Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Bersama SOKSI, Bamsoet Lepas Burung Hantu Untuk Basmi Hama Tikus Di Tabanan Bali

Jumat, 29 Januari 2021 19:55 WIB
Proses pelepasan burung hantu yang dilakukan Ketua MPR Bambang Soesatyo bersama SOKSI, di Bali, Jumat (29/1). (Foto: Istimewa)
Proses pelepasan burung hantu yang dilakukan Ketua MPR Bambang Soesatyo bersama SOKSI, di Bali, Jumat (29/1). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR Bambang Soesatyo melepas enam ekor burung hantu, yang akan menjadi predator alami memberantas hama tikus yang kerap merusak padi milik petani, di Subak Gunung, Penebel, Tabanan, Bali. Keenam ekor burung hantu tersebut merupakan hasil penangkaran yang sudah dilatih berburu tikus oleh komunitas pecinta lingkungan, Bhakti Ring Pertiwi (B-Riper), didukung Dewan Pimpinan Daerah (Depidar) SOKSI Bali. 

"Peran Depidar SOKSI Bali dalam pemberdayaan masyarakat, khususnya para petani, sangat luar biasa. Di bawah kepemimpinan Ketua SOKSI Bali sekaligus Ketua Dewan Pimpinan Nasional (Depinas) SOKSI, AA Bagus Adhi Mahendra, berbagai terobosan terus dilakukan. Salah satunya dengan membina masyarakat melatih dan melepas Burung Hantu. Memanfaatkan kekuatan alam untuk menjaga keseimbangan alam," ujar Bamsoet, sapaan akrab Bambang, usai melepas enam Burung Hantu, di Bali, Jumat (29/1). 

Baca juga : Pertagas Salurkan Bantuan Untuk Korban Banjir Jember

Turut hadir para pengurus Depinas SOKSI, antara lain Ketua Dewan Pembina Bobby Suhardiman, Ketua Umum Ahmadi Noor Supit, Ketua Harian sekaligus Ketua Depidar SOKSI Bali AA Bagus Adhi Mahendra. Hadir pula Kepala Desa Penebel I Gusti Agung Ketut Sastrawan dan Ketua Komunitas B-Riper Penebel Putu Partayasa. 

Ketua DPR ke-20 ini menjelaskan, karena sudah dilatih, keenam ekor burung hantu yang dilepas tersebut tidak akan pergi menjelajah wilayah lain. Tetapi, fokus memberantas tikus di lahan pertanian warga. Di lahan pertanian tersebut, juga sudah dibuatkan sangkar (rumah) untuk keenam burung hantu tersebut. 

Baca juga : Bamsoet-Gerak BS Kirim Bantuan Untuk Korban Bencana Di Kalsel Dan Sulbar

"Dalam berbagai jurnal penelitian, sepasang burung hantu bisa melindungi 20-25 hektare tanaman padi. Dalam waktu satu tahun, satu ekor burung hantu dapat memangsa 1.300 ekor tikus. Kehebatan tersebut, salah satunya karena burung hantu memiliki pendengaran yang sangat tajam, mampu mendengar suara tikus dari jarak 500 meter," jelas Bamsoet. 

Wakil Ketua Umum SOKSI ini menerangkan, langkah Depidar SOKSI Bali ini sangat patut dicontoh berbagai kalangan, khususnya Depidar SOKSI di berbagai daerah lainnya. Semakin banyak Burung Hantu yang dipelihara, semakin banyak pula lahan pertanian yang diselamatkan. Sehingga meningkatkan produktivitas pertanian. 

Baca juga : Besok, 15 Juta Bahan Baku Vaksin Covid Bakal Tiba Di Tanah Air

"Badan Pusat Statistik Bali mencatat, pada tahun 2019 luas panen Padi di Bali sebesar 95.319 hektar, mengalami penurunan sebanyak 15.659 hektar atau 14,11 persen dibandingkan tahun 2018. Sementara produksi padinya diperkirakan sebesar 579.321 ton GKG, mengalami penurunan sebanyak 87.749 ton atau 13,15 persen dibandingkan tahun 2018. Memang banyak penyebab penurunan produktivitasnya, salah satunya karena serangan hama tikus," pungkas Bamsoet. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.