialog," tuturnya.

Baca juga : Airlangga Pede Layanan Birokrasi Makin Mudah

Demokrat dan PKS menegaskan, harus ada pembahasan yang lebih utuh dan melibatkan berbagai stakeholder yang berkepentingan dalam membahas RUU itu. Tujuannya agar berkeadilan sosial, serta mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja yang sebenarnya. 

"Kami menilai banyak hal harus dibahas kembali secara lebih mendalam dan komprehensif. Kita tak perlu terburu-buru," kata anggota Fraksi Partai Demokrat Hinca Pandjaitan, kemarin.

Baca juga : RUU Cipta Kerja Selesai Dibahas, Airlangga Ucapkan Terima Kasih Pada DPR

Mantan Presiden PKS Tifatul Sembiring menyampaikan hal serupa. Dia bilang, pembahasan RUU Cipta Kerja terlalu diburu-buru. "Dari awal, 79 Undang-Undang mau digabung, rapat siang malam. Investasi asing itu bagus, tapi harus berpihak kepada merah putih, jangan sampai menggadaikan aset-aset negara," tulisnya, di akun @tifsembiring. 

Bagaimana sikap buruh? Sebagian organisasi buruh menolak RUU itu. Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) contohnya, mengancam akan mogok kerja. Mereka memilih menggelar unjuk rasa serentak di pabrik-pabrik pada 6-8 Oktober, dari pukul 06.00 hingga 18.00. Ketua KSPI Said Iqbal mengklaim, ada sekitar 2 juta buruh yang akan mengikuti demonstrasi menolak RUU Ciptaker itu. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.